Dicegah Masuk Filipina, GoJek Pilih Bungkam

Jakarta, Wikimedan – Ekspansi Gojek ke Filipina tidak berjalan mulus. Gojek ditolak pemerintah Filipina karena kepemilikan asing. Mengingat anak usaha Gojek yakni Velox Technology Philippines merupakan perusahaan jaringan transportasi lokal yang dimiliki oleh asing.
Seperti diberitakan Wikimedan sebelumnya, Dewan Waralaba Transportasi dan Regulasi (The Land Transportation Franchising and Regulatory Board/LTFRB) menyatakan bahwa Velox Technology Philippines Inc, unit usaha Gojek dinilai tidak memenuhi persyaratan kewarganegaraan dan aplikasi tidak diverifikasi sesuai dengan aturan Pemerintah Filipina.
Ini berbanding terbalik dengan kompetitor Gojek yakni Grab. Ekspansi Grab berjalan mulus di Filipina.
Dilansir dari Channelnewsasia, Pemerintah Filipina mengatakan bahwa kehadiran Grab di Filipina sudah memenuhi semua aturan. Salah satu perwakilan Grab mengklaim bahwa sebagian besar unit bisnisnya di Filipina dimiliki oleh orang lokal.
Selain Filipina, Grab telah melakukan ekspansi di negara Asia Tenggara seperti Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar dan Kamboja. Sedangkan Gojek baru menjangkau negara Vietnam, Thailand dan Singapura.
Dari berita sebelumnya, Redaksi Wikimedan telah meminta tanggapan terkait penolakan tersebut kepada Gojek Indonesia. Namun hingga berita ini diturunkan, Gojek belum memberikan pernyataan resminya.
Lantas sampai kapan Gojek bungkam ? Ketika Gojek masih bungkam, tanggapan tentang penolakan Gojek di Filipina ini justru datang dari Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) saat ditemui Wikimedan dalam sebuah kesempatan.
Pemerintah Indonesia melalui Kominfo bersedia membantu Gojek untuk menjembatani Gojek dengan pemerintah Filipina. Kedepannya, disampaikan pria yang akrab disapa Chief RA ini, pihaknya akan berdiskusi dengan pemerintah Filipina agar melonggarkan aturan bagi Gojek. Karena kehadiran Gojek di negara lain secara tidak langsung akan menyumbang devisa bagi Indonesia.
Chief RA akan mengusulkan agar unicorn asal Filipina masuk ke Indonesia. Sebagai imbalannya, Gojek juga bisa diterima di Filipina.
“Kalau mereka punya Unicorn mau masuk indonesia, oke kami terima kami fasilitasi. Tapi tolong fasilitasi Unicorn indonesia di negara Anda. Saya bilang sesama negara ASEAN tidak saling membuka diri, negara regional lain yang akan masuk ke indonesia,” tutup Rudiantara.
Kategori : Berita Teknologi