Kesehatan

5 Kondisi yang Sebabkan Anus Anak Terasa Gatal, Plus Cara Mengatasinya

Indodax


Anda mungkin merasa khawatir saat si kecil tiba-tiba sering menggaruk pantatnya. Biasanya, hal ini terjadi saat malam hari, bahkan sampai membuat anak terbangun. Setelah Anda perhatikan, ternyata rasa gatalnya bukan berasal dari pantat anak, tapi justru di sekitar lubang anus (dubur). Lantas, apa penyebab anus gatal pada anak? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini.

Apa penyebab anus gatal pada anak?

Anus gatal adalah masalah yang cukup umum terjadi pada anak-anak usia 5-10 tahun. Kondisi ini tentu membuat anak merasa tidak nyaman dan ingin menggaruk lubang anusnya terus-terusan.

Anda mungkin berpikir bahwa penyebab anus gatal pada anak adalah kesalahan orangtua saat membersihkan area organ intim anak. Misalnya tidak membersihkan pantat dengan benar, terlalu keras menggosok area pantat, dan sebagainya.

Selain itu, anus gatal pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi berikut ini.

1. Pakai celana dalam terlalu ketat atau kekecilan

Coba lihat dulu, apakah selama ini si kecil sering memakai celana dalam yang terlalu ketat atau kekecilan? Jika iya, bisa jadi inilah yang menjadi penyebab anus gatal pada anak.

Celana yang terlalu ketat bisa membuat area pantat jadi mudah iritasi. Pasalnya, kulit pantat anak jadi lebih mudah berkeringat dan lembap. Hal inilah yang menjadi lingkungan favorit bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh dan menginfeksi anus.

2. Alergi

Anus gatal pada anak juga bisa disebabkan oleh alergi. Alergi ini bisa terjadi karena banyak hal, mulai dari alergi zat-zat kimia dalam sabun, deterjen, atau bahan celana dalam yang digunakan anak.

3. Infeksi cacing kremi

Sebetulnya, sah-sah saja untuk membiarkan anak bermain pasir di halaman depan rumah. Namun, Anda juga harus berhati-hati karena anak rentan terkena infeksi cacing kremi.

Ya, pasir adalah salah satu tempat persembunyian cacing kremi. Saking kecilnya, jenis cacing ini bisa masuk dan menyelinap di bawah kuku anak dengan mudah.

Ketika si kecil tidak sengaja menggaruk lubang anusnya, cacing kremi tadi akan masuk ke dalam anus dan menelurkan cacing kremi baru. Telur cacing kremi tadi akan tinggal di area anus dan menyebabkan gatal. Apalagi jika anak punya kebiasaan mengemut jari, cacing kremi juga bisa masuk ke dalam sistem pencernaan dan memicu diare pada anak.

4. Infeksi perianal streptococcus

Infeksi perianal streptococcus kerap terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 10 tahun dan sering kali salah diagnosis maupun pengobatan. Penyakit ini disebabkan oleh masuknya bakteri streptococcus beta-hemolitik grup A ke dalam tubuh dan menginfeksi jaringan di sekitar anus (perianal).

Ketika bakteri streptococcus berhasil masuk lewat lubang anus, gejala yang ditimbulkan meliputi gatal dan nyeri pada dubur, ruam kulit di sekitar anus, hingga BAB berdarah.

5. Fisura ani

Jika si kecil sering mengeluh kesakitan saat buang air besar disertai dengan BAB berdarah, maka kemungkinan anak Anda mengalami fisura ani.

Fisura ani adalah adanya robekan kecil pada lapisan lubang anus yang memicu rasa sakit dan perdarahan setelah buang air besar. Biasanya, hal ini terjadi ketika anak mengalami sembelit.

Saat anak terkena sembelit, mereka akan mengejan lebih keras untuk mendorong feses keluar. Akibatnya, kulit di sekitar anus jadi robek dan memicu gatal di area lubang anusnya.

Cara mengatasi gatal pada anus anak

Tak perlu panik dulu saat anak mengeluh gatal pada area pantatnya. Sebaiknya, pastikan dulu penyebab anus gatal pada anak, setelah itu baru lakukan perawatan yang tepat untuk mengatasinya.

Ada beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anus gatal pada anak, yaitu:

  1. Potong kuku anak secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mencegah luka dan iritasi pada lubang anus saat si kecil menggaruknya.
  2. Ajari anak cara membersihkan pantatnya dengan benar. Ini bukan sekadar mengguyur area pantat, menyabuni, lalu membilasnya dengan air. Perhatikan juga arahnya, yaitu dengan mengusap dari arah depan ke belakang secara menyeluruh.
  3. Siapkan air hangat sebelum anak mandi. Campurkan seperempat cangkir atau sekitar 57 gram baking soda, lalu biarkan anak berendam selama 15 menit. Cara ini bisa membantu meringankan rasa gatal di area anus.
  4. Gunakan sabun bebas pewangi untuk menghindari iritasi. Gosokkan secara perlahan pada lubang anus anak untuk membersihkan sisa-sisa bakteri yang menempel.
  5. Tepuk-tepuk area pantat anak dengan handuk bersih atau tisu sampai benar-benar kering hingga ke sela-selanya. Ingat, kondisi pantat yang lembap merupakan lingkungan favorit bagi jamur untuk berkembang biak dan memicu iritasi.
  6. Gunakan celana dalam dengan bahan yang adem berpori dan menyerap keringat, seperti katun. Bukan hanya terasa lebih nyaman, bahan ini juga cenderung lembut, ringan, dan jarang menyebabkan alergi di kulit.

Jika anak masih terus-terusan menggaruk pantat, apalagi sampai membuatnya terbangun di malam hari, segera kunjungi dokter anak terdekat. Bisa jadi ini disebabkan oleh infeksi cacing kremi yang mengiritasi lubang anus anak.

Dokter mungkin akan meresepkan obat cacing berupa pyrantel pamoate untuk meredakan gatalnya. Yang terpenting, segera bawa anak ke dokter jika rasa gatalnya tak kunjung sembuh.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *