5 Tanda dan Gejala Penyakit Lyme, Infeksi Akibat Gigitan Kutu
Pernah dengar tentang Lyme disease atau penyakit Lyme? Bella Hadid, Ben Stiller, dan Avril Lavigne adalah beberapa figur kenamaan dunia yang diketahui mengidap penyakit ini. Lyme disease adalah infeksi bakteri Borrelia burgdorferi sp yang ditularkan pada manusia lewat gigitan kutu kaki hitam. Apa saja gejalanya?
Gejala Lyme disease adalah sendi linu dan kecapekan kronis
Gejala awal dari Lyme disease adalah bentol dengan ruam kemerahan pada kulit yang tergigit. Namun seiring bakteri masuk ke aliran darah manusia, racunnya akan menyebar ke seluruh tubuh dan mulai menginfeksi sistem saraf pusat, otot, sendi, mata, hingga jantung.
Penyakit ini sebenarnya mudah untuk diobati dengan antibiotik. Namun jika gejalanya tidak terdeteksi sehingga tidak kunjung diobati dalam jangka waktu lama, infeksinya akan makin kuat dan lebih sulit diobati.
Maka dari itu Anda perlu memerhatikan apa saja gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini. Setiap orang mungkin mengalami reaksi yang berbeda-beda setelah digigit kutu. Namun, umumnya gejala yang ditimbulkan dari penyakit Lyme adalah:
1. Kulit ruam
Ruam kulit akibat penyakit Lyme memiliki ciri khas yang berbeda dengan gigitan nyamuk atau kutu kasur. Gigitan kutu kaki hitam (Ixodes scapularis) akan meninggalkan ruam berbentuk seperti target sasaran.
Pada awalnya ruam akan terlihat seperti bintik merah kecil. Namun dalam 3-30 hari berikutnya, bentuk ruam akan perlahan membesar dan berubah mirip gambar di atas. Bagian tengah ruam (pusat gigitan) akan terlihat sedikit lonjong dan berwarna sangat merah, tapi akan semakin memudar di sekelilingnya. Munculnya ruam ini menandakan bahwa bakteri sudah menginfeksi jaringan kulit Anda.
Satu lagi ciri khas yang membedakan ruam akibat Lyme disease adalah ada tidaknya rasa gatal. Ruam akibat penyakit Lyme tidak menyebabkan gatal-gatal seperti gigitan serangga pada umumnya. Namun pada kasus tertentu yang sangat jarang, ruam Lyme disease dapat membuat kulit pecah-pecah, terasa sangat gatal, dan berkembang menjadi limfoma sel b atau parapsoriasis.
2. Kecapekan terus
Selain ruam, gejala lainnya dari penyakit Lyme yang sering terlewatkan adalah lemah dan lesu seperti tak pernah berenergi. Sering kali juga disertai gejala mirip flu biasa seperti pusing dan sakit kepala hingga demam, yang makin membuat Anda gampang kecapekan.
Namun, rasa lelah akibat penyakit ini berbeda dengan kelelahan biasa yang bisa cepat pulih setelah cukup makan dan istirahat. Waktu tidur malam Anda jadi lebih lama dari biasanya, tapi tetap merasa tidak fit selama beraktivitas karena sering terbangun tengah malam. Anda mungkin juga merasa masih kelelahan bahkan setelah menyempatkan tidur siang sebentar.
Kelelahan berkepanjangan akibat penyakit Lyme sering kali salah didiagnosis oleh dokter dengan penyakit lain, seperti sindrom kelelahan kronis, depresi, atau fibromyalgia.
3. Nyeri sendi
Penyakit Lyme mengakibatkan sendi membengkak, kaku, dan terasa nyeri sehingga menyulitkan Anda bergerak bebas. Area sendi yang bermasalah juga akan terasa hangat saat disentuh. Masalah persendian ini juga menjadi salah satu gejalanya yang paling awal, biasanya muncul kurang dari 6 bulan setelah terinfeksi.
Masalah sendi ini kemudian dapat menaikkan suhu tubuh sehingga mengakibatkan gejala mirip hot flashes, yaitu wajah memerah dan terasa panas. Anda mungkin juga merasa berkeringat lebih banyak dari biasanya atau gampang menggigil.
Nyeri sendi dapat berpindah-pindah sewaktu-waktu di area lutut, leher, atau tumit. Jika Anda memiliki penyakit bursitis atau masalah sendi lainnya, gejalanya akan semakin bertambah parah. Gangguan pada sendi ini juga bisa mengganggu tidur sehingga Anda sering terbangun di malam hari.
4. Masalah saraf, penglihatan, dan kognitif otak
Infeksi Lyme disease yang sudah menyebar ke sistem saraf pusat di otak bisa mengganggu gerak, keseimbangan tubuh, dan koordinasi anggota gerak. Akibatnya, Anda sering kali terjatuh karena hilang keseimbangan. Penyakit ini juga bisa menimbulkan sensasi aneh seperti mati rasa atau kesemutan akibat kerusakan saraf.
Selain itu, infeksi pada sistem saraf pusat bisa membuat Anda sulit fokus dan berpikir jernih sehingga cenderung berpikir lebih lama dari biasanya. Jika infeksi sudah menyebar ke area selaput otak, meningitis bisa terjadi sebagai komplikasinya.
Penyebaran infeksi ini turut menyebabkan masalah pada kemampuan mata untuk melihat dengan jelas. Mata juga jadi lebih sensitif ketika melihat cahaya terang.
5. Jantung bermasalah
Tanpa perawatan yang tepat, infeksi bakteri dari penyakit Lyme bisa menyerang jaringan jantung dan menyebabkan komplikasi bernama karditis.
Peradangan pada jaringan jantung ini menghambat aliran sinyal listrik dari bilik jantung ke bagian lainnya sehingga menghambat sirkulasi darah.
Gejalanya sama seperti penyakit jantung umumnya, yaitu pusing, napas pendek, nyeri dada, dan palpitasi (detak jantung tidak normal).
Baca Juga:
Kategori : Berita Kesehatan