Berita NasionalCryptocurrency

Rupiah Tembus Rp 15.700/USD

Indodax


Wikimedan.com – Rupiah Tembus Rp 15.700/USD. Rupiah kembali merosot melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Jumat (4/11/2022), hingga menembus ke atas Rp 15.700/US$. Dolar AS masih terlalu kuat bagi rupiah hingga tidak mampu menguat sepanjang pekan ini.

Melansir data Refinitiv, rupiah langsung melemah 0,19% ke Rp 15.725/US$ saat pembukaan perdagangan. Depresiasi bertambah menjadi 0,29% ke Rp 15.740/US$ pada pukul 9:03 WIB. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak April 2020.

Sebelumnya dalam 4 hari total pelemahan rupiah nyaris 1% dan sepanjang tahun ini sekitar 9%.

Bank Indonesia (BI) juga mengakui kedigdayaan dolar AS terhadap sejumlah mata uang negara, termasuk nilai tukar rupiah. BI menyebut keperkasaan dolar AS memang tak terbantahkan.

Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (3/11/2022). Perry mengatakan, hampir seluruh negara memang terkena dampak dari penguatan dolar AS.

“Dolar sangat super strong. Year to date sudah menguat, apresiasi hampir 20%,” kata Perry.

Apresiasi yang dimaksud adalah indeks dolar AS yang saat ini berada di level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Bank sentral AS (The Fed) yang sangat agresif menaikkan suku bunga menjadi pemicu penguatan dolar AS. Di tambah lagi dengan risiko resesi dunia pada tahun depan, dolar AS yang menyandang status safe haven tentunya menjadi primadona.

Hal ini membuat rupiah sulit menguat melawan dolar AS. Tanpa “bantuan” dari BI, rupiah sepertinya akan sangat terpuruk.

BI berulang kali menegaskan tetap berada di pasar untuk melakukan intervensi apabila nilai tukar rupiah terlempar jauh dari nilai fundamentalnya. BI memastikan akan menjaga agar rupiah tidak terdepresiasi lebih dalam.

“BI akan menjaga stabilisasi nilai tukar dengan intervensi spot dan forward, d pasar SBN, di pasar sekunder aga depresiasi rupiah terjaga,” kata Perry.

Meski demikian, ada harapan ke depannya The Fed akan mengendurkan laju kenaikan suku bunganya.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *