Kesehatan

5 Kiat Ampuh Cegah Infeksi Saluran Kencing Pada Wanita

Indodax


Dikutip dari Medical Daily, 1 dari 5 wanita mengalami infeksi saluran kencing setidaknya satu kali selama hidupnya. Ketika Anda mengalaminya, biasanya perut akan terasa nyeri, sakit dan perih saat buang air kecil, hingga muncul hasrat ingin buang air kecil terus-terusan. Meskipun sudah sembuh, penyakit ini bisa datang lagi dan kambuh sewaktu-waktu, lho. Lantas, bagaimana cara mencegah infeksi saluran kencing pada wanita? Baca terus ulasan berikut ini.

Cara mencegah infeksi saluran kencing pada wanita

Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah infeksi saluran kencing pada wanita.

1. Banyak minum air putih

tips banyak minum air putih

Minum banyak air putih adalah salah satu cara mencegah infeksi saluran kencing pada wanita yang paling mudah, murah, dan efektif. Bukan cuma mencegah dehidrasi, minum air putih dapat membantu membersihkan bakteri di kandung kemih dan membuangnya lewat urine.

Seorang peneliti dari University of Miami Miller School of Medicine, Dr. Thomas M. Hooton, mengungkapkan bahwa minum air putih sangat penting dilakukan oleh wanita yang sering terkena infeksi saluran kencing berulang kali. Nah, untuk mencegah infeksinya datang lagi, lindungi diri Anda dengan minum minimal 8 gelas air putih setiap hari, ya.

Kalau kandung kemih mulai terasa penuh dan muncul hasrat ingin buang air kecil, segera ke kamar mandi. Ingat, jangan sekali-kali menahan buang air kecil, karena ini justru dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri hingga dua kali lipat dalam saluran kemih.

2. Jaga kebersihan organ intim

mencukur rambut kemaluan

Coba lihat lagi, sudahkah Anda menjaga kebersihan organ intim semaksimal mungkin? Ini tidak hanya soal cara menjaga area kewanitaan tetap kering dan bersih, tapi juga mengenai cara Anda membersihkannya, lho.

Pada dasarnya, vagina punya kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri dan menangkal bakteri secara alami. Ini artinya, Anda sebetulnya tidak perlu melakukan douching vagina, yaitu metode membersihkan vagina dengan cairan yang terdiri dari berbagai bahan kimia.

Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh para ahli asal Kanada, wanita yang menggunakan gel, tisu, atau bahan douching lainnya justru berisiko 2 kali lebih besar terkena infeksi saluran kencing. Pasalnya, cara ini tak hanya membunuh bakteri jahat di vagina, tapi juga membilas bakteri baik yang seharusnya dibiarkan tumbuh secara alami.

Selain itu, perhatikan arah saat Anda membersihkan vagina. Jika selama ini Anda sering membersihkan vagina dari arah belakang (bokong) ke depan (vagina), mulai sekarang ubah kebiasaan ini. Lakukan sebaliknya, yaitu mengusapnya dari depan ke belakang.

Mengeringkan vagina dari belakang sama saja memindahkan berbagai kuman dan bakteri jahat dari dubur menuju bukaan vagina. Terlebih jika Anda tidak mengusapnya hingga benar-benar kering, maka infeksi saluran kencing pada wanita bisa semakin besar.

3. Pilih alat kontrasepsi yang tepat

mengganti alat kontrasepsi

Beberapa jenis alat kontrasepsi dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri di vagina, salah satunya spermisida. Tak hanya itu, spermisida juga dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan malah membuat bakteri tumbuh subur.

Diafragma, kondom, atau pelumas yang mengandung spermisida juga memberikan dampak yang sama, yaitu meningkatkan risiko infeksi saluran kencing pada wanita. Maka itu, diskusikan dengan dokter mengenai alat kontrasepsi yang cocok untuk kondisi kesehatan Anda.

4. Buang air kecil sebelum dan sesudah bercinta

buang air kecil setelah berhubungan intim

Sebelum mulai berhubungan seks, jangan lupa untuk buang air kecil dulu sebelum naik ranjang. Lagi-lagi, ini bertujuan untuk membilas kuman dan bakteri yang bersemayam dalam kandung kemih. Alhasil, risiko infeksi saluran kencing pada wanita pun bisa dihindari dengan baik.

Belum cukup sampai di situ, jangan lupa juga untuk kembali buang air kecil setelah berhubungan intim, ya. Pasalnya selama berhubungan seks, penetrasi penis dapat mendorong bakteri baru dari luar vagina ke dalam saluran kencing wanita.

Tanpa buang air kecil, bakteri yang baru masuk tadi dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih. Terlebih lagi, jarak antara lubang vagina dan uretra (saluran kencing) sangat dekat sehingga bakteri akan lebih mudah masuk dan menginfeksi saluran kencing.

5. Pakai celana dalam yang longgar

manfaat tidak memakai celana dalam

Jika celana dalam yang Anda pakai terasa sudah kekecilan atau terlalu ketat, segera ganti dengan yang lebih longgar. Penggunaan celana dalam yang terlalu ketat atau kekecilan dapat menangkap udara dan membuat area organ intim jadi lebih lembap.

Ingat, kondisi vagina dan pantat yang lembap merupakan lingkungan favorit bagi jamur untuk berkembang biak dan memicu iritasi. Maka itu, gunakan celana dalam dengan bahan yang adem berpori dan menyerap keringat, seperti katun. Bukan cuma terasa lebih nyaman, celana dalam berbahan katun cenderung lebih lembut, ringan, dan jarang menyebabkan alergi di kulit.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *