Berita Nasional

Diperiksa Bawaslu, Sri Mulyani dan Luhut Dicecar 28 Pertanyaan

Indodax












Wikimedan – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani enggan banyak komentar setelah dimintai keterangan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), terkait adanya aduan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan dirinya diduga melakukan kampanye terselubung.





Menurut Sri Mulyani, soal dugaan lakukan kampanye dengan mengacungkan jari satu yang diketahui nomor paslon Jokowi-Ma’ruf Amin telah ia ‎jelaskan semuanya ke Bawaslu.





“Ditanya mengenai penjelasan kejadian pada saat konferensi pers (acara IMF-World Bank),” ujar Sri Mulyani di Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/11).





Sri Mulyani lantas menyudahi wawancara yang dilakukan awak media. Sri Mulyani meminta kepada awak media menanyakan soal pemeriksaanya kepada Bawaslu untuk lebih detailnya.





“Ya ditanyakan ke Bawaslu,” katanya sambil bergegas pergi.






Terpisah Komisioner Bawaslu, Rata Dewi Pettalolo mengatakan Sri Mulyani dan Luhut Binsar Panjaitan diberikan 28 pertanyaan terkait dugaan kampanye terselubung itu.






“Kami siapkan 28 pertanyaan seputar isi laporan yang disampaikan pelapor berkaitan dengan kegiatan IMF-World Bank, yang disebutkan dugaan pelanggaran terhadap pasal 282, 283, dan 457 dengan merugikan pasangan tertentu pada masa kampanye,” kata Ratna.





Ratna mengatakan dua menteri ini dimintai keterangannya di ruangan yang berbeda. Untuk Luhut Binsar Panjaitan dimintai keterangan oleh Ketua Bawaslu Abhan, dan Sri Mulyani kepada dirinya untuk menggali informasi.





Ratna mengaku Bawaslu sudah mendapatkan informasi dari dua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah ini hanya dilakukan kajian dan analisis untuk diputuskan bersalah atau tidaknya dua menteri tersebut.





“Kami tanya apa seputar kegiatan yang dilaksanakan oleh siapa, kemudian menanyakan maksud gestur-gestur yang ada di video‎, apa maksud kata-kata yang ada dalam potongan video,” ungkapnya.





Bawaslu belum bisa mengambil kesimpulan apakah yang dilakukan dua menteri itu melakukan citra diri ke Paslon Jokowi-Ma’ruf. Namun paling lambat keputusannya soal itu akan diumumkan pada tanggal 6 November 2018.





Adapun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati didiga melakukan pelanggaran pemilu.





Dahlan Pido selaku masyarakat melaporkan dua menteri ke Bawaslu. Dia mengatakan‎ tindakan dua menteri ini diduga menunjukan keberpihakan kepada Jokowi selaku capres di Pilpres 2019.





Adapun pose satu jari saat penutupan International Monetary Fund (IMF)-World Bank pada Minggu (14/10). ‎ Pose satu jari tersebut dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, kemudian Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.





Saat di atas panggung, Christine Lagarde dan Jim Yong Kim berpose dua jari. Sementara Luhut Binsar Pandjaitan mengangkat sepuluh jari, begitu juga dengan Sri Mulyani.





Lalu, Luhut Binsar Pandjaitan merubah pose dengan mengangkat satu jari, kemudian berubah lagi dengan mengangkat jempol. Lantas orang-orang pun riuh melihat mereka berpose mengangkat jari, terutama melihat Chrstine Lagarde mengangkat dua jari.





Setelah mendengar suara riuh para tamu, Chrsitine Lagarde dan Jim Yong Kim merubah posenya menjadi satu jari. Rupanya, saat momen tersebut, suara percakapan mereka terdengar jelas.





Kejadian tersebut rupanya ramai di media sosial. Karena suara yang diucapkan Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani terdengar jelas.





Saat di atas panggung, Sri Mulyani meminta kepada Luhut Binsar Pandjaitan agar Christine Lagarde merubah pose dua jarinya. “Jangan pakai dua bilang, not two,” kata Sri Mulyani.





Dengan cepat Luhut pun beraksi menimpali Sri Mulyani dengan menyarankan supaya menunjukkan jari satu saat foto bersama. “Not two not two,” ucapnya diselingi tawa.





Lantas Christine Lagarde dan Jim Yong Kim pun mengubah pose jarinya menjadi satu jari. Seperti yang diberintahan Luhut dan Sri Mulani. Seketika itu juga Sri Mulyani memberikan penjelasan kepada
Christine Lagarde dan Jim Yong Kim alasan menunjuk jari satu.





‎”Two is for Prabowo, one is for jokowi,” kata Sri Mulyani kepada Chrsitine Lagarde.










(gwn/JPC)



Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/pemilihan/02/11/2018/diperiksa-bawaslu-sri-mulyani-dan-luhut-dicecar-28-pertanyaan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *