Olahraga

Novak Djokovic Menuju Shanghai Dengan Ekspektasi Tinggi

Indodax


Awal musim 2018, beberapa pihak mengatakan bahwa performa Novak Djokovic mulai menurun setelah penampilannya naik turun ketika mulai kembali berkompetisi di turnamen ATP. Tetapi, sejak saat itu Djokovic membuktikan diri bahwa hal itu salah dengan meraih sejumlah kesuksesan.

Musim lalu, Djokovic melewatkan enam bulan kedua dari turnamen ATP akibat cedera siku. Kembali beraksi di Australia Open awal musim ini, Djokovic hanya berhasil memenangkan pertandingan secara beruntun di dua dari enam turnamen yang dilakoninya, sehingga membuatnya terlempar dari peringkat 20 besar untuk kali pertama sejak musim 2006. Ia juga menjalani operasi pada bulan Februari untuk memulihkan sikunya.

“Pada bulan Februari lalu, saya menjalani operasi. Saya mencatatkan enam kemenangan dan enam kekalahan setelah itu. Saya tidak bermain dengan sebaik itu. Saya masih berusaha untuk menemukan cara menyelaraskan tubuh, pikiran, dan semuanya. Saya harus berhadapan dengan semua itu dan menemukan cara untuk kembali ke level yang saya inginkan,” ungkap Djokovic kepada atpworldtour.com.

Setelah melalui proses ujian yang cukup menantang, Djokovic melebih ekspektasi dengan kembali menapaki jalan menuju posisi puncak dunia tenis putra. Sejak kekalahannya di perempatfinal French Open dari Marco Cechinatto, Djokovic telah memenangkan 26 dari 28 pertandingan yang dilakoninya. Memenangkan Wimbledon dan US Open membuat Djokovic berada di posisi ketiga dari petenis putra yang paling banyak memenangkan gelar Grand Slam dengan koleks 14 gelar Grand Slam. Setelah memenangkan gelar di Cincinnati, Djokovic menjadi petenis pertama dalam sejarah yang berhasil memenangkan kesembilan turnamen Masters 1000.

Dengan tanpa poin peringkat yang harus dipertahankan di sisa musim ini, Djokovic menjadi kandidat kuat untuk mengakhiri musim ini sebagai petenis peringkat 1 dunia, pencapaian yang telah dilakukannya sebanyak empat kali.

“Jika empat, lima bulan lalu anda mengatakan bahwa saya akan berada di posisi ini, berjuang demi peringkat 1 dunia di akhir musim, memenangkan dua gelar Grand Slam dan gelar di Cincinnati, saya mungkin tidak akan mempercayainya, hal itu tampak tidak realistik saat itu. Saya benar-benar bersyukur bisa melangkah sejauh ini dan saya akan berusaha untuk mempertahankannya,” jelas Djokovic.

Djokovic akan kembali beraksi di Shanghai Masters, turnamen yang telah dimenangkannya sebanyak tiga kali. Jika musim ini ia memenangkannya, ia akan menjadi petenis pertama dalam sejarah yang memenangkannya sebanyak empat kali.

Mendapatkan bye di babak pertama, Djokovic akan mengawali kampanyenya di Shanghai dengan bertanding melawan Jeremy Chardy, petenis yang telah ia kalahkan sebanyak 11 kali dari 11 pertemuan.

Artikel Tag: Tenis, Shanghai Masters, US Open, wimbledon, Novak Djokovic, Jeremy Chardy

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *