Sopir Angkot Ngaku Pendapatan Menurun saat Ikut OK Otrip
[ad_1]
Wikimedan – Pemilik mobil koperasi wahana kalpika (KWK) Ok-16 dengan trayek PGC – Condet, menggaji sopirnya sebesar Rp 120 ribu per-setengah hari. Namun salah seorang sopir mengatakan jumlah yang diterimanya masih kurang.
Hal itu dikatakan langsung oleh Karyono salah seorang sopir Ok-16. Dirinya mengaku digaji oleh pihak pemilik angkutan sebesar Rp 120 ribu. Namun dirinya mengatakan lebih besar pendapatannya saat ia bekerja secara reguler.
“Saya digaji Rp 120 ribu perhari. Terus terang saja kalau masalah diadakan Ok-otrip ini pendapatan saya jadi menurun,” ungkap Karyono pada Wikimedan Senin (15/10).
Ia juga menambahkan, hasil yang didapatnya saat bekerja lebih banyak saat di reguler dari pada, Ok-otrip yang ia jalani saat ini.
“Banyakan reguler. Kalau boleh sebut nominal itu paling minimal setengah hari itu bisa bersih dikantong Rp 100 ribu, paling maksimal Rp 220 ribu. Udah sama jajan, makan, setoran, bensin, dan mobil sudah dicuci juga. Jauh bedanya” imbuhnya.
Sebelumnya Karyono mengatakan dirinya sudah memahami sistem yang diberlakukan oleh Ok-otrip. Namun dirinya merasa ada sedikit kesulitan dalam sistem yang berlaku.
“Saya sih sebenarnya sudah paham dengan sistem yang berlaku di Ok-otrip ini, tapi terkadang terbentur dengan suasana,” ujar Karyono.
“Kadang kalau ada penumpang yang turun banyak suka antri gitu buat nge-tap kartunya, dan itu lama. Udah keburu diteriakin duluan sama mobil yang dibelakang,” pungkasnya.
(dik/JPC)
[ad_2]