Mahasiswa Wajib Ikut Reuni 212 Agar Dapat Nilai, Ini Kata Rektornya
Wikimedan – Media sosial Twitter baru saja dihebohkan dengan cuitan terkait rencana reuni alumni aksi 212. Kali ini, menyangkut salah satu universitas swasta di Bogor yang mengharuskan mahasiswanya menghadiri aksi damai yang akan berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat itu.
Sebuah foto yang beredar pada Senin (26/11) malam, menunjukkan screenshot percakapan di dalam sebuah WA group Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor.

“Diumumkan untuk UTS Pak Dahlan diganti menjadi mengikuti aksi 212 pada 2 Desember 2018, wajib diikuti soalnya nanti di sana ada Pak Dahlannya. Untuk keberangkatan nanti diinformasikan kembali. WAJIB. NANTI KALAU NGGAK IKUT NGGAK DAPET NILAI,” demikian bunyi pesan tersebut.
Mengetahui hal itu viral di tengah masyarakat, Rektor UIKA Ending Bahruddin mengatakan, kampusnya tidak pernah mengimbau mahasiswa untuk menghadiri reuni 212, terlebih lagi untuk mendapatkan nilai. Menurut dia, ujian tengah semester (UTS) sudah dilaksanakan pada 5-17 November lalu.
“UIKA sebagai institusi jangankan mewajibkan mengimbau pun tidak terhadap civitas akademikanya untuk mengikuti atau menghadiri reuni 212. Kalender Akademik menetapkan UTS diselenggarakan tanggal 5-17 Nov 2018 dan nilai harus sudah masuk seminggu setelah pelaksanaan,” tutur Ending saat dikonfirmasi Wikimedan, Selasa (27/11).
Karena itu berdasarkan kalender akademik UIKA, maka hal yang tidak rasional jika nilai UTS dikaitkan dengan aksi reuni 212 yang baru akan digelar pada 2 Desember 2018 mendatang. Dia menyebut percakapan itu hanya sekadar gurauan.
“Secara akademis tidak benar dan tidak mungkin karena perkuliahan, UTS, UAS dan nilai sudah sistemik. Tetapi secara individu mungkin sekedar mengajak atau gurau,” kata dia.
Sementara itu, mendengar namanya dicatut dan menjadi perbincangan warganet atu netizen, Dosen UIKA Dahlan mengklarifikasi bahwa imbauan tersebut tidak benar adanya. Namun, dia menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait screenshot-nya.
“Sudah saya klarifikasi terkait itu, itu tidak benar. Jawaban di atas sudah cukup,” ujar Dahlan saat dihubungi Wikimedan terpisah.
(yes/JPC)
Kategori : Berita Nasional