Apakah Orang Dengan Skizofrenia Punya Kepribadian Ganda?
Pernah menonton film berjudul “Love and Mercy”? Salah satu film terkenal di era 80-an ini mengisahkan seorang pasien skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk membedakan dunia nyata dan khayalan.
Saat serangan muncul, orang dengan kondisi ini akan melihat dan mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Perubahan perilaku orang dengan kondisi ini saat serangan terjadi membuat segelintir orang mengira bahwa pasien skizofrenia memiliki dua kepribadian.
Benarkah orang dengan skizofrenia punya dua kepribadian?
Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan khayalan dan kenyataan. Selain itu, orang dengan kondisi ini juga sulit untuk berpikir jernih, daya ingatnya lemah, dan sulit memahami sesuatu.
Dikutip dari Psychology Today, sebuah survei tahun 2008 yang dilakukan oleh National Alliance on Mental Illness (NAMI) menunjukkan sebanyak 64 persen orang yang mengalami gejala skizofrenia merasa bahwa mereka memiliki dua kepribadian atau lebih. Meski mereka memercayai hal tersebut, faktanya pemahaman ini sepenuhnya tidak benar.
Skizofrenia sebenarnya mengarah pada masalah dengan reseptor sensoris (indra) pada otak, tidak memengaruhi kepribadian seseorang. Semua yang Anda lihat, sentuh, dengar, dan rasakan diproses di otak oleh sel-sel khusus yang disebut reseptor sensoris.
Reseptor ini menerima informasi dari indra seperti penglihatan, pendengaran, dan perabaan. Kemudian, informasi tersebut diantarkan ke otak Anda dalam bentuk sinyal. Sayangnya, orang dengan skizofrenia mengalami kesalahan penerimaan sinyal di otak. Akibatnya, halusinasi akan terjadi dan memicu sesorang untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Perubahan perilaku yang terjadi tersebut bukan menandakan bahwa pasien memiliki kepribadian ganda, melainkan respons tubuh terhadap munculnya halusinasi.
Kepribadian ganda mengarah pada kondisi lain, bukan skizofrenia
Penyakit skizofrenia melibatkan berbagai masalah dengan kemampuan berpikir, perilaku, dan emosi. Gejala skizofrenia bisa ringan dan juga berat, tergantung keparahan kondisi dan pengobatan yang diterima oleh pasien. Beberapa gejala skizofrenia yang mungkin terjadi, meliputi:
- Halusinasi (melihat dan merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada)
- Delusi (memiliki keyakinan yang tidak didasarkan pada kenyataan)
- Terganggu dalam mengekspresikan diri dan menunjukkan emosi
- Tidak mampu berpikir dengan baik dan jernih
- Kemampuan motoriknya terganggu, seperti postur tubuh yang aneh atau melakukan gerakan yang berlebihan
Di antara semua gejala yang muncul, tidak ada tanda bahwa pasien akan mengalami perubahan kepribadian. Kepribadian ganda sebenarnya lebih mengarah pada gangguan disosiatif (dissociative identity disorder).
Gangguan disosiatif ditandai dengan dua atau lebih kepribadian yang secara bergantian akan mendominasi perilaku seseorang. Biasanya paling rentan terjadi pada orang yang memiliki trauma masa lalu yang parah. Meski kepribadian ganda bukan salah satu gejala dari penyakit skizofrenia, kondisi otak yang bermasalah bisa bertambah parah.
Tanpa pengobatan, skizofrenia bisa menyebabkan penyakit mental lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan obsesif kompulsif (OCD), bahkan gangguan disosiatif.
Walaupun masih banyak orang yang melabeli pasien skizofrenia sebagai “orang gila”, hal ini jangan sampai menghambat proses pengobatan pasien. Semua gejala skizofrenia dapat dikelola dengan minum obat dan mengikuti terapi. Selain itu, dukungan dari keluarga dan orang di sekitar pasien juga diperlukan untuk mendukung sembuhnya pasien.
Baca Juga:
Kategori : Berita Kesehatan