Kesehatan

7 Tips Hidup Sehat dengan PPOK (CPOD)

Indodax


Berita Kesehatan

Memiliki penyakit paru obstruktif kronis atau biasa disingkat PPOK, tentu memiliki tantangan tersendiri. Terlebih jika PPOK yang dialami sudah pada tahap berat. Melakukan rutinitas yang umum dilakukan saja bisa jadi melelahkan karena tubuh kekurangan oksigen. Itu sebabnya, penderita PPOK harus berusaha menjaga agar kondisi yang dialaminya tidak memburuk. Ada baiknya, Anda mengetahui tips hidup sehat dengan PPOK yang bisa diikuti sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Akan tetapi bagaimana sebaiknya orang dengan PPOK menjalani hidup? Pantangan dan anjuran apa, sih, yang harus mereka lakukan? Mungkin beberapa tips hidup sehat dengan PPOK berikut ini dapat membantu Anda mengetahuinya.

Tips hidup sehat dengan PPOK

1. Lakukan vaksinasi

Orang dengan PPOK biasanya mengalami perburukan kondisi akibat serangan flu dan pilek. Pada orang normal, kondisi ini adalah kondisi yang umum terjadi bahkan tidak membutuhkan perlakuan khusus. Namun, bagi orang dengan PPOK, hal ini dapat memperburuk kondisi saluran napas Anda yang memang sudah terganggu.

Ketika berada dalam keadaan sehat tanpa penyakit apa pun, Anda mungkin tidak pernah terpikir untuk melakukan vaksinasi flu tahunan secara rutin. Akan tetapi, apabila Anda memiliki PPOK, sebaiknya Anda melindungi diri dengan melakukan vaksinasi influenza secara rutin setiap tahunnya. Dengan begitu, Anda akan mengurangi risiko terpapar flu.

Biasanya, vaksin influenza memiliki dua jenis, suntikan standar dan semprotan hidung. Pastikan Anda memiliki vaksin berupa suntikan dibanding semprotan. Kenapa? Vaksin semprotan hidung merupakan vaksin hidup dan bisa lebih merugikan daripada bermanfaat jika Anda menderita PPOK. Selain vaksin flu tahunan, penting untuk mendapatkan vaksin pneumonia minimal satu kali, dengan suntikan booster sesuai anjuran dokter.

2. Hindari kuman

Tak ada seorang pun yang ingin berada di tempat dengan jumlah kuman yang banyak. Namun, situasi tersebut kadang benar-benar tidak dapat dihindari. Lakukan yang terbaik untuk menghindari orang-orang yang sedang sakit. Acara pesta dan pertemuan yang melibatkan banyak orang juga berisiko sebagai tempat berkumpulnya kuman serta bakteri, terutama pada musim influenza.

Mungkin, pilihan untuk melewatkan pesta jika si penyelenggara sedang sakit atau tidak merasa sehat juga perlu dipertimbangkan. Hal ini demi menjaga kondisi kesehatan tubuh Anda.

3. Berhenti merokok

Hampir semua orang mengamini bahwa merokok adalah kebiasaan buruk, bahkan si perokok itu sendiri. Bahayanya yang langsung bersinggungan dengan paru-paru membuat merorok menjadi faktor risiko paling signifikan untuk orang dengan PPOK. Berhenti merokok menjadi salah satu tips hidup sehat dengan PPOK, bahkan dianjurkan untuk setiap orang yang dalam keadaan sehat.

Pernah mendengar bahwa rokok elektrik lebih baik bagi penderita PPOK? Jangan terkecoh dulu. Kandungannya, jika dibanding rokok biasa, mungkin memang lebih minim zat-zat racunnya. Rokok elektrik bisa saja tidak mengandung tar, tetapi rokok elektrik biasanya mengandung berbagai zat tambahan seperti perasa yang sama-sama Anda hirup dan akan mampir ke paru-paru Anda. Ingat bahwa belum diketahui apakah bahan-bahan tersebut aman bagi baru-paru Anda atau tidak.

4. Jaga kebersihan udara di lingkungan Anda

Kualitas udara juga bisa memicu sesak napas dan gejala PPOK lainnya. Jika Anda tinggal di dekat pabrik dan kualitas udaranya buruk, pastikan bahwa udara dalam ruangan Anda bersih. Selain itu, Anda bisa menggunakan high-efficiency particulate air (HEPA) filter.

Filter tersebut dapat menyaring sampai 99 persen polutan udara dalam ruangan. Tips hidup sehat dengan PPOK untuk meningkatkan kualitas udara dalam ruangan lainnya adalah menyingkirkan karpet dan membersihkan ruangan dengan produk ramah lingkungan atau dengan pembersih alami seperti air dan sabun, soda kue, dan cuka.

5. Menjaga kebugaran dan tetap langsing jika diperlukan

Meski penderita PPOK sering dan mudah mengalami sesak napas, bukan berarti mereka tak bisa berolahraga sama sekali. Malah, penderita PPOK dianjurkan untuk tetap berolahraga dan melatih otot pernapasannya. Kunci berolahraga untuk penderita PPOK adalah tidak boleh terlalu berat atau terlalu ringan.

Selain memperkuat otot-otot pernapasan, Anda juga membutuhkan olahraga untuk membakar lemak agar berat badan Anda tetap terjaga sehingga tak menimbulkan masalah baru, seperti obesitas. Mari berpikir begini, kira-kira apa yang Anda rasakan jika harus membawa koper dengan berat 4,5 kg sepanjang waktu? Anda akan kehabisan napas.

Hal tersebut berlaku pula jika Anda memiliki kelebihan berat 4,5 kg di sekitar perut untuk dibawa ke mana-mana. Kelebihan berat badan akan membuat Anda terbebani dalam membawa berat tubuh Anda sendiri.

Sekalipun harus mengurangi lemak, bukan berarti Anda harus berolahraga berat sehingga berat badan turun drastis. Yang paling benar adalah menjaga berat badan ideal, sebab penelitian menunjukkan bahwa kekurangan berat badan bisa meningkatkan risiko kematian pada penderita PPOK. Jalankan diet seimbang dan konsultasikanlah dengan dokter Anda jika Anda ragu mengenai berat badan normal Anda.

6. Makan dengan porsi lebih kecil, namun sering

Banyak penderita PPOK merasa sesak napas setelah makan dengan porsi besar. Sebaiknya, Anda makan dengan porsi yang lebih kecil namun sering di sepanjang hari. Melakukan hal ini akan menghindarkan Anda dari perasaan “kekenyangan”. Selain membawa banyak manfaat, makan dengan porsi lebih kecil namun sering dapat membantu Anda tetap mendapatkan asupan makanan saat sedang kehilangan nafsu makan.

7. Kurangi stres

Stres sudah tentu membuat kondisi mendasar seseorang menjadi semakin parah, baik orang sehat apalagi orang sakit. Olahraga dan tidur minimal tujuh jam per hari adalah penghilang stres terbaik yang bisa Anda lakukan. Olahraga mungkin adalah hal terakhir yang ingin Anda lakukan jika Anda menderita PPOK, tetapi olahraga dapat mengurangi gejala PPOK dan pada akhirnya akan membuat Anda lebih berenergi jika Anda melakukannya dengan tepat.

Mengendalikan gejala PPOK terkadang bisa membuat Anda tertekan, tetapi tips hidup sehat dengan PPOK di atas bisa membuat hidup Anda menjadi lebih mudah dan bahagia. Menghindari pemicu dan menjaga kesehatan sebaik mungkin akan sangat bermanfaat dalam mengobati kondisi paru progresif ini.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Baca Juga:

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *