Berita Nasional

Berita : TPID Kepri Petakan Petani Batam untuk Mencegah Pembuangan Hasil Panen

Indodax


Wikimedan– Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepulauan Riau (Kepri) akan mengambil langkah-langkah untuk mengoordinir para petani yang ada di Batam. Upaya ini dilakukan untuk menghindari kejadian pembuangan hasil panen di Batam tidak terulang lagi.

Salah satu langkah yang segera diambil adalah mapping petani di Batam. Pemetaan ini bertujuan mengarahkan petani agar tidak menanam komoditas sejenis yang berakibat pada kelebihan pasokan. Akhirnya para petani yang dirugikan dengan harga jual hasil panen yang rendah.

Ketua TPID Kepri Gusti Raizal Eka Putra menjelaskan, pihaknya juga akan mengarahkan para petani untuk menanam pada masa paceklik. Tujuannya adalah memberi ruang lebih kepada hasil panen petani Batam. Terlebih lagi, saat ini Batam masih bergantung pada suplai pangan dari luar kota.

“Kami maksimalkan hasil pertanian di masa paceklik. Kami dorong petani menanam,” kata Gusti usai rapat TPID di kantor Wali Kota Batam, Batam Centre, Batam, Rabu (27/2).

Dibandingkan hasil pangan dari luar daerah, lanjut Gusti, hasil panen di Batam sejatinya lebih murah. Hanya saja tidak semua produk pangan bisa dipenuhi. Sehingga suplai pangan dari daerah luar tetap diperlukan. Persoalan ketersediaan pupuk menjadi salah satu penghambat ketersediaan produk pangan di Batam.

“Sering kami temui petani terkendala masalah pupuk, sehingga hasil panen mereka tidak maksimal,” tambahnya.

Gusti menjelaskan, TPID Kepri sebenarnya sudah memberikan terobosan yang memudahkan petani Kepri. Pihaknya telah mengarahkan petani untuk bercocok tanam secara organik. Dengan menggunakan sistem pertanian organik, petani tidak akan dipusingkan dengan persoalan pupuk. Sebab jumlah pupuk yang digunakan tidak sebanyak pertanian secara konvensional. 

TPID sendiri, memiliki empat fungsi utama dalam upayanya mengendalikan harga pangan di daerah. Empat tugas tersebut adalah memastikan keterjangkauan harga; ketersediaan pasokan; kelancaran distrolibusi; dan komunikasi.

Editor           : Dida Tenola
Reporter      : Bobi Bani

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *