Kesehatan

Apakah Tato Henna Aman Dipakai Ibu Hamil?

Indodax


[ad_1]

Ingin menghias kulit dengan ukiran-ukiran cantik, tato henna mungkin jadi pilihan. Selain bersifat tidak permanen, menggunakan henna juga mudah dan tidak menimbulkan rasa sakit. Caranya cukup mencampurkan bubuk henna dengan air, kemudian dilukis pada kulit dan tunggu beberapa saat. Setelah mengering, henna dibilas dengan air dan akan meninggalkan bekas ukiran berwarna oranye atau cokelat pada kulit.

Membuat tato dari henna sudah jadi tradisi berabad tahun lamanya, terutama di beberapa negara wilayah Timur Tengah. Salah satu tradisinya adalah membuat tato di perut dengan henna oleh para ibu hamil. Sebenarnya, amankah jika ibu hamil membuat tato dari henna? Bagi ibu hamil yang tertarik melakukan ini, simak ulasan berikut ini.

Bolehkah ibu hamil membuat tato hena?

Walaupun tidak ada larangan, henna belum tentu aman bagi semua orang. Terutama orang-orang yang memiliki kulit sensitif atau kondisi medis tertentu. Henna yang dijual di pasaran ada yang terbuat dari bahan alami, ada juga yang tidak. Henna alami terbuat dari daun henna yang dikeringkan lalu ditumbuk hingga halus. Henna jenis ini aman diterapkan pada kulit dan akan meninggalkan bekas kecokelatan, oranye kecokelatan, atau cokelat kemerahan selama satu sampai tiga minggu.

Sementara henna yang tidak alami cenderung berwarna hitam. Henna hitam ini mengandung zat kimia para-phenylenediamine (PPD) yang rentan menimbulkan reaksi gatal, ruam, dan iritasi kulit. Bahkan untuk kasus parah dapat menyebabkan dermatitis di kulit. Foods and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat tidak menyarankan penggunaan henna mengandung PPD untuk digunakan pada kulit.

sering kentut saat hamil

Penggunaan henna yang masih simpang siur keamanannya pasti membuat ibu hamil jadi bingung. Dilansir dari laman Mom Junction, bagi ibu hamil tanpa kondisi medis apa pun, Anda boleh-boleh saja membuat tato dari henna. Asal Anda sudah memastikan dengan benar jika henna terbuat dari bahan alami, tanpa zat kimia tambahan.

Bila Anda ragu, menghindari penggunaan henna merupakan langkah yang bijak. Pasalnya, saat hamil menggunakan bahan tertentu bisa sangat riskan. Bukan hanya kesehatan sang ibu, janin dalam kandungan juga bisa terganggu perkembangan dan kesehatannya.

Kemudian, untuk ibu hamil memiliki penyakit anemia, kekurangan G6DP (kelainan kromosom yang memengaruhi darah merah), atau mengalami hiperbilirubinemia (kadar bilirubin pada janin yang meningkat), penggunaan henna memang harus dihindari.

Tips aman menggunakan tato henna bagi ibu hamil

Sebelum Anda menggunakan henna, ada baiknya untuk melakukan konsultasikan pada dokter lebih dulu. Selain itu, Anda perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini supaya bisa menggunakan tato henna dengan aman, seperti:

  • Pastikan henna yang Anda gunakan berbahan alami. Baca dulu kandungan henna pada kemasan produk.
  • Lakukan uji sensitivitas pada kulit Anda lebih dulu. Caranya oleskan sedikit pasta henna pada kulit, tunggu selama satu sampai tiga jam. Jika tidak ada reaksi alergi, Anda boleh menggunakan henna. Namun, bila muncul sensasi aneh pada kulit, sebaiknya hentikan penggunaan henna.
  • Segera periksa ke dokter jika Anda merasakan gejala seperti mual, kepala pusing, gatal-gatal, atau demam setelah Anda menggunakan henna pada kulit.

Baca Juga:



[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *