Berita : Pendukung Capres-cawapres Dilarang Tepuk Tangan di Arena Debat
Wikimedan – Persiapan debat tidak hanya dilakukan para kandidat. KPU juga bersiap-siap. Terlebih, debat kali ini akan menjadi tolok ukur penyelenggaraan debat selanjutnya. Yang jelas, dari sisi materi debat, persiapan sudah 100 persen. Tinggal menyiapkan hal-hal sekunder untuk menunjang pelaksanaan debat tersebut.
Pantauan Jawa Pos di lokasi debat di Menara Bidakara kemarin siang (16/1) menunjukkan, persiapan show debat masih terus berlangsung. Panggung debat telah berdiri di ballroom seluas 45 x 45 meter dan tinggal dihias. Panggung tersebut memiliki lebar sekitar 27-28 meter dan memanjang ke belakang kurang lebih 17,5 meter. Tinggi panggung sekitar setengah meter dari lantai ruangan.
Di belakang podium tiap-tiap paslon terdapat tribun berkapasitas 50 orang. Tribun itu akan diisi pendukung paslon.
Panggung debat perdana capres-cawapres di Menara Bidakara, Jakarta. (Miftahulhayat/Jawa Pos)
Sementara 50 pendukung lainnya akan ditempatkan di sisi kiri dan kanan audiens. Ada 300 audiens nonpartisan yang diundang KPU untuk menyaksikan langsung jalannya debat. Di bagian belakang panggung di antara dua paslon terdapat layar berukuran 6 x 3 meter.
Pada saat bersamaan, peralatan siaran langsung hasil kerja sama TVRI, Kompas TV, RTV, dan RRI juga dipasang. Berpeti-peti peralatan siaran langsung sudah ditumpuk di dalam ruang debat, siap untuk dipasang dan ditata. Termasuk di dalamnya katrol besar untuk mengarahkan kamera televisi ke seluruh penjuru ruangan. Kursi-kursi undangan masih ditumpuk dan baru akan ditata di bagian akhir.
Menjelang sore, beberapa personel Paspampres datang dan mulai memeriksa sejumlah tempat. Mereka akan mengamankan area ring satu, yakni ballroom tempat pelaksanaan debat. Juga mengamankan kedatangan paslon maupun wakil presiden dan para pemimpin negara terdahulu. Sejumlah personel kepolisian juga berseliweran memetakan pengamanan di sekitar lokasi debat.
Komisioner KPU Wahyu Setiawan menjelaskan, seluruh komisioner KPU plus sekretaris jenderal akan kompak mengenakan seragam khusus. “Kami akan memakai batik dari Kalimantan Selatan, motif sasirangan dengan warna cokelat,” ujarnya di gedung KPU kemarin. Audiens juga diminta mengenakan batik agar berbeda dengan penampilan paslon dan para pendukungnya.
Sebagaimana kesepakatan sebelumnya, tiap paslon hanya mendapat jatah 100 pendukung yang diizinkan masuk ke ruang debat. Nama-nama mereka sudah diterima KPU tadi malam. Di luar nama-nama tersebut, tidak ada akses untuk masuk. Untuk pendukung lainnya disediakan lokasi nonton bareng di sekitar kompleks Menara Bidakara.
Para pendukung yang mendapatkan akses masuk harus mematuhi aturan. Yang utama, tentu saja mereka tidak boleh membawa alat peraga kampanye, kecuali kaus atau seragam yang dipakai di badan. “Kami akan siapkan kipas tangan untuk pendukung. Di satu sisi ada foto paslon, di sisi sebaliknya nomor urut paslon,” lanjut Wahyu.
Pendukung paslon juga harus tertib. Tidak boleh, misalnya, bertepuk tangan, apalagi sampai menyanyikan yel-yel dukungan. “Sorak-sorai, tepuk tangan, atau yel-yel itu dipersilakan hanya saat off air,” jelas pria kelahiran Banjarnegara, Jateng, itu. Selebihnya, pendukung harus tenang.
Bila pendukung tidak bisa tenang, tutur Wahyu, justru paslon jagoannya sendiri yang akan rugi. Sebab, suara paslon akan tenggelam dalam suara yang dibuat para pendukung. Alhasil, penonton televisi dan pendengar radio tak akan bisa mendengar paparan yang disampaikan paslon.
Untuk audiens yang berasal dari tokoh masyarakat, pihaknya mengharapkan mereka membawa undangan yang telah dikirimkan KPU. “Undangannya nanti pukul 19.00, tapi on air debatnya pukul 20.00,” tambah Wahyu. Dengan demikian, ada jeda yang cukup untuk menyambut kedatangan paslon.
Secara khusus, KPU tidak akan banyak terlibat dalam pelaksanaan debat nanti malam. Saat itu bintang utamanya adalah kedua paslon dan moderator. Panelis pun datang sebagai undangan. Sesi KPU hanya ada satu, yakni saat Ketua KPU Arief Budiman menyampaikan sambutan di awal pelaksanaan debat. Rencananya, pagi ini KPU melaksanakan geladi resik untuk debat malam nanti.
Sementara itu, kedua moderator masih enggan berbicara soal outfit yang akan mereka kenakan pada sesi debat kali ini. Imam Priyono mengaku angkat tangan dalam hal persiapan pakaian. “Fashion police-nya Mbak Ira (Koesno),” ujar jurnalis senior TVRI tersebut.
Senada, Ira Koesno juga belum bersedia bicara mengenai penampilannya pada debat malam nanti. Yang jelas, dia akan menghindari warna yang bisa diidentikkan dengan peserta pemilu. “Kita lihat saja nanti. Kalau dibilangin sekarang nggak jadi kejutan,” elaknya saat dikonfirmasi.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : (byu/c9/oni)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://jawapos.com/pemilihan/17/01/2019/pendukung-capres-cawapres-dilarang-tepuk-tangan-di-arena-debat