Berita : Persebaya vs Persinga Hanya Satu Leg, PSSI Langgar Aturan Sendiri
Wikimedan – Drama panjang jadwal antara Persebaya Surabaya vs Persinga Ngawi belum berakhir dengan putusan menggelar laga dalam satu pertemuan saja. Bukan home and away seperti yang dijalani tim-tim lainnya. Putusan ini menjadi dilema bagi PSSI selaku operator kompetisi ini.
Setelah mengalami empat kali penundaan, PSSI akhirnya memutuskan untuk hanya memainkan satu pertandingan saja di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya (16/2). Artinya tidak ada kesempatan untuk membalas hasil yang diraih pada laga nanti bagi Persebaya maupun Persinga.
Dengan begitu, Persebaya versus Persinga menjadi satu-satunya pertandingan di babak 32 besar yang dilaksanakan hanya dalam satu leg. Situasi yang jelas bertolak belakang dengan regulasi Piala Indonesia 2018 pasal 12 tentang regulasi teknis babak 32 besar dan pasal 8 tentang tentang jadwal pertandingan di ayat 7.
Apabila akhirnya dilaksanakan sesuai jadwal baru ini, maka PSSI justru melanggar regulasinya sendiri. Namun, PSSI mengaku tak punya pilihan kecuali menggelar pertandingan satu leg saja.
”Ini win-win solution. Kesepakatan antara kedua klub dan mepet dengan jadwal babak 16 besar. Kami memang tidak mau melanggar regulasi, tapi mau seperti apa lagi?” kata Gatot Widakdo, Direktur Media PSSI, Senin (11/2).
Faktor keamanan menjadi juga alasan utama. ”Ya, ini solusi terbaik dan ke depan kami akan terus berbenah agar hal seperti ini tidak terulang. Sama-sama saling menghargai kondisi dan situasi. Sama-sama ingin menggelar laga secara fair play,’’ lanjutnya.
Meski tak sejalan dengan aturan, kedua tim tetap menyambut baik keputusan tersebut. Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman bahkan cukup gembira dengan kejelasan jadwal dari PSSI. Sebab, dia sudah lama menunggu kepastian yang terus menerus tak jelas.
”Ini kabar baik ya. Artinya bagus lah kalau sudah ada kejelasan. Secara tim, kami juga sudah siap bermain,” katanya saat dihubungi Jawa Pos.
Karena satu leg, pelatih yang disapa Djanur itu berharap anak asuhnya tampil maksimal. Sebab, siapa yang kalah akan langsung tersingkir. ”Saya sampaikan ke anak-anak agar menganggap laga ini sebagai final,” tandasnya.
Editor : Agus Dwi W
Reporter : (gus/rid/ham)