Api di Sisi Barat Merbabu Meluas, Heli Water Bombing Diusahakan
[ad_1]
Wikimedan – Kebakaran di sisi barat Gunung Merbabu belum bisa dijinakkan semenjak api pertama terpantau muncul pada Minggu (14/10) pagi kemarin. Upaya pemadaman si jago merah dengan water bombing diupayakan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengatakan, bahwa api di Gunung Merbabu belum mampu dipadamkan. Karena beberapa faktor seperti sulit dijangkaunya lokasi, serta adanya angin kencang yang membuat api cepat meluas.
Sehingga, Heru berujar, telah dibentuk regu atau satuan tugas khusus untuk menangani kebakaran bencana ini. “Satgas ini komandonya Pak Dandim,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (15/10).
Kepentingan satgas ini, lanjut Heru adalah merekomendasikan status kebencanaan di Gunung Merbabu kepada kepala daerah untuk kemudian ditetapkan. Dalam hal ini oleh Bupati Kabupaten Semarang.
Heru menilai, saat ini pengajuan status darurat bencana kebakaran cukup perlu, lantaran api yang terus meluas karena sulit jika dipadamkan dengan cara manual. Sehingga, adanya status tersebut menjadi salah satu syarat pengajuan bantuan helikopter pengangkut air atau water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Siang ini kita ajukan (status darurat bencana) ke Pak Bupati. Intinya kita minta fasilitasi bantuan BNPB menggunakan helikopter water bombing ini,” sambungnya.
Sebelumnya, Heru sendiri sempat menyinggung upaya pelibatan helikopter water bombing ini. Dimana, saat dihubungi kemarin (15/10) malam, dirinya menerangkan bahwasanya air nantinya akan diangkut dari sebuah embung di Dusun Pulihan, Kabupaten Semarang.
Sambil menunggu bantuan BNPB, saat ini sekitar 80 petugas gabungan dari berbagai unsur mulai BPBD, SAR, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar tengah berusaha memadamkan api dengan cara manual. Mereka bertugas mengantisipasi supaya api tak meluas dengan cepat.
“Wilayah yang terbakar (antara) Pos 2 sampai Pos 4 (di atas Basecamp Thekelan-Wekas Pakis). Api sudah turun mengarah ke dusun Nglelo dan Getasan. Dari penjelasan Taman Nasional tadi sudah 100 hektare lebih,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sisi barat kawasan Gunung Merbabu dilaporkan dilalap api sejak Minggu (14/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Belum diketahui titik pertama munculnya api atau pemicunya sampai saat ini. Jalur pendakian via Thekelan pun sudah ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.
(gul/JPC)
[ad_2]