Tiga Kapal Tangker Besar Beroperasi Dilaut Perairan Batam

BATAM, Wikimedan | Pasca peluncuran Floating Storage dan alih muat kapal Ocean Tankers (Pte) Ltd, di wilayah Pelabuhan laut Batuampar Batam atas kerjasama antar Badan Pengusahaan (BP) Batam dengan Ateka Energy, Senin 17 Desember 2018 kemarin berjalan dengan baik.
Kepala Badan Pelabuhan Laut Badan Pengusahaan (BP) Batam Nasrul Amri Latif, mengatakan ada tiga buah kapal besar yang akan masuk ke perairan Batam, Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU BP Batam dengan Ateka Energy.
“Kapal pertama dengan nama kapal Wu Yi San, telah beroperasi bersamaan dengan peluncuran kegiatan floating storage dan alih muat kapal. Kapal kedua, Ocean Explorer, dan Nipa, akan menyusul beroperasi kemudian, “kata Nasrul Amri Latif, Selasa (18/12/2018) dalam keterangan konferensi pers dengan awak Media lokal dan Media Onlein.
“Jadi kegiatannya ini nanti seperti tanki terapung di tengah laut, kapal Wu Yi San (164,169 GRT), kapal Ocean Explorer (62,863 GRT) dan kapal Nipa (80,000 GRT) dengan Kapasitas muatnya mulai 70.000 sampai 150.000 ton, kurang lebih 1-3 juta barrel. Kapal-kapal ini membawa minyak,” ujar Nasrul Amri Latif kepada awak media.
Nasrul Amri Latif, berharap dengan adanya kapal – kapal tersebut, semoga mendorong kapal-kapal besar datang ke Batam, yang sesuai dengan visi BP Batam untuk pengembangan kegiatan bidang ahli muat kapal. Karena letak Batam yang berada di Selat Malaka, yang merupakan salah satu rute terpadat di duniasekarang ini .
Selat Malaka adalah choke point minyak terbesar kedua di dunia setelah Selat Hormuz, hampir 16 juta barrel minyak lalulalang setiap hari. 60% volume minyak yang di angkut melalui laut dan sepertiga melalui Selat Malaka.
Menurut Nasrul Amri Latif, sengketa perbatasan antara Malaysia dan Singapura mendatangkan sisi positif bagi Indonesia. Karena ujungnya Selat Malaka ada di Kepri, kenapa dipilih Batam, karena ada detail teknik pemanfaatan untuk perairan. (Indralis)
Kategori : Berita Medan