Prabowo-Sandi Diduga Pakai 'Jurus' Firehouse of Falsehood, Apa Itu?
Wikimedan – Permintaan maaf capres nomor urut 02, Prabowo-Sandi terus menuai perdebatan. Kubu Jokowi-Ma’ruf Amin menduga keduanya hal itu senagaja dilakukan sebagai salah satu siasatnya di Pilpres 2019.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut Prabowo-Sandi tengah menggunakan strategi firehouse of falsehood.
“Metode firehouse of falsehood artinya teori membakar rumah yang membuat semua ketakutan. Stres, lama-lama nanti di ujung dia bisa mempengaruhidengan kondisi terkini, karena masyarakat sudah dalam tekanan akhirnya memilih dia,” ujar Karding kepada Wikimedan, Kamis (15/11).
Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan, strategi ini pernah terjadi di Amerika Serikat (AS). Caranya dengan selalu meminta maaf.
Padahal, di balik maksud maaf tersebut punya tujuan tertentu. Yakni untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari masyarakat.”Itu semoga jangan sampai terjadi di Indonesia,” katanya.
Memang menurut Karding tradisi minta maaf adalah baik, dan merupakan ciri dari bangsa Indonesia. Tapi apabila sering meminta maaf tentu punya dampak negatif ke masyarakat.
Artinya apabila melakukan kesalahan lagi hanya selesai dengan permintaan maaf. “Banyak orang berbuat tanpa dipikir, berbuat seenaknya, asal ngomong tanpa memikirkan dampaknya dan setelah itu minta maaf, dan urusan menjadi selesai,” ungkapnya.
Oleh sebab itu dengan momentum permintana maaf yang sudah dilakukan tiga kali ini, Prabowo-Sandi perlu menjadikan hal itu sebuah pelajaran. “Jadi betul-betul berhati-hati tidak asal ngomong, tida asal bertindak,” pungkasnya.
(gwn/JPC)
Kategori : Berita Nasional