Kesehatan

3 Masalah Kesehatan Ini Bisa Menyerang Jika Ibu Hamil Malas Gerak

Indodax


[ad_1]

Saat hamil, ada perubahan aktivitas fisik yang biasanya dilakukan. Mungkin beberapa pekerjaan rumah atau pekerjaan di kantor jadi lebih ringan. Terlalu banyak kegiatan saat hamil memang bisa membahayakan kesehatan, tapi malas gerak juga berisiko terhadap berbagai penyakit. Apa saja risiko penyakit yang bisa menyerang ibu hamil jika malas gerak?

Masalah kesehatan bagi ibu hamil yang malas gerak

Meski tidak boleh melakukan pekerjaan berat, bukan berarti ibu hamil hanya duduk diam di rumah saja. Selama hamil, asupan makanan akan meningkat karena bayi dalam kandungan membutuhkan nutrisi untuk berkembang. Meningkatkan asupan makanan dan adanya janin di perut, membuat berat badan sang ibu bertambah naik.

Jika bertambahnya berat badan tidak diseimbangkan dengan aktivitas fisik, risiko berbagai penyakit jadi semakin besar, seperti:

1. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi selama masa kehamilan. Sekitar 3 dari 5 wanita hamil diketahui memiliki kondisi ini, walaupun belum pernah memiliki diabetes sebelumnya. Untuk itu, ibu hamil harus bisa terus mengontrol kadar gula darahnya tetap normal.

Ketika Anda makan, tubuh akan memecah karbohidrat dari makanan menjadi gula (glukosa). Glukosa ini akan terbawa oleh aliran darah, memberi seluruh sel dalam tubuh energi. Nah, perpindahan glukosa ke sel membutuhkan insulin supaya kadar gula dalam tetap normal.

Namun, selama kehamilan plasenta melepaskan hormon pertumbuhan untuk bayi yang beberapa di antaranya bisa mempersulit tubuh untuk menggunakan insulin. Akibatnya, kadar gula darah akan meningkat dan diabetes gestasional bisa terjadi.

Selain hormon selama kehamilan, faktor lain yang meningkatkan diabetes selama hamil ini adalah kelebihan berat badan. Jika ibu hamil malas bergerak, berat badan akan bertambah naik dan semakin menyulitkan tubuh untuk menggunakan insulin.

2. Depresi

stres dan depresi saat hamil

Sebuah studi yang dipimpin oleh dr. Nithya Sukumar dari University of Warwick telah menemukan hubungan antara kehamilan, depresi, dengan kebiasaan duduk dalam waktu lama.

Tim peneliti bekerja sama dengan George Eliot Hospital NHS Trust di Inggris dan menemukan bahwa gejala depresi lebih rentan terjadi pada ibu hamil yang malas bergerak alias sering duduk dan tiduran dalam waktu yang lama. Tidak aktif bergerak bisa menimbulkan kecemasan dan stres bagi ibu hamil, misalnya memikirkan bagaimana proses persalinan, merasa kesepian, atau kenaikan berat badan.

Depresi selama kehamilan bukan hanya berakibat buruk bagi kesehatan tubuh sang ibu, tapi juga menganggu perkembangan bayi dalam kandungan.

3. Tekanan darah tinggi

hipotensi supine tekanan darah rendah saat hamil

Volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak 45 persen. Jumlah ekstra darah tersebut, mau tidak mau harus dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh.

Hal ini menyebabkan ventrikel kiri (sisi kiri jantung) menjadi lebih tebal dan lebih besar karena harus bekerja keras memompa darah ekstra. Kondisi tersebut bisa membuat ibu hamil rentan dengan hipertensi.

Nah, bagi ibu hamil yang malas gerak, hipertensi jadi meningkat lebih besar. Kenapa? Malas gerak bisa menyebabkan berat badan naik tidak terkontrol. Kondisi tersebut bisa meningkatkan aliran darah dalam jaringan sehingga tekanan darah akan meningkat.

Bagaimana menjaga tubuh tetap aktif selama kehamilan?

Cara mudah untuk memastikan tubuh Anda tetap aktif selama kehamilan adalah dengan olahraga. Jadi, kehamilan bukan berarti Anda harus menghindari semua olahraga karena takut mengalami keguguran.

Bila pilihan dan waktu olahraga yang Anda lakukan sesuai dengan kondisi Anda, kehamilan Anda tentu tidak akan terganggu. Malah ada beberapa latihan fisik yang memang khusus dilakukan membantu persalinan. Konsultasikan selalu asupan makanan dan rencana olahraga Anda pada dokter supaya tetap aman.

Baca Juga:



[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *