Kesehatan

DLH Depok Melakukan Kunjungan Kerja ke Green Prosa Taman Safari

Indodax


DLH Kota Depok melakukan kunjungan kerja ke Green Prosa, fasilitas pengolahan sampah inovatif yang berlokasi di kawasan Taman Sari Bogor. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mempelajari teknologi dan metode pengolahan sampah yang ramah lingkungan serta menggali inspirasi guna meningkatkan pengelolaan sampah di Kota Depok.

Green Prosa dikenal sebagai salah satu sistem pengelolaan sampah terintegrasi atau Integrated Waste Management (IWM) yang bekerja sama dengan Taman Safari Bogor. Sistem ini mengedepankan prinsip 3R, reduce, reuse, recycle dan diterapkan dari pemilahan di hulu hingga pengolahan dan produk hilir.

Dalam kunjungan tersebut, Kapala DLHK Depok, Bapak Abdul Rahman, bersama tim melihat langsung proses pemilahan sampah, daur ulang, pembuatan kompos dari sampah organik, serta pengolahan kotoran hewan menjadi kertas di Green Prosa.

Beliau menyatakan “kami sangat terinspirasi dengan sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di Green Prosa, sistem ini hampir sama dengan yang sudah diterapkan di Kota Depok, yaitu pemilahan, penanganan, dan pengolahan sampah berbasis 3R”.

Lebih jauh, Green Prosa di Taman Safari Bogor menerapkan tahap-tahap pengelolaan yang mencakup pemilahan dari fasilitas wisata, restoran, food-court, kemudian biokonversi sampah organic menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) hingga produk akhir seperti pupuk organic dan pakan ternak dari larva. Residunya pun dilaporkan hanya sekitar lima persen dari total sampah yang masuk, sebuah capaian signifikan untuk model “zero waste”.

Kungjungan kerja ini memiliki beberapa poin penting yang dapat dijadikan pelajaran bagi Kota Depok.

Pemilahan sampah sejak awal: Green Prosa menekankan bahwa pemilahan organik dan anorganik dilakukan di hulu, yaitu di unit wisata, hotel, restoran. DLH Depok melihat pentingnya edukasi masyarakat dan pengunjung dalam memilah sampah sejak awal agar proses selanjutnya berjalan efektif.

Pengolahan inovatif: Teknologi biokonversi dengan BSF memungkinkan sampah organik diolah lebih cepat dan menghasilkan produk bernilai seperti pakan dan pupuk organik. Depok berpotensi mengambil inspirasi teknik ini sebagai bagian dari pengelolaan sampah domestik atau kawasan publik.

Nilai ekonomi dari sampah: Sistem Green Prosa tidak hanya mengurangi beban sampah, tetapi juga mengubah sampah menjadi nilai ekonomi: larva, pupuk, bahkan kertas dari kotoran hewan.hal ini memberi perspektif baru bahwa pengelolaan sampah bukan sekadar biaya, tetapi bisa menjadi peluang.

Kolaborasi dan adaptasi lokal: Dalam diskusi antara tim DLH Depok dan menajemen Green Prosa, dibahas pula tantangan implementasi di lapangan serta bagaimana menyesuaikannya dengan kondisi Kota Depok dan regulasi yang berlaku. Ini menegaskan bahwa “meniru” bukan sekadar manyalin, melainkan adaptasi sesuai konteks lokal.

Edukasi publik sebagai unsure kunci: Green Prosa menempatkan edukasi pengunjungs sebagai bagian integral dalam pengelolaan sampah kawasan wisata. DLH Depok menyadari bahwa kunci keberhasilan ditingkat kota adalah bagaimana masyarakat berperan aktif dalam memilah dan mengurangi sampah.

Melalui kunjungan ini, DLH Depok berharap dapat mengoptimalkan pengelolaan sampah di Kota Depok dengan mengadopsi inovasi-inovasi yang relevan dari Green Prosa. Sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Depok bahwa penanganan sampah menjadi prioritas dalam perencanaan anggaran daerah.

Beberapa rekomendasi tindak lanjut yang dapat diambil Kota Depok berdasarkan hasil kunjungan antara lain: memperkuat sistem pemilahan dari rumah tangga hingga fasilitas publik, mengevaluasi potensi pengolahan organik lewat larva atau kompos, menggali peluang ekonomi dari produk sampah, meningkatkan kampanye edukasi publik, dan menjajaki kerjasama dengan pelaku swasta atau fasilitas teknologi pengolahan sampah.

Malalui laman resminya http://dlhdepok.org/, masyarakat dapat mengakses kunjungan kerja DLH Depok ke Green Prosa, di sini memberikan gambaran nyata bahwa pengelolaan sampah yang inovatif dan terintegrasi dapat diterapkan di tingkat komunitas kota. Jika diimplementasikan dengan baik, bukan hanya beban lingkungan yang berkurang, tetapi juga manfaat ekonomi dan sosial yang diraih masyarakat Kota Depok.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *