Cara Bijak Memberi Tahu Masalah Keguguran Pada Si Calon Kakak
[ad_1]
Keguguran adalah musibah. Maka, ketika keguguran terjadi dampaknya tidak hanya akan mengguncang ibu tapi juga anggota keluarga lainnya. Pasalnya, ikatan emosional dan kasih sayang antara setiap anggota keluarga dengan janin sudah terbentuk sejak calon bayi tersebut masih dalam kandungan. Itu kenapa menjelaskan berita duka seperti ini pada siapa pun tentu tidak mudah, apalagi pada si calon kakak yang masih kecil. Lantas, bagaimana cara memberi tahu anak jika ibu keguguran?
Cara terbaik beri tahu calon kakak masalah ibu keguguran
Mengetahui bahwa si kecil akan jadi seorang kakak pasti membuatnya jadi bersemangat dan penasaran. Ia akan membayangkan bagaimana wajah adiknya dan seperti apa rasanya bermain dan bercanda dengan si adik kecil.
Di sisi lain, menjelaskan tentang konsep keguguran pada anak-anak tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, anak kecil juga masih memiliki pemahaman yang sangat terbatas mengenai kehamilan dan kematian.
Meski begitu, mau tidak mau pada akhirnya Anda sebagai orangtua tetap harus memberi tahu masalah ini pada anak. Walaupun sulit, ikuti beberapa langkah berikut untuk membantu Anda membicarakan soal calon adiknya yang telah meninggal dunia.
1. Beri tahu anak dengan bahasa sederhana
Kematian adalah topik yang sulit dibicarakan dengan anak kecil. Namun, bukan berarti hal tersebut adalah tabu sehingga Anda malah menyembunyikan kebenarannya atau menjelaskannya dengan berbelit-belit.
Jujurlah ketika menjelaskan pada mengenai kondisi Anda dan calon adiknya. Tidak harus dijelaskan secara rinci. Anak hanya perlu tahu bahwa calon adiknya tidak bisa dilahirkan dengan selamat sehingga wajar jika Anda dan pasangan merasa sedih, begitu juga dirinya.
Dalam menjelaskan kematian pada anak, pilih bahasa yang akrab di telinga dan mudah dipahami oleh anak kecil. Misalnya, berikan pengertian bahwa kematian membuat tubuh adiknya tidak dapat bergerak lagi, tidak bernapas, tidak bisa berbicara atau bermain seperti dirinya sekarang.
Jangan menimbulkan pemahaman lain yang membuatnya anak jadi takut atau tambah bingung. Misalnya, “Si adik lagi pergi lama.” Pola pikir anak-anak sangat sederhana. Mereka paham bahwa orang yang sedang pergi atau tidur akan dan pasti bisa kembali.
Itu sebabnya mereka akan terus bertanya sampai rasa penasaran mereka terjawab — “Memang pergi ke mana? Kok aku nggak diajak pergi? Kok pergi lama banget, sih?” dan seterusnya. Padahal, anak harus mengerti bahwa kematian adalah kejadian permanen.
2. Tunjukkan rasa kesedihan dan kehilangan Anda
Menghadapi kematian si jabang bayi pasti membuat Anda sedih dan kecewa. Namun, jangan sembunyikan rasa duka Anda dari anak atas alasan tidak ingin membuatnya ikut sedih.
Menunjukkan rasa kehilangan atas peristiwa ini bukan hanya bertujuan untuk meluapkan kesedihan yang Anda rasakan, tapi juga mengajarkan pada anak bahwa mengekspresikan emosi itu penting.
Namun ingat, menunjukkan kesedihan di depan anak juga sewajarnya saja. Misalnya, menitikkan air mata sambil memeluknya erat. Jangan sampai Anda bersedih sambil menangis meraung atau mengurung diri berhari-hari. Ini bisa membebani pikiran anak dan membuatnya takut serta merasa diabaikan.
3. Biarkan anak bertanya
Cara berpikir anak masih sederhana. Maka ketika menanggapi penjelasan Anda mengenai kematian sang adik kecil, pasti ia akan bingung. Misalnya, “Adik bayi kenapa, Ma?” Anda cukup menjelaskan bahwa tidak semua bayi bisa dilahirkan dengan sehat. Ada beberapa di antaranya tidak bisa lahir karena sakit.
Si kecil kadang juga melontarkan pertanyaan tak terduga, seperti “Adik bayi nggak mau lahir karena salah aku ya, Bun?” Jangan panik. Jawab dengan tenang bahwa ibu keguguran bukan kesalahannya, bukan kesalahan Anda, atau pun kesalahan ayahnya. Mendengar penjelasan Anda yang tenang bisa meringankan rasa takut atau rasa bersalah pada hati anak.
Perbaiki dulu suasana hati Anda, sebelum memberi tahu anak
Sebelum Anda memberi tahu dan menjelaskan kabar ini pada si kecil, Anda harus bisa mengatasi rasa sedih yang Anda rasakan. Jika Anda berhasil mengatasi rasa sedih yang ada di dalam hati, Anda bisa menghadapi si kecil dengan lebih baik lagi.
Mungkin butuh waktu bagi Anda untuk berduka, namun jangan sampai Anda terus terlarut dalam kesedihan. Jika Anda membutuhkan seseorang, Anda bisa bersandar dan menceritakan kesedihan tersebut pada orang yang Anda percayai, sahabat atau anggota keluarga yang lain. Bicara dengan dokter atau psikolog jika Anda merasa kesedihan tersebut tidak kunjung membaik.
Baca Juga:
[ad_2]