SMAN 1 Gondanglegi Bantah Intimidasi Siswa yang Ikut Demo
Wikimedan– Ratusan siswa SMAN 1 Gondanglegi, Kabupaten Malang, menggelar demo, Rabu (21/11). Mereka mengeluhkan soal beragam masalah di sekolah. Mulai dari dualisme hingga keuangan sekolah yang tidak transparan.
Akhirnya perwakilan sekolah melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Fadhillah Zamzam angkat bicara. Saat demo berlangsung, Kepala Sekolah SMAN 1 Gondanglegi Lilik Wahyuni sedang dinas di luar kota.
Pihaknya menegaskan sama sekali tidak mengintimidasi para siswa. Hanya saja pihaknya ingin membimbing dan memberi tahu.
Sebelumnya, sekolah dituding mengitimidasi siswa yang ikut demo. Jika demo, mereka akan dilaporkan polisi dan dipersulit masuk ke perguruan tinggi. “Tidak ada intervensi atau intimidasi. Guru itu kan nuturi dan mengajar soal pelajaran mendidik soal tingkah laku. Kalau tingkah laku mereka tidak baik ya dikandani (diberitahu),” tegas Fadhillah
Fadhillah mengaku unjuk rasa yang dilakukan para siswa kali ini di luar dugaan pihak sekolah. Dia menduga, ada oknum tertentu yang turut mendorong siswa melakukan demo. Hanya saja dia enggan menyebutkan oknum tersebut.
Dia heran dengan salah satu tuntutan siswa. Yakni penggantian empat wakil kepala sekolah. Menurutnya, tugas siswa adalah belajar. Sedangkan penggantian wakil kepala sekolah bukan bagian dari belajar. “Saya menduga aksi hari ini ditunggangi oleh oknum tertentu yang berkepentingan dalam permasalahan ini,” ungkap Fadhillah.
Terkait adanya ancaman untuk melaporkan ke kepolisian, Fadhillah menyebut hanya untuk mengingatkan. Tujuannya agar siswa tidak begitu saja menyebarkan kabar yang menurutnya masih simpang siur ke grup WhatsApp.
Benang merahnya adalah, miskomunikasi antara Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) dan OSIS. Miskomunikasi ini terkait dengan anggaran HUT sebesar Rp 42 juta yang sudah diberikan.
Namun siswa berspekulasi sehingga mengatakan bahwa dana susah keluar karena wakil kepala sekolah yang diganti. “Soal itu, karena menyebarkan ke grup WhatsApp para siswa. Saya imbau jangan diteruskan, saya laporkan ke polisi lho,” jelasnya.
Fadhillah menambahkan, empat wakil kepala sekolah yang diganti oleh kepala sekolah kala itu, karena diniliai bermasalah. Perlu diketahui empat Waka yang diganti adalah Waka Sarpras (Sarana Prasarana), Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, dan Waka Humas. “Saya selaku waka kurikulum baru, empat waka itu bermasalah. Karena tidak bisa bekerja sama, akhirnya kepala sekolah mengganti empat waka itu,” ujarnya.
Fadhillah mengimbau kepada para siswa untuk fokus ke pelajaran. Mengingat tak lama lagi para siswa harus bersiap menghadapi ujian semester. “Siswa itu tugasnya belajar bukan ikut campur urusan pergantian Waka, sebentar lagi ujian semester,” pesannya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, M Hidayat menjelaskan penyelesaian permasalahan yang terjadi di SMAN 1 Gondanglegi ini, merupakan ranah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. “Kewenangan itu bukan di Dinas Pendidikan Kabupaten, tapi (Dinas Pendidikan) Provinsi. Kita nggak punya kewenangan apa-apa itu. Sudah di ambil alih mereka,” ujar Hidayat.
(tik/JPC)
Kategori : Berita Nasional