Protein Dapat Meningkatkan Metabolisme, Tapi Bisakah Bikin Langsing?
Cepat lambatnya metabolisme kerap dijadikan penentu berat badan seseorang. Metabolisme tubuh yang cepat dikatakan mampu membantu menurunkan berat badan. Nah, dari berbagai cara untuk meningkatkan metabolisme, makanan tinggi protein masuk ke dalam salah satunya.
Meningkatkan metabolisme membantu turunkan berat badan
Meningkatkan metabolisme tubuh menjadi salah satu langkah utama untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, semakin tinggi atau cepat metabolisme tubuh, semakin banyak kalori yang akan dibakar.
Ketika kalori Anda banyak terbakar, otomatis berat badan pun akan menurun. Oleh karena itu, meningkatkan metabolisme menjadi salah satu trik yang penting untuk program diet.
Selain menurunkan berat badan, meningkatkan metabolisme juga membantu memberi Anda energi yang dibutuhkan setiap harinya sehingga bisa tetap beraktivitas.
Benarkah makanan kaya protein bisa meningkatkan metabolisme?
Protein adalah nutrisi penting yang digunakan sebagai sumber energi. Di antara jenis nutrisi lainnya, protein ternyata memiliki efek termik yang paling tinggi. Efek termik adalah jumlah energi yang digunakan untuk mencerna, menyerap, dan memproses nutrisi dalam makanan.
Dikutip dari Healthline, protein ternyata mampu mempercepat tingkat metabolisme hingga 15-30 persen. Artinya mengonsumsi makanan dan minuman tinggi protein membantu tubuh membakar kalori lebih banyak karena tingkat metabolisme yang cukup tinggi.
Untuk menentukan cara kerja protein dalam meningkatkan metabolisme, peneliti dari Pennington Biomedical Research melakukan penelitian pada 16 orang dewasa sehat. Peserta diminta menjalani diet tinggi kalori dengan asupan protein yang berbeda-beda, yaitu 5, 15, dan 25 persen selama 8 minggu. Semua peserta diminta untuk mengonsumsi kalori 40 persen lebih banyak dari kebutuhannya untuk mempertahankan berat badan.
Hasilnya, orang yang mengonsumsi protein lebih tinggi yaitu 15 dan 25 persen menyimpan 45 persen kelebihan kalori tersebut sebagai otot. Sementara yang asupan proteinnya rendah yaitu sebesar 5 persen justru menyimpan 95 persen kelebihan kalori sebagai lemak.
Peneliti tidak mengetahui secara pasti bagaimana protein mengubah cara tubuh menyimpan kalori. Akan tetapi, penelitian menunjukkan bahwa protein memiliki dampak besar pada persentase lemak tubuh. Peneliti juga melihat bahwa makanan tinggi protein meningkatkan metabolisme yang akhirnya membuat massa otot pun meningkat.
Namun, tak hanya meningkatkan metabolisme, makanan dan minuman tinggi protein terbukti membuat Anda merasa lebih kenyang. Dengan begitu, Anda terhindar dari kalap makan yang bisa menambah tumpukan lemak di tubuh. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa makanan kaya protein membantu tubuh untuk menurunkan berat badan.
Adapun berbagai sumber protein yang sehat yaitu ayam dan daging sapi tanpa lemak, susu, ikan sarden, telur, keju, yoghurt, dan kacang merah. Usahakan untuk mengombinasikan sumber protein ini dengan nutrisi lain secara seimbang agar kalori yang masuk ke tubuh tetap terkendali.
Cara lain untuk meningkatkan metabolisme
Selain mengonsumsi makanan kaya protein, Anda juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh dengan cara:
1. Minum teh hijau atau teh oolong
Berdasarkan penelitian di American Journal of Physiology, teh hijau dan oolong ternyata bisa meningkatkan metabolisme sebesar 4-5 persen. Kedua teh ini membantu mengubah sebagian lemak yang tersimpan di dalam tubuh menjadi asam lemak bebas. Asam ini bisa meningkatkan pembakaran lemak hingga 17 persen.
2. Minum kopi
Penelitian membuktikan bahwa kandungan kafein di dalam kopi bisa meningkatkan metabolisme tubuh sekitar 3-11 persen. Sama seperti teh hijau, kafein di dalam kopi juga membantu membakar lemak di dalam tubuh.
3. Masak dengan minyak kelapa
Minyak kelapa termasuk ke dalam asam lemak rantai menengah. Asam lemak jenis ini dapat meningkatkan metabolisme tubuh lebih besar dibandingkan dengan asam lemak rantai panjang.
Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa asam lemak rantai menengah mampu meningkatkan metabolisme tubuh hingga 12 persen. Sementara itu, asam lemak rantai panjang hanya sebesar 4 persen.
Oleh karena itu, mengganti minyak sayur dengan minyak kelapa bisa dijadikan alternatif untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan.
4. Banyak minum air
Sebuah penelitian yang diterbitkan di The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism membutikan bahwa minum 500 ml air membuat metabolisme meningkat cukup tinggi, yaitu sekitar 30 persen.
Peningkatan ini terjadi setelah 10 menit dan akan mencapai tingkat maksimalnya setelah 30-40 menit. Adapun energi yang dipakai yaitu sekitar 100 kJ. Sehingga peneliti menyimpulkan minum 2 liter air per hari bisa membakar energi hingga 400 kJ.
Berapa banyak protein yang sebaiknya dikonsumsi?
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Pennington Biomedical Research, untuk bisa meningkatkan metabolisme, jumlah protein yang perlu dikonsumsi yaitu 25-45 persen dari asupan kalori total. Misalnya ketika Anda menjalani diet 2.000 kalori, maka asupan protein yang sebaiknya dikonsumsi dalam sehari sebesar 125-225 gram.
Baca Juga:
Kategori : Berita Kesehatan