Kesehatan

17 Jenis Pakan Sapi Potong dan Perah – ini yang Terbaik di Indonesia

Indodax


Memilih pakan Sapi SANGAT PENTING. Biaya Pakan adalah komponen paling besar dalam operasional ternak ini. Salah memilih pakan bisa membuat sapi kurus bahkan mengundang penyakit.


Di sini saya mengumpulkan berbagai macam pakan sapi potong dan sapi perah yang diberikan di Indonesia, baik dari pengalaman peternak, penelitian resmi, maupun berbagai literatur. Kita akan memilih yang terbaik.

Secara umum pakan sapi dikelompokkan menjadi lima (5), yaitu : Hijau hijauan, Konsentrat, pakan alternatif, Silase, dan suplemen tambahan. Dari empat itu kita akan membedahnya menjadi berbagai macam.

A. Pakan Sapi Hijau Hijauan

Hijau-hijauan adalah pakan utama untuk sapi potong. Selain gizinya yang tinggi, jenis pakan ini memang dibutuhkan oleh sapi untuk memamah biak atau dalam bahasa jawa disebut nggayemi.

Perlu Anda tahu bahwa sistem pencernaan sapi itu dua langkah. Pertama, Saat makan hijau hijauan makanan akan masuk ke perut sapi. Beberapa waktu kemudian pakan yang sudah bercampur enzim di perut akan kembali ke rongga mulut dan mulut sapi memamahnya. Ini disebut memamah biak atau nggayemi.

Sapi sehat butuh gizi dan memamah biak. Oleh karena itu hijau hijauan adalah makanan utama sapi potong.

Jenis hijau hijauan :

1. Rumput  Rumputan Hijau

Sapi sangat identik dengan pakan rumput. Peternak rumahan di kampung biasanya mengambil rumput di pinggir jalan, sungai, atau tambak. Istilah ini disebut ngarit. Peternak besar menyediakan lahan untuk menanam rumput, dan pagarnya legum. Kotoran sapi bisa menjadi pupuk untuk tanaman tadi.

sapi makan rumput


Jenis rumput yang biasa menjadi pakan sapi adalah :

  • Rumput Gajah
  • Rumput Raja
  • Rumput Australia
  • Rumput kalanjono
  • Rumput Setaria
  • dll

2. Leguminosa (sejenis Polong polongan)

daun lamtoro

Biasanya disingkat Legum. Pakan yang satu ini berasal dari daun polong polongan. Misalnya :

  • daun lamtoro (Petai kecil atau petai china)
  • kaliandra
  • sentro
  • gamal
  • dan kacang kacangan lainnya.

sumber gambar : lamtoro

3. Limbah Panen seperti Jerami, daun tebu, dan tebon jagung

mencari pakan sapi

Limbah panen adalah hijau hijauan yang kita peroleh dari sisa panen. Limbah panen ini bisa diberikan langsung atau dikeringkan lalu difermentasikan. Misalnya :

  • Jerami Padi
  • Tebon Jagung
  • Daun Tebu (selamper)
  • Daun ketela
  • Daun kacang

4. Indigofera

Sudah tahukah anda tentang Indigofera. Tanaman ini sangat populer di Jawa barat dan banten. Bahkan pemerintah sendiri mempromosikannya. ini adalah kabar baik bagi ternak sapi.

Di sana tanaman ini bisa dijadikan bisnis berupa penyediaan pakan sapi. Penasaran dengan tanaman yang dipromosikan oleh pemda Jabar dan Banten ini. simak video ini ya

Penting : Jangan memberikan daun yang baru saja diberi pestisida, bisa membuat sapi sakit perut dan mencret. Jika ada indikasi pestisida sebaiknya daun dikeringkan lalu ditunggu dingin setelah kering.

B. Konsentrat untuk Pakan Sapi Potong

Konsentrat adalah campuran berbagai bahan untuk menambah gizi sapi. Konsentrat basah biasanya langsung diberikan, sedangkan konsentrat kering bisa disimpan lama.

Bahan untuk membuat konsentrat itu macam macam. Pilihlah  yang ada di sekitar Anda agar mudah dan murah biaya transportasinya.

sapi makan konsentrat

Selain membuat sendiri, konsentrat juga ada yang sudah bentuk jadi. Peternak bisa membeli konsentrat jadi maupun mineralnya saja.

Setiap daerah umumnya punya dokter hewan, biasanya untuk keperluan suntik kawin sapi. Sebelum memutuskan sebuah konsentrat baru atau pakan alternatif baru, sebaiknya dikonsultasikan dulu.

Berikut ini daftar ampas atau limbah yang bisa menjadi bahan baku konsentrat

5. Ampas Tahu

Kandungan protein kedelai membuat ampas tahu laris manis sebagai campuran konsentrat sapi.


Ampas tahu. Sumber gambar : Kampung.bkkbn.go.id

Penelitian UGM terhadap sapi bali menunjukkan bahwa ampas tahu yang dicampur dengan bioetanol berbahan dasar singkong mampu membuat sapi bali lebih gemuk.

Pakan ini bisa menurunkan konversi pakan (food conversion ratio) artinya butuh sedikit pakan untuk menghasilkan kenaikan bobot sapi dibandingkan pakan sebelumnya.

6. Ampas Ketela

Ampas ketela pohon atau singkong atau tapioka bisa diberikan kepada sapi potong dengan cara diberikan langsung. Lebih bagus lagi jika dicampur dengan dedak.


sumber : Youtube.com

Penelitian Litbang dari kementerian pertanian menunjukkan bahwa ampas ketela tidak bagus difermentasi tetapi bisa meningkatkan bobot hidup sebesar 1,3Kg/hari.

7. Bungkil kelapa

Bungkil kelapa

Masih menurut penelitian UGM mengenai pakan sapi, menambah bungkil kelapa sebanyak 15% pada konsentrat mampu menaikkan bobot sapi bali.

Bungkil kelapa adalah sisa dari minyak kelapa. Limbah yang satu ini kalau dibiarkan lama bisa tengik.  Segeralah dikeringkan dan diproses.

8. Bungkil Jagung

Bungkil jagung yang digiling ini bisa diberikan kepada sapi secara langsung maupun fermentasi.

Bungkil jagung

Balai Penelitian Tanaman Serealia di maros Sulawesi Selatan melakukan penelitian mengenai hal ini. Sapi yang diberi fermentasi bonggol jagung bobotnya bisa naik sampai 0,88 kg/hari.

9. Ampas yang ada di sekitar anda

Ampas apa yang masih ada di sekitar anda? sudahkah anda atau rekan peternak ada yang mencobanya. Ampas dari hasil industri pengolahan hasil bumi biasanya bagus. Meski demikian saya sangat menyarankan anda mengkonsultasikannya kepada dokter hewan setempat atau pakar gizi sapi.

10. Dedak

dedak padi

Dedak biasanya berasal dari penggilingan kulit dan rambut padi. Pakan ini bisa diberikan langsung setelah dicampur air ataupun dicampur ampas.

Setelah mengetahui bahan baku konsentrat kita sekarang akan membuatnya

Cara membuat konsentrat

Anda bisa mencampur beberapa bahan untuk membuat konsentrat. Misalnya dengan bahan baku seperti ini :

Contoh Konsentrat

Bahan bahan :

  • Bungkil jagung : 30 kilogram
  • tepung ikan atau Ikan kering yang siap jadi tepung : 0,5kilogram
  • dedak padi : 54,8 kilogram
  • mineral : 200 gram
  • bungkil kelapa : 10 kg

Cara membuat :

campurkan semua bahan sampai merata. Konsentrat bisa langsung diberikan ke sapi dan disimpan untuk persediaan pakan. Bisa juga ditambah dengan air.

C. Pakan Alternatif untuk Sapi

Istilah pakan alternatif ini muncul setelah jumlah pakan terbatas sementara kebutuhan daging sapi makin banyak. Mari kita bahas.

sapi makan pakan alternatif

11. Fermentasi daun dan pohon kering

Fermentasi makin terkenal setelah viral di facebook dan youtube. Dengan jargon ternak tanpa ngarit, kotoran tidak bau, dan sebagainya,  fermentasi makin banyak diminati.

Apa saja yang bisa dibuat fermentasi? ini daftarnya :

  1. Jerami
  2. Daun pisang kering
  3. Tebon jagung
  4. dll

Contoh pembuatan fermentasi jerami untuk pakan sapi:

Bahan Bahan :

  • Jerami
  • Molase
  • Air
  • suplemen organik

Alat :

  • Wadah: bisa kayu, bisa drum, yang penting tertutup
  • Pengaduk
  • Alat pencacah atau alat penggiling
  • terpal atau penutup lainnya
fermentasi padi
sumber : webblogkkn.unsyiah.ac.id

Cara pembuatan :

  1. pisahkan jerami segar, layu, dan kering
  2. Keringkan jerami, biasanya 1 hari saat terik matahari sudah cukup
  3. Tumpuk jerami setebal 20-30 cm
  4. Berikan molase dan suplemen fermentasi
  5.  tumpuki lagi dengan jerami 20-30 cm
  6. berikan lagi molase
  7. tumpuk jerami maksimal 2,5 meter
  8. Tutup dan jangan sampai terkena hujan
  9. aduk Selama 3 hari agar cairan dan molase merata ke jerami
  10. proses fermentasi berlangsung selama 21 hari dan pakan siap dipakai

ciri ciri fermentasi berhasil :

  • Bentuk jerami masih sama tetapi tekstur lunak
  • warna kekuning kuningan
  • tidak panas dan tidak keluar asap (asap dan panas muncul biasanya karena ada air hujan)

Hasil Fermentasi bisa disimpan secara terbuka maupun tertutup. Selamat mencoba

12. Bonggol Ketela


sumber : belisingkongsegar.blogspot.com

Bonggol ketela dalam keadaan basah bisa berbahaya. Beda halnya dengan yang berbentuk kering.

Meski demikian sebagian peternak berani memberikan bonggol ketela dalam keadaan basah tetapi tidak panas. Bonggol itupun sudah dicacah atau digiling terlebih dulu.

Cara yang disarankan adalah :

  • 1. Giling bonggol ketela
  • 2. Jemur sampai kandungan air hilang 90%
  • 3. Berikan kepada sapi setelah kering dan tidak panas

13. Kulit Ketela

Kulit ketela bisa diberikan langsung atau dikeringkan dulu. Di saat pakan susah nanti, kulit kering ini bisa menjadi pakan sapi yang baik.

kulit ketela pakan sapi


sumber : fortunamegah.com

14. Bonggol Jagung

Bonggol jagung bisa diberikan langsung saat basah. Bonggol jagung juga bisa dikeringkan lalu digiling halus menjadi tepung bungkil jagung.

D. Silase

Jika fermentasi mengawetkan yang kering, maka silase mengawetkan yang hijau.

Silase merupakan salah satu cara pengawetan bahan pakan hijauan dengan cara menyisakan kadar air 60-70% dalam keadaan anaerob di drum silo. Anda bisa membuat silase dari rumput gajah. Meskipun diawetkan, tidak mengurangi nilai gizinya.

15. Silase Rumput Gajah

Anda tertarik untuk membuat silase, berikut langkah-langkahnya :

  1. Menyiapkan bahan baku dan alatnya, berupa :
  • Rumput gajah sebanyak 100 kg
  • Dedak halus sebanyak 4 kg
  • Tetes tebu/molases sebanyak 2 kg
  • Silo
  • Sekop/pengaduk
  • Arit
  1. Pertama, potong rumput gajah dengan ukuran 5 cm.
  2. Campurkan rumput gajah yang sudah dipotong dengan dedak halus dan molases.
  3. Aduk bahan tersebut hingga merata.
  4. Masukan bahan yang sudah tercampur rata ke dalam silo, kemudian padatkan. Idealnya ukuran silo 1 meter kubik bisa memuat 650 kg bahan silase yang dipadatkan.
  5. Tutup rapat silo yang sudah terisi; usahakan tidak ada sedikitpun udara yang masuk.
  6. Tindih tutup silo dengan karung berisi tanah, kemudian diamkan selama 21 hari.
  7. Silase yang berhasil dibuat, biasanya ditandai dengan bau asam dan tidak berjamur.

Silase bisa disimpan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Silase dapat langsung diberikan ke ternak. Saat mengambil silase, harus dilakukan dengan cepat. Lalu, langsung tutup kembali silonya.

16. Silase Jerami

Jerami pun bisa kita buat silase. Caranya cukup sama dengan rumput gajah. lihat gambar ini ya

membuat silase sapi jerami

sumber : BPTP Kalimantan Barat

E. Suplemen Pelengkap Pakan Sapi Potong

Suplemen atau makanan tambahan untuk sapi ini seperti jamu. Fungsinya untuk menambah nafsu makan, mempercepat penggemukan, maupun mengobati penyakit.

17. Suplemen pakan tambahan sapi

Suplemen ini bisa anda temukan di toko peternakan, misalnya : Premix A, Premix B, dan Mineral B12

E. Pakan Sapi Terbaik

Manakah yang merupakan pakan sapi terbaik? yang terbaik adalah yang komposisinya pas dan anda mudah mendapatkannya. Maksimalkan pakan yang ada di sekitar kita. Jika sudah susah maka anda bisa menanam.

1. Komposisi pakan sapi potong

Pakan Hijau hijauan  diberikan sebesar 10-12% dari bobot. Maksimalkan konsentrat yang kaya karbohidrat seperti ampas ketela, dedak, Bonggol ketela, dan lain lain.

Perbandingan komposisi pakan adalah sebagai berikut :

Hijauan : Konsentrat : Suplemen = 100 : 10 : 1

2. Komposisi Pakan Sapi Perah

Pakan sapi perah ini dibedakan menurut masanya. Saat masa pedet, dara, produksi (laktasi), maupun akan beranak komposisi pakannya berbeda.

Untuk sapi yang masa laktasi (menghasilkan susu) maka disarankan diberi konsentrat yang kaya protein seperti ampas tahu dan complete feed dengan kandungan protein 15%.

contoh perbandingan pakan per hari untuk sapi masa laktasi :

  • Ampas tahu 10 kg
  • complete feed 8 kg diberikan pagi siang sore agar produksi susu maksimal
  • Rumput 30-35 kg diberikan pagi dan sore

3. Komposisi Pakan Sapi yang Baru Datang

Berikan tempat yang baik untuk istirahat. Sebaiknya juga dipisahkan untuk karantina. Pastikan stok makanan kasar (hijau hijauan) cukup.

Tips terakhir :

Jangan lupa menimbun ransum untuk masa kemarau

Saya sangat terbuka untuk diskusi. Pengalaman anda dan saya tentu bisa saling melengkapi. Nah menurut anda mana pakan sapi yang paling baik?

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *