Berita Nasional

8 Kuda Jadi Perhatian Dalam Penggalangan Dana Palu-Donggala Saat CFD

Indodax


[ad_1]






Wikimedan – Sebanyak delapan ekor kuda didatangkan untuk memeriahkan aksi penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (7/10) di area Car Free Day (CFD) Pekanbaru.





Kegiatan ini, diadakan oleh Gerakan Masyarakat Mencari Keadilan (GMMK) Riau. Kehadiran delapan ekor kuda tersebut pun menjadi perhatian maayarakat.





Sekretaris GMMK Riau, Heru Susanto mengatakan, kuda-kuda terlatih itu didatangkan dari wisata dakwah Okura sebanyak enam ekor. Sementara sisanya, dua ekor dari pemuda akhir zaman. “Jadi kuda-kuda itu merupakan partisipasi wisata dakwah Okura dan pemuda akhir zaman. Hanya untuk meramaikan saja,” kata Heru, Minggu (7/10) pagi.


8 Kuda Jadi Perhatian Dalam Penggalangan  Dana Palu-Donggala Saat CFD

Penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami Palu-Donggala di area CFD Pekanbaru, Riau, Minggu (7/10). (Virda Elisya/Wikimedan)





Dijelaskan Heru, kegiatan penggalangan dana di CFD ini, digagas oleh GMMK dan diikuti lebih dari 60 ormas Islam, LSM seluruh Riau. Kegiatan diawali dengan long march dari Masjid Agung Annur Pekanbaru ke Jalan Jenderal Sudirman. 





“Dibuka oleh Sekum (Sekretaris Umum) MUI Riau, Ustad Zulhusni Domo. Ini sebagai bentuk kepedulian kita. Kita mengadakan pawai dan syiar kalimat juga tauhid disini,” sebutnya.





Nantinya, dana yang terkumpul akan diserahkan GMMK kepada Badan Wakaf Alquran Riau. “Sudah kita koordinasikan. Sementara ini baru penggalangan dana. Berapa jumlahnya nanti kita minta dari tim wakaf,” ucapnya.






Heru berharap, semoga bantuan yang terkumpul dapat bermanfaat bagi korban di Sulteng. Selain itu, diharapkan agar musibah yang menimpa di beberapa wilayah Indonesia tidak terjadi di daerah lainnya.






“Selain itu ada muhasabah, sengaja dilakukan untuk berdoa bersama agar musibah yang terjadi di daerah lain tidak menimpa wilayah kita,” harapnya.





Dalam penggalangan dana ini, GMMK juga melakukan syiar kalimat tauhid. Heru menjelaskan, kegiatan itu dilakukan agar tidak ada yang berpandangan bahwa, kalimat tauhid merupakan kalimat milik suatu kelompok.





“Bagaimana pun syiar tauhid ini harus dikumandangkan. Kita tidak ingin kalimat tauhid ini di klaim salah satu pihak dan dipersekusi oleh orang lain. Kita tau saat kejadian UAS di Jepara gara-gara masalah seperti ini. Ini yang kita tidak ingin terjadi. Kita harus edukasi bahwa kalimat tauhid ini milik bersama,” pungkasnya.





(ica/JPC)


[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *