7 Kecamatan di Gunungkidul Rawan Longsor
Wikimedan– Sebanyak 7 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) masuk dalam kategori zona rawan longsor. Melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang ada di tiap desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan.
“Sudah kami surati pak camat, dan melalui FPRB yang ada di setiap desa juga kami sosialisasikan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul Edy Basuki, Jumat (30/11).
Kecamatan-kecamatan yang rawan longsor itu antara lain, Kecamatan Purwosari, Patuk, Nglipar, Ngawen, Semin, dan Ponjong bagian utara. Wilayah yang memang banyak pemukiman berada di dekat tebing atau perbukitan.
Pada masa memasuki musim hujan, sampai saat ini, belum ada peristiwa longsor yang menonjol. Hanya beberapa hari lalu saja, di Kecamatan Girisubo ada sebuah rumah yang tertimpa talud. “Di daerah Desa Tileng, Girisubo kemarin hanya talud yang mengenai rumah,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo Ariyadi menambahkan, longsor sudah terjadi di 13 titik yang ada di wilayahnya. “Ada 4 rumah yang terkena, tapi semuanya selamat. Tidak sampai mengungsi, karena hanya tembok terasnya saja yang kena,” katanya.
Di wilayahnya, zona rawan longsor berada di di Kecamatan Girimulyo dan Kokap. Di sana juga banyak warga yang rumahnya berada di perbukitan. “Kami imbau agar jangan sampai ada saluran air yang tidak terkelola. Jadi harus rutin dibersihkan,” ucapnya.
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya juga telah memasang Early Warning System (EWS) longsor. Sekitar 90 titik rawan sudah dipasangi alat peringatan dini itu. “Tahun ini ada penambahan 18 EWS longsor,” pungkasnya.
(dho/JPC)
Kategori : Berita Nasional