Berita Medan

Warga Melcem Sungai Taring II Batam Ancam Bakar Beko Perusahaan

Indodax


BATAM Wikimedan | Puluhan warga dikawasan Melcem, Sungai Tering II, RT 02,RW 04 Kelurahan Tanjung Sengkuang,Kecamatan Batuampar akan mengancam dan melakukan pembakaran alat berat beko milik PT.Limanda.

Pasalnya perusahaan tanpa konfirmasi dan pemberitahuan tiba – tiba sudah mendatangkan alat berat di belakang rumah warga hendak melakukan pemotongan lahan di sekitar rumah penduduk, Selasa (17-05-2019) siang sehingga terjadi keributan .

Dari informasi yang diterima , antara warga dengan perusahaan sudah sering berselisih paham secara lisan, hal ini dipicu karena janji perusahaan ke warga tidak pernah ditepati. Salah satunya soal batas lahan antara warga dengan perusahaan, dan tidak adanya pemberitahuan awal dari perusahaan, dan tidak adanya pemberitahuan awal dari perusahaan alat berat.

Dalam adu mulut antara pihak perusahaan dengan warga setempat, warga meminta agar beko yang akan melakukan pengorekan lahan segera meninggalkan lokasi, jika tidak, warga mengancam akan membakar alat tersebut secara masa beramai – ramai dengan penduduk setempat.

Ketua RT 02,RW05 sungai Taring , ramli Nasution mengatakan kepada wartawan dilokasi bahwa perusahaan yang punya lahan itu tidak bertanggung jawab kepada warganya. salah satunya telah membuat troma dengan melakukan yang diberikan dengan tiba – tiba mendatangkan alat berat ke lokasi.

Sebaiknya pihak perusahaan itu ada transparasi dengan warga dan perangkat RT dan RW disini. Kalau ingin melakukan pemotongan lahan itu ada komunikasi dengan kami dan memberitahukan batas – batas lahannya itu, jangan main hajar saja, ” Ujar Ramli kepada awak media di lapangan.

Menurut nya Ramli, jika pihak perusahaan itu, yakni PT.Limanda yang diwakili oleh burhan sebagai mat takur tanah ada komunikasi dengan warga RTdan RW maka warga tidak akan resah dan akan menerimanya . tapi kalau tidak ada pemberitahuan dulu maka siapapun orangnya maka pasti akan berontak marah , kalau ada korban jatuh siapa yang yang bertanggung jawab,”ungkap Ramli.

Dijelakannya bahwa Burhan yang selaku pengawas dariperusahaan itu adalah pembohong besar, karena sebelum dilakukan penggusuran rumah warga dan pemotongan lahan dia buat janji – janji manis dengan warga, yakni akan membuat kan jalan yang bagus , namun hal itu tidak pernah terealisasi malah yang ada saat ini jalan yang sangat terjal sehingga sangat susah dilalui apa lagi buat anak – anak sekolah pulang, sangat miris kita lihat kondisi jalan disini pak.

Dalam kesempatan itu Lurah Tanjung Singkuang Yanuar Pribadi mengatakan bahwa keributan antara warga dengan perusahaan itu adalah karena miss komunikasi saja, yaitu pihak perusahaan yang diwakili oleh Burhan sebagai tuan takur tanah tidak ada komunikasi dengan warga bahwa akan melakukan pemotongan lahan itu. Selain itu kata yanuar, keributan itu terjadi juga dikarenakan tidak adanya koordinasi tentang batas – batas dari tanah perusahaan itu yang sebenarnya . Oleh itu warga meminta kejelasan dan tranparasi dari pihakperusahaan itu terkait batas lahannya.

Menurut untuk selusi sementara supaya tidak terjadi lagi keributan, maka pihak perusahaan tidak boleh dulu melakukan pemotongan lahan itu dan harus memperlihatkan HPL nya dan kepada warga setempat.

Besok kata lurah akan diadakan petemuan rapat dengan Camat Batuampar Drs.Tukijan, pihak perusahaan dan juga kepolisian, untuk waktunya akan kita kordinasikan dulu dengan camat setempat agar masalah ini bisa diselesaikan.

Disis lain ” lahan ini akan dibangun untuk sebuah gudang. Sekarang ini karena bulan Puasa makanya kita tidak akan melakukan kerja dulu penggusuran beberapa unit rumah itu, kami tidak mau ribut – ribut di bulan puasa ini , tapi nanti setelah lebaran maka akan dilakukan kembali penggusuran itu dan akan memberi tahukan kepada RT dan RW setempat. ” ucap Burhan.

Pihak warga apa bila lahan kami masih juga dilakukan sewenang – wenang kami dari warga Melcem akan melakukan aksi demo ke kantor BP Batam yang mengetahui lahan tanah tersebut apakah ada izin untuk melakukan penggusuran, ” ungkap salah seorang ibu dengan nada sedih.(Indralis)

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *