Berita Nasional

Anaknya Tertular Rubela, Nursiah: Jangan Katakan Vaksin Itu Haram

Indodax


[ad_1]




Wikimedan – Pemerintah bakal memperpajang pelaksanaan vaksinasi measles-rubella (MR) tahap kedua untuk anak-anak di luar Jawa-Bali. Pasalnya hingga kini pencapaiannya baru 60 persen. Nanggroe Aceh Darussalam merupakan provinsi dengan cakupan vaksinasi MR paling sedikit. Hanya 7 persen. Wabah rubela dan campak tentu menghantui.



Salah seorang warga Lhokseumawe, Aceh, Nursiah, tak pernah mengira bahwa anak keduanya, Syakila, harus menderita rubela. Perempuan 47 tahun itu tertular rubela saat hamil. Akibat penyakit tersebut, pertumbuhan Syakila yang saat ini berusia 7 tahun tak sama dengan anak sebayanya.




Kemarin (18/9) Nursiah bersama putrinya datang ke acara diskusi media Forum Merdeka Barat (FMB) 9. “Harapan saya kepada ibu-ibu atau yang anti­vaksin, tolong jangan mengatakan vaksin itu tidak benar, haram. Bagaimana kalau Ibu-Ibu sendiri mengalami?” tuturnya.


Anaknya Tertular Rubela, Nursiah: Jangan Katakan Vaksin Itu Haram

Menteri Kesehatan Nila Moelek dan Ketua MUI Maruf Amin saat diskusi Jalan Panjang Fatwa MUI Vaksin MR di Kominfo, Jakarta, Selasa (18/9). (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)



Lebih lanjut Nursiah menceritakan awal mula dirinya tertular rubela saat kehamilannya berusia 2 bulan. “Hamil enam bulan, saya rutin ke dokter kandungan. Tapi, dokter bilang tidak ada apa-apa, mungkin karena USG tidak bisa membacanya,” imbuhnya.





Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, memberikan imunisasi tidak gampang. Sebab, ada 70 juta anak yang diimunisasi. Selain itu, kondisi geografis Indonesia beragam. Dia mengatakan, jika cakupan imunisasi MR turun, bisa timbul wabah. Nila mencontohkan kasus di Asmat, Papua. 



(lyn/c11/tom)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *