Teknologi

Tokocash Tak Kunjung Sah, Tokopedia Gaet Ovo

Indodax


Jakarta, Wikimedan – Bersama BukaDompet milik Bukalapak, dompet digital milik Tokopedia, TokoCash, tak kunjung mendapat izin dari Bank Indonesia. Sebagai gantinya, baru-baru ini Bukalapak menggandeng Dana dan sekarang giliran Tokopedia gaet Ovo.

Melalui siaran resmi yang diterima Wikimedan (31/10/2018), platform pembayaran digital milik Lippo Group itu mengumumkan kemitraannya dengan Tokopedia.

Pengguna e-commerce milik William Tanuwijaya itu sekarang bisa memilih Ovo sebagai aalah satu metode pembayaran untuk pembelian mereka.

Kemitraan ini memperluas penggunaan Ovo ke ranah e-commerce, setelah sebelumnya platform tersedia di Grab sebagai alternatif pembayaran di aplikasi, karena Grabpay yang tak kunjung sah.

Dikatakan, kemitraan bersama Tokopedia akan menambahkan 80 juta pengguna aktif bulanan Tokopedia ke dalam 60 juta basis pengguna Ovo. Kemitraan ini juga akan menambahkan lebih dari 4 juta mitra pedagang Tokopedia ke dalam jaringan merchant terdepan yang meliputi mal, warung, serta mitra GrabFood dan agen Kudo.

Menanggapi kemitraan ini, Harianto Gunawan, Director of Enterprise Payments Ovo mengatakan, penggunaan uang tunai adalah suatu kebiasaan yang sangat sulit diubah dan konsumen hanya akan beralih ke pembayaran non-tunai apabila hal itu lebih mudah dan aman dibandingkan penggunaan uang tunai.

“Bekerja sama dengan para mitra merupakan cara paling efisien untuk menghadirkan semakin banyak tempat dimana konsumen dapat go cashless,” ucap Harianto.

Melissa Siska Juminto, COO Tokopedia mengatakan, “Bersama dengan Ovo, kami tidak hanya memberikan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman kepada pengguna, tetapi juga menyediakan opsi pembayaran yang dapat digunakan secara luas, baik secara online maupun offline serta turut meningkatkan inklusi keuangan.”

Kemitraan dengan Tokopedia merupakan bagian dari strategi tiga pilar Ovo untuk memperkenalkan pembayaran digital kepada seluruh masyarakat Indonesia: pertama dengan toko ritel (mal, warung, toko kelontong, dan lainnya), kedua dengan layanan online-to-offline (O2O) melalui kemitraan dengan Grab, dan sekarang melalui e-commerce.

Kategori : Berita Teknologi

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *