5+ Tingkat dan Derajat Kematangan Steak yang Biasa Disajikan Restoran. Perlu Tahu Biar Nggak Salah Beli
Setiap hari adalah sebuah petualangan untuk mencicipi masakan baru. Tempat kuliner baru, jajanan kekinian, sampai menu masakan yang unik-unik selalu membawa kita untuk menciptakan pengalaman makan yang nggak terlupakan. Meski pada umumnya orang Indonesia makan nasi, lauk, dan sayur-mayur, nyatanya banyak banget variasi makanan dari luar negeri. Termasuk steak yang merupakan makanan bawaan dari benua Amerika.
Di Indonesia sendiri, steak tergolong makanan yang mewah dan cukup mahal. Umumnya steak yang benar-benar asli memang hanya disajikan di retoran dan dimasak oleh chef yang sudah berpengalaman. Oleh karena itu, mereka juga membedakan tingkat kematangan steak. Bahkan dari cara masaknya pun, perhitungan kematangan daging itu ada tingkatannya lo. Biar makin tahu, simak uraian Wikimedan Tips berikut ya!
1. Tingkatan blue rare. Seperti namanya, daging dalam kondisi ini masih mentah dan keseluruhan warna dagingnya merah

Masih nggak tega ngunyahnya… via donsteak.com
Steak dikatakan blue rare ketika permukaan daging sudah ditabur dan dioles bumbu, namun bagian dalam steak masih belum dimasak. Pada kondisi ini steak sama sekali nggak berair (juicy) dan sulit dikunyah. Makanya jarang banget restoran dan warung yang menyajikan steak blue rare begini.
2. Tingkatan rare. Tingkatan ini sebenarnya 75% dari dagingnya masih merah dan lebih berair

Masih berwarna merah terang. via www.certifiedangusbeef.com
Steak dengan tingkatan rare didapatkan ketika sudah dioven atau dimasak hingga 52 derajat celcius. Biasanya koki atau chef akan menancapkan termometer ke dalam daging untuk mengetahui derajat kematangannya. Tiga perempat warna daging masih merah, sisahnya sudah tampak kecoklatan. Namun secara umum, suhu daging masih terasa dingin terutama di bagian tengah karena panas belum masuk hingga ke dalam.
3. Tingkatan medium rare. Berwarna merah di tengah dengan rasio warna merah dagingnya 50%

Ini nih daging setengah matang. via www.certifiedangusbeef.com
Meski bagian tengah daging masih berwarna merah, namun setengah bagian daging yang luar sudah tampak kecoklatan. Biasanya tingkatan ini didapatkan ketika suhu masak mencapai 57 derajat celcius. Buat kamu yang suka dengan daging steak berair, kamu bisa banget menikmatinya dalam tingkatan ini.
4. Tingkatan medium. Sudah tidak ada lagi warna merah, namun bagian tengah daging berwarna merah muda

Memenuhi standar kematangan tapi dalamnya masih pink. via www.certifiedangusbeef.com
Ketika mencapai sekitar 63 derajat celcius, daging akan berwarna merah muda di bagian tengahnya. Rasio warna daging yang berwarna merah muda pun hanya sebanyak 25%nya saja. Sisanya sudah berwarna kecoklatan. Setelah diolah dan dimasak, daging akan bertekstur sedikit keras seiring dengan suhunya yang kemudian mendingin.
5. Tingkatan medium well. Daging sudah berwarna pucat dan hanya sedikit sekali yang tampak merah muda

Hampir keseluruhan warnanya pucat. via www.certifiedangusbeef.com
Steak akan menjadi kenyal pada suhu 66 derajat celcius dan hanya sedikit sekali mengandung air. Pada tingkatan medium well, warna merah muda terlihat masih ada di irisan daging bagian dalam, namun sangat sedikit.
6. Tingkatan well done. Ini adalah tingkatan paling matang dari daging, tapi nggak sampai gosong lo ya!

Krispi-krispi di bagian luar. via www.certifiedangusbeef.com
Beberapa orang percaya kalau tingkatan ini justru bakal menyia-nyiakan kualitas beef yang baik karena dimasak terlalu matang. Pada tingkatan ini, warna daging sepenuhnya coklat pucat. Namun, banyak juga yang suka banget daging dengan tingkat kematangan ini karena luarannya yang terasa lebih gurih dan krispi.
Sekarang udah tau ‘kan tingkat kematangan daging sekaligus bagaimana bentuknya. Jadi suatu saat kamu nggak akan bingung menentukkan pilihan untuk memesan steak. Tapi jangan pilih blue rare, ya! Nanti kamu dikira jelmaan siluman lo karena makan daging mentah. 😀
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Kategori : Berita Hiburan