Marsha Aruan Kesulitan Akting Tanpa Dialog di Tembang Lingsir

Wikimedan – Film Tembang Lingsir merilis trailer pada Senin (10/12). Film yang dibintangi Marsha Aruan, Teuku Rifnu Wikana, Meisya Siregar, dan banyak lagi ini akan tayang 31 Januari 2019.

Kembali bermain dalam film bergenre horor, dirasakan Marsha Aruan akting di Tembang Lingsir lebih sulit. Sebab, kekasih El Rumi ini harus berakting tanpa dialog.

“Pastinya yang nggak, yang nggak ada dialog malah lebih sulit. Iya (lebih terkuras energi) soalnya kan suaranya nggak bisa keluar. Jadi, kayak nahan suara aja udah, lebih banyak energi kayak dua kali lipat. Lebih capek,” ujar Marsha.

Dalam film Tembang Lingsir, Marsha Aruan yang berperan sebagai Mala dikisahkan senantiasa berurusan dengan tembang Lingsir, tembang yang diajarkan ibunya sejak kecil. Namun, setelah insiden kebakaran misterius yang menewaskan ibunya, Mala harus kehilangan suaranya.

Kemudian, Mala harus tinggal di rumah pamannya, Gatot (Teuku Rifnu W) dan istrinya Gladys (Meisya Siregar). Serta, kedua keponakannya, Deasy (Aisyah Aqila) dan adiknya, Ronald. Di rumah tersebut, juga ada Mbok Rahma, yang mengurus keperluan mereka.

Kehadiran Mala rupanya menganggu Daisy, anak millineal yang menganggap saudaranya tersebut aneh. Sementara Ronald yang memang tidak akrab dengan kakaknya, malah justru senang dengan kehadiran Mala. 

Sejak kedatangan Mala, suasana rumah itu berbeda. Banyak kejadian aneh yang muncul. Oleh karena itu Mbok Rahma menuduh Mala penyebab semua kekacauan ini. Namun, Mala merasa ada rahasia besar di dalam rumah pamannya yang membuat semua teror tersebut muncul. Apalagi, ketika dia mengetahui bahwa ternyata dia memiliki saudara kembar fraternal, kembar tidak identik, yang tidak pernah dia kenal sebelumnya.

Penasaran bagaimana akhirnya? Film besutan MD Pictures dan Dee Company ini ternyata erat kaitannya dengan lagu Lingsir Wengi yang menjadi senjata untuk mempertahankan diri dari godaan makluk gaib.

Dalam adat Jawa, lagu Lingsir Wengi sangat disukai hantu wanita. Film ini juga memberikan penampakan hantu wanita yang dipanggil Kanjeng Ratu. Penampakan hantu disini akan berbeda karena kali ini diinterpretasikan dengan akar pohon.

(agi/JPC)