Sebut 2019 Tak Perlu Impor Beras, Kementan Didukung Komisi IV DPR
Wikimedan – Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad tidak akan ada impor beras lagi pada 2019 nanti. Sebab, stok beras saat ini sudah mencukupi. Sikap tersebut mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR.
Anggota Komisi IV DPR I Made Urip mengatakan, pernyataan Kementan mengenai tidak diperlukannya lagi impor beras tahun depan merupakan bentuk menjaga kemandirian pangan Indonesia. Selama ini, kata dia, Kementan menyampaikan bahwa beras surplus.
“Mudah-mudahan diversifikasi tidak terjadi dan kita bisa produksi beras nasional mengalami peningkatan,” kata Urip dalam keterangannya, Sabtu (22/12).
Urip menuturkan, optimisme meningkatnya produksi beras nasional dapat ditelurusi dari angka pertambahan luas tanam padi yang dilakukan.
Tercatat, selama Januari hingga Juni 2018 jumlah luas tanam padi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu 18 juta hektare. Angka itu meningkat dibandingkan periode Oktober 2016 sampai September 2017 sebesar 15 juta hektare.
“Tapi di satu sisi misalkan terjadi konversi lahan yang begitu banyak, lahan-lahan produktif yang hilang itu apakah bisa diganti dengan luas areal baru. Itu butuh data konkrit,” ucap Urip.
Urip juga menyarankan agar semakin memperkuat ketahanan beras nasional, pemerintah melalui Kementan melakukan upaya lebih konkrit, seperti pemberian subsidi kepada petani yang lebih banyak, antara lain pupuk, benih maupun alat mesin pertanian.
“Kemudian perbaikan jaringan irigasi. Itu harus terus dilakukan Kementan,” kata Urip. Hal lainnya dikemukakan Urip adalah perlunya program diversifikasi pangan menjadi kineja strategis Kementan.
Sehingga masyarakat tak hanya tergantung kepada beras sebagai sumber pokok pangan.
Urip menganggap, Indonesia memiliki kekayaan potensi keanekaragaman pangan. Oleh sebab itu, ucap Urip, selain tak lagi impor beras, diversifikasi pangan juga patut dipacu Kementan.
Sebelumnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi menyampaikan, stok beras sangat mencukupi sampai akhir November. Yakni, sebanyak 2,7 juta ton sehingga dianggap tidak memerlukan lagi impor.
Ditambah lagi, setiap per tiga bulan petani mengalami panen yang jumlahnya minimal 3 juta ton beras. Diprediksi, prognosa beras nasional hingga menjelang akhir 2018 adalah 3,8 juta ton.
(jpg/JPC)
Kategori : Berita Nasional