Berita Nasional

Apartemen hingga Smelter Dorong Industri Konstruksi Tumbuh pada 2020

Indodax


Wikimedan – Pada 2020, industri building construction atau konstruksi bangunan diproyeksikan meningkat 13,82 persen jika dibandingkan dengan 2019. Nilainya mencapai Rp 168 triliun. Penopang utamanya adalah sektor residential dan industrial.Ketua Asosiasi Proyek Konstruksi Indonesia (Aprok) Jatim Aslakhul Umam menjelaskan, yang termasuk building construction ada tujuh sektor. Yakni, residential, ritel, office, health, industrial, hotel, dan education.“Dari semua kategori itu, yang menjadi kontributor terbesar revenue konstruksi bangunan tahun depan residential dan industri. Masing-masing diproyeksikan menyumbang Rp 56 triliun dan Rp 50 triliun,” tuturnya.Menurut dia, industri konstruksi memang masih memiliki prospek yang cukup besar. Sebab, jika dilihat dari sektor residential, populasi milenial kini sangat berkembang signifikan. Jadi, tidak sedikit perbankan yang memberikan penawaran KPR menarik untuk kelompok tersebut.“Alhasil, anak muda masa kini banyak yang ingin punya hunian sendiri. Tentu, itu mendorong pembangunan landed house dan apartemen,” papar Umam.Bukan hanya itu. Sekarang pemerintah maupun swasta juga gencar membangun hunian berbasis transit oriented development (TOD). Arti TOD adalah konsep pengembangan kawasan yang diintegrasikan dengan sistem transportasi masal. Misalnya, busway, MRT, dan LRT.“Sejauh ini kebanyakan memang di Jakarta pembangunan TOD seperti itu. Tahun depan kami rasa akan makin banyak konstruksi hunian berbasis TOD karena memudahkan masyarakat,” ucapnya.Pada 2020, pembangunan pabrik-pabrik juga akan berjalan masif. Salah satu faktor pendorongnya adalah nilai UMK yang terlalu tinggi. “Akibatnya apa? Banyak industri yang pindah ke luar ring satu. Kalau di Jatim banyak yang membangun pabrik lagi di Nganjuk, Madiun, dan Ngawi,” tuturnya.Selain itu, bisnis F&B juga semakin pesat. Jadi, tidak sedikit produsen yang ingin mengambil keuntungan dari pasar domestik sehingga mereka rela membangun pabrik sendiri.Umam memaparkan, pabrik smelter di Indonesia juga akan berkembang pada 2020. Beberapa proyek yang akan terus digarap tahun depan, antara lain, JIIPEE Gresik. Lalu, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.Di sisi lain, meski building construction secara umum melejit, jika di-break down, sebenarnya ada juga yang mengalami penurunan. Contohnya, pembangunan ritel seperti mal dan supermarket serta office atau bangunan perkantoran. Berdasar data yang dimiliki, kategori konstruksi ritel tahun depan akan turun 2,25 persen. Sementara itu, office merosot sekitar 4,1 persen.“Untuk yang ritel, bisa juga terkena dampak digitalisasi sehingga orang tidak perlu bangun toko untuk bisnis. Kemudian, kalau sektor office terpengaruh oleh banyaknya co-working space, jadi sudah jarang pembangunan kantor,” papar Umam.Proyeksi Nilai Konstruksi 20201. Residential : Rp 56 triliun2. Industrial : Rp 50 triliun3. Retail : Rp 14 triliun4. Office : Rp 11 triliun5. Hotel : Rp 9 triliun6. Health : Rp 8 triliun7. Education : Rp 7 triliun8. Lain-lain : Rp 10 triliunSumber: Data BCI Asia

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *