Anggota DPR Hobi Bolos Rapat, LIPI: Alasan ke Dapil Tak Masuk Akal
Wikimedan – Tingkat kehadiran Anggota DPR masih menjadi catatan merah. Terbaru pada rapat paripurna, Rabu (21/1) terlihat situasi ruang rapat begitu lengang. Kursi-kursi wakil rakyat ini terlihat tak bertuan.
Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris menilai alasan reses atau balik ke daerah pemilihan (dapil) yang kerap dikeluarkan oleh anggota parlemen untuk mengakali ketidakhadirannya tidak tidak tepat. Seharusnya di era teknologi seperti sekarang bisa digunakan untuk menyiasati reses tersebut. Sehingga tidak ada alasan mereka tidak hadir dalam rapat paripurna.
“Alasan ke dapil itu tidak masuk akal. Kita kan hidup di dunia di mana komunikasi begitu mudah dengan media itu ada banyak, ada media sosial, ada media online, ada media konvensional. Dengan WA (whatsapp, Red) pun bisa kontak konstituen di dapil,” ujar Syamsuddin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/11).
Lebih lanjut, Syamsuddin beranggapan bahwa kehadiran anggota DPR harus diisi oleh dua aspek. Yaitu secara fisik dan ide.
Artinya kehadiran mereka bukan sebatas menampakkan badan, namun turut menyumbang ide dan gagasan. Sehingga kultur demokrasi semakin membaik dan rakyat mendapat imbasnya.
“Bagi saya kehadiran itu dimensinya dua kehadiran secara ide dan fisik. Bagi politisi itu harusnya dua-duanya bukan hanya satu. Walaupun sidang pleno atau sidang paripurna itu formalitas tapi tetap hadir, ini soal manajemen,” jelasnya.
Tingkat kehadiran anggota DPR sendiri disebut amat penting. Pasalnya itu adalah dasar kedisiplinan pejabat negara. Jika itu diabaikan maka kredibilitas anggota dewan akan banyak dipertanyakan publik.
“Penting sekali, untuk mengingatkan bagaimana manajemen kehadiran itu. Bahwa jangan-jangan memang level disiplin anggota DPR rendah sekali,” pungkas Syamsuddin.
(sat/JPC)
Kategori : Berita Nasional