Demokrat Menangi Pemilu Distrik, Pemimpin Hongkong Makin Tertekan
Wikimedan – Kubu Demokrat Hongkong mencatat kemenangan telak dalam pemilihan dewan distrik setelah penghitungan akhir pada Senin (25/11). Hal tersebut makin memberikan tekanan kepada pemimpin Hongkong, Carrie Lam, yang memang sedang tersudut. Dia kini diminta untuk memperhatikan desakan dari kalangan prodemokrasi.Pemilihan di Hongkong pada Minggu (24/11) berlangsung dengan tenang. Itu menjadi pemandangan yang jarang terjadi setelah kota pusat keuangan itu dilanda kerusuhan.Baca juga: Pemilu Ubah Kondisi di Hongkong, Unjuk Rasa LiburPara kandidat Demokrat di kota berpenduduk 7,4 jiwa itu menyabet 90 persen dari 452 kursi yang diperebutkan di dewan distrik. Hal tersebut seperti yang dilaporkan stasiun penyiaran RTHK. Pemilihan dewan distrik atau daerah juga mencatat rekor tertinggi partisipasi pemilih. Ini cukup menarik mengingat Hongkong dilanda gelombang protes antipemerintah dalam enam bulan belakangan.Sementara itu, Lam yang jelas-jelas pro-Beijing atau setia kepada Tiongkok mengatakan bahwa pemerintah menghormati hasil pemilihan dan berharap situasi terus tenang, aman, dan tertib. “Pemerintah akan dengan rendah hati dan serius mendengarkan pendapat para anggota masyarakat”, ujar Lam seperti dilansir Reuters.Hasil pemilihan umum dewan distrik memperlihatkan kemenangan telak kubu Demokrat atas para kandidat pro-Beijing. Beberapa tempat penghitungan suara diramaikan dengan sorakan riuh serta yel-yel “Bebaskan Hongkong. Revolusi Sekarang”. Itu merupakan slogan yang kerap diteriakkan oleh para pengunjuk rasa selama enam bulan dalam gelombang aksi protes.Baca juga: Kubu Demokrat Hongkong Bersiap Rayakan KemenanganBeberapa kandidat yang mencetak kemenangan mengatakan hasil pemilihan tersebut adalah suara dukungan sama yang diusung para demonstran. Kemenangan, kata mereka, juga bisa meningkatkan tekanan terhadap Lam di tengah krisis politik terburuk yang dihadapi Hongkong dalam beberapa puluh tahun belakangan.“Ini adalah kekuatan demokrasi. Ini adalah tsunami demokrasi,” kata Tommy Cheung, bekas pemimpin unjuk rasa mahasiswa yang baru saja memenangi satu kursi di Yuen Long, distrik yang berada di dekat perbatasan dengan Tiongkok.Pemungutan suara sendiri diikuti oleh hampir tiga juta orang. Jumlah itu merupakan rekor partisipasi pemilih sebanyak 71 persen. Persentase itu tercatat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pemilihan sebelumnya pada empat tahun lalu.