Indonesia Gaet Korea Selatan Kerja Sama di Bidang Sumber Daya Air
[ad_1]
Wikimedan – Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Korea Selatan berkomitmen melanjutkan kerja sama di bidang infrastuktur dengan melakukan pengembangan sejumlah mega proyek di Indonesia. Saat ini kolaborasi kedua negara ini diwujudkan dalam proyek pembangunan Bendungan Karian senilai Rp 1,07 triliun yang pendanaannya sebagian pinjaman Pemerintah Korea.
“Kerja sama Indonesia dan Korea sudah berlangsung lama dan terus meningkat terutama dalam pembangunan infrastruktur,” kata Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima Wikimedan, Kamis (20/9).
Menteri Basuki Hadimuljono melakukan lawatan ke Republik Korea selama tiga hari (16-18 September 2018) menindaklanjuti kunjungan Presiden Jokowi ke negeri Ginseng pada 9-11 September lalu.
Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau Sungai Cheonggyecheon yang telah direvitalisasi dan kini menjadi ruang publik esensial bagi warga Kota Seoul.
“Sungai Cheonggyecheon ini sebuah inspirasi yang sangat bagus kalau sungai Ciliwung bisa bersih, dan itu bisa. Tahun 2003 sungainya juga sama (seperti Ciliwung) dan dengan waktu 2 tahun 3 bulan sangat bersih sekali seperti zaman dahulu kala. Sebuah tontonan yang bisa jadi tuntunan untuk bisa digarap di Jakarta,” kata Presiden Jokowi.
Dalam kunjungan ke Korea Selatan, Menteri Basuki menyaksikan menandatangani nota kesepahaman Pemerintah Indonesia dengan Korea Water Resources Corporation (K-Water) di bidang pengelolaan sumber daya air yang dilakukan oleh Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi dengan Vice President of CBO of Overseas Business Divison Doo-Soo Park.
Basuki juga melakukan pertemuan dengan Executive Director Korea Exim Bank Yang Hwan-joon. Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana-rencana kerjasama selanjutnya di bidang pembangunan infrastruktur.
Kerja sama yang sedang berjalan adalah pembangunan Bendungan Karian dengan biaya sebesar Rp 1,07 triliun yang pendanaannya sebagian pinjaman Pemerintah Korea. Pembangunan Bendungan Karian juga diikuti pembangunan saluran pembawa air baku melalui proyek Karian Serpong Conveyance System dengan biaya sekitar Rp 2,83 triliun yang sebagian berasal dari pinjaman Pemerintah Korea.
Dana tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan saluran utama 47,9 Km, sub saluran sepanjang 19,15 Km dan pembangunan Ciuyah Tunnel sepanjang 1.320 meter.
Melalui conveyance, air baku dibawa hingga ke lima tempat pengolahan air atau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong dengan nilai investasi sekitar Rp 6,56 triliun melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (BUJT).
(ask/JPC)
[ad_2]