198 Unit Rumah Terbangun Pascagempa NTB
Wikimedan – Sebanyak 198 unit rumah telah terbangun pascagempa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Rumah-rumah tersebut dibangun dengan beberapa pendekatan yang diminati oleh para korban bencana, yakni metode rumah instan sederhana sehat (Risha), rumah konvensional (Riko), rumah kayu (rika), dan Rumah Cetak Raswari Indonesia (RCI).
Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Satuan Tugas Tahap Rekonstruksi dan Rehabilitasi pada Sabtu (15/12), 2.910 unit rumah sedang dibangun dengan beberapa metode tadi. Jumlah terbanyak yang sedang dibangun yaitu dengan metode Risha sejumlah 1.582 unit, kemudian Riko 890, Rika 430, dan RCI 8 unit. Proses pembangunan tersebut tersebar di seluruh wilayah NTB.
Peminat tertinggi untuk metode Risha dengan jumlah 6.917 keluarga (KK), disusul dengan Riko 4.438 KK, Rika 2.596 KK, dan untuk RCI hanya 43 KK.
Kepala Pusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pemerintah membentuk 1.681 kelompok masyarakat (pokmas) yang terdiri atas 19.997 KK selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa. Namun demikian, beberapa tantangan masih terjadi di lapangan sehingga menghambat proses rekonstruksi fisik pembangunan rumah.
“Beberapa kendala yang dihadapi seperti kurangnya tenaga kerja lapangan, lambatnya pembentukan pokmas dan proses verifikasi data, lambatnya pengadaan dan distribusi material bangunan, serta keperrcayaan masyarakat terhadap fasilitator,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (17/12).
Sejalan dengan pembangunan rumah warga terdampak, pemerintah telah membangun hunian sementara (huntara) di sejumlah titik di NTB. Huntara terbangun berjumlah total 11.510 unit.
Data kerusakan rumah pascagempa di NTB, yakni sejumlah 216.219 unit dengan rincian rusak berat 75.138 unit, rusak sedang 33.075, dan rusak ringan 108.006 unit.
Pemerintah pusat dan daerah telah memetakan kebutuhan pemulihan pascagempa di NTB. Total kebutuhan pembiayaan pemulihan di sektor perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi produktif dan sektor lintas mencapai Rp 12 triliun.
“Hingga saat ini BNPB telah memberikan stimulan perbaikan rumah sebesar Rp 1,54 triliun kepada masyarakat yang rumahnya rusak. BNPB akan memberikan bantuan stimulan perbaikan rumah sesuai kebutuhan yang ditetapkan Pemda,” terang Sutopo.
Pemulihan rumah bagi para korban gempa NTB ditargetkan selesai pada Maret 2019 di semua sektor sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) 5/2018.
(yes/JPC)
Kategori : Berita Nasional