Kesehatan

5 Trik Manjur Turunkan Kadar Kreatinin yang Melonjak Naik

Indodax


[ad_1]

Selama otot berkontraksi, tubuh akan menghasilkan produk limbah kimia bernama kreatinin. Zat ini berfungsi sebagai sumber energi untuk otot sekaligus menilai fungsi ginjal, karena kreatinin nantinya harus disaring lebih dulu oleh ginjal sebelum dikeluarkan melalui urin. Kadar kreatinin harus selalu dalam taraf normal guna mencegah timbulnya masalah di dalam tubuh. Lantas, adakah cara menurunkan kreatinin yang tinggi?

Kenapa kadar kreatinin bisa tinggi?

Kadar kreatinin tinggi bisa terjadi akibat konsumsi terlalu banyak sumber protein, obat, suplemen, dan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi. Idealnya, kreatinin harus disaring terlebih dahulu oleh ginjal sebelum dikeluarkan oleh urin. Secara tidak langsung, kadar kreatinin yang tinggi bisa menjadi pertanda bahwa ada yang tidak beres dengan ginjal Anda.

Baik itu karena mengalami dehidrasi berat, infeksi ginjal, maupun penyakit ginjal lainnya yang biasanya terjadi ketika glomerulus tidak berfungsi dengan baik. Padahal, seharusnya glomerulus ginjal berperan dalam proses penyaringan zat-zat sisa di dalam tubuh.

Tidak hanya itu, beberapa penyakit seperti diabetes, asam urat, distrofi otot, hingga penyakit autoimun, juga bisa memengaruhi kerja ginjal dan glomerulus sehingga meningkatkan kadar kreatinin dalam tubuh.

Berbagai cara menurunkan kreatinin tinggi

Mengingat begitu pentingnya menjaga kadar kreatinin tetap normal, Anda diharuskan untuk melakukan pengobatan sebagai cara menurunkan kreatinin yang tinggi. Selain menggunakan perawatan medis, berbagai pengobatan alami sehari-hari juga bisa bantu mempercepat turunnya kadar kreatinin tinggi, seperti

1. Hindari konsumsi suplemen kreatin

minum suplemen kolagen

Kreatinin adalah senyawa alami tubuh yang dihasilkan oleh kreatin, sebagai penyuplai energi bagi otot. Selain diproduksi langsung oleh tubuh, kreatin juga bisa ditemukan dalam bentuk suplemen yang dijual bebas.

Sama halnya seperti kreatin alami yang ada di otot, kreatin dari suplemen juga bisa menghasilkan kreatinin. Itu sebabnya Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen kreatin bila memiliki kadar kreatinin tinggi.

2. Kurangi asupan protein

diet tinggi protein

Makan makanan sumber protein terlalu banyak sering dikaitkan dengan lonjakan pesat kadar kreatinin, misalnya daging merah maupun produksi susu. Pasalnya, daging merah mengandung jaringan otot hewan yang memang secara alami mengandung kreatin.

Ketika dimasak, panas dari api akan mengubah kreatin dalam daging menjadi kreatinin sehingga akan meningkatkan jumlahnya dalam tubuh saat dimakan.

3. Makan banyak serat

diet tinggi serat

Selain membantu melancarkan sistem pencernaan, makan makanan berserat juga bermanfaat sebagai cara menurunkan kreatinin tinggi.

Dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition, dilansir dari Medical News Today, bahwa sumber serat bisa membantu mempercepat proses pemulihan pasien penyakit ginjal kronis dengan cara menurunkan kreatinin tinggi dalam tubuh.

Anda bisa memperbanyak asupan serat dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, maupun gandung utuh.

4. Hindari olahraga berat

otot bisa mengecil akibat berhenti olahraga

Aktivitas otot yang terlalu berat akan meningkatkan produksi kreatinin. Semakin banyak dan lama otot bekerja, maka semakin tinggi pula kreatinin yang ada dalam darah. Namun bagi Anda yang memiliki kadar kreatinin tinggi, bukan berarti Anda tidak boleh berolahraga.

Rutin melakukan olahraga tentu baik untuk kesehatan tubuh, tapi coba pilih jenis olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh Anda. Ada baiknya untuk sementara waktu menghindari melakukan olahraga ataupun kegiatan harian lainnya yang terlalu berat, setidaknya sampai kreatinin kembali ke kadar normalnya.

5. Perhatikan kebutuhan cairan

butuh minum air putih 8 gelas

Jangan sepelekan mengenai aturan jumlah cairan yang harus Anda minum setiap harinya, apalagi jika Anda mengalami dehidrasi berat. Sebab asupan cairan yang kurang bisa menghambat kerja ginjal. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk menentukan seberapa banyak cairan yang harus Anda minum beserta waktu konsumsi terbaiknya.

Baca Juga:



[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *