3 Bocah SD Hanyut di Coban Talun, BPBD Batu Berharap Ada Keajaiban
Wikimedan – Tiga siswa SD Insan Mulia Malang dinyatakan hilang saat berada di Wisata Air Terjun Coban Talun, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Selasa (11/12). Ketiga siswa tersebut diduga terpeleset dan hanyut saat berada di sekitar lokasi.
Ketiga siswa tersebut yakni Tazkya Rahmatulloh Al Kamilah, 8; Mohammad Hanan, 8; dan Nasywa Azalia Hanania, 9.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Sasmito menceritakan, sekitar pukul 14.00 WIB rombongan SD Insan Mulia Malang bermain di sekitar Coban Talun. Pada saat itu, petugas dan guru sudah memperingatkan murid agar tidak mendekat ke air terjun.
Kemudian, ada tiga anak yang terpeleset dan tenggelam di kawasan air terjun. Mengetahui hal itu, petugas langsung melapor ke Polsek Bumiaji dan diteruskan ke BPBD Kota Batu.
“Setelah kami menerima laporan dari pihak guru, kami menindaklanjuti untuk melakukan kajian di TKP,” ujarnya.
BPBD dibantu oleh tim basarnas, PMI, dan kepolisian kemudian melakukan pencarian di sekitar lokasi. Namun, karena kondisi lokasi yang tidak memungkinkan, pihaknya pun menghentikan pencarian untuk sementara waktu.
“Dari basarnas sendiri tidak mungkin serta merta melakukan pencarian dengan debit air yang sedemikian besar dan kondisi sudah malam, mungkin pencarian akan dilanjutkan besok,” terangnya.
Pihak Basarnas perlu menganalisa terlebih dulu terkait potensi anak- anak yang sudah hilang berjam jam. Tim yang diterjunkan untuk pencarian berharap yang terbaik. “Potensinya meninggal, tapi semoga aja masih ada keajaiban bisa selamat,” harapnya.
Dia menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterima dari laporan guru, anak-anak tersebut terpeleset. Setelah dicek di lokasi, ternyata di tempat anak-anak tersebut hilang terdapat kubangan dibawahnya.
“Setelah dicek kedalaman lebih dari 3 meter, yang sudah menyelam mengatakan di bawahnya ada arus. Potensinya anak anak itu tenggelam terus kesedot air sehingga tidak bisa naik. Itu sementara yang kami dengar,” paparnya.
Pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan para korban. Sebelumnya, anak-anak tersebut sedang mengikuti kegiatan outbond. Namun, tidak diketahui bagaimana anak-anak tersebut bisa sampai bermain ke coban.
“Memang kami sangat tidak merekomendasikan untuk anak anak SD ke lokasi seperti ini. Tempatnya terjal, apalagi musim hujan seperti ini tidak mendukung,” jelasnya.
Ketika ditanya apakah ada unsur kelalaian dari pihak sekolah, Sasmito tidak bisa berspekulasi. “Kami tidak bisa menyalahkan (pihak sekolah). Yang jelas kami tidak merekomendasi untuk anak anak di musim hujan rekreasi di tempat tempat seperti ini. Mendaki gunung aja kami larang apalagi di sini,” tegasnya.
Menurutnya, tanpa dilarang pun mestinya pihak sekolah ada pemikiran jika tempat yang dituju terjal, dan berada dibawah. “Potensi hujan, ada banjir dan longsor,” pungkasnya.
(fis/JPC)
Kategori : Berita Nasional