Berita Nasional

Ghillie Suit, Pakaian Aneh Para Penembak Jitu

Indodax


[ad_1]






Wikimedan – Berbagai alat perang dipamerkan dalam pameran yang digelar selama tiga hari yakni 5-7 Oktober dari pukul 08.00 hingga 21.00 WITA. Pameran ini diselenggarakan dalam rangka hari ulang tahun ke-73 TNI.





Tak ketinggalan, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) XIII/Tarakan yang merupakan perwakilan dari Korps Marinir juga memamerkan berbagai koleksi alutsista terbarunya.





Danton II Kompi B pada Yonmarhanlan XIII Opang Sopari mengatakan, ada beberapa senjata terbaru yang dimiliki TNI, juga dipamerkan. Seperti senjata HK 417 A2 buatan Jerman yang memiliki berat 4,4 kilogram dengan jarak efektif hingga 600 meter.





Tak hanya itu, senjata lainnya yang juga merupakan buatan luar negeri seperti K7 Daewo asal Korea, M27 IAR asal Amerika Serikat (AS) dan senjata buatan negeri sendiri.





“Alutsista terbaru juga kami pamerkan dalam pameran ini. Dan kami juga memamerkan mobil Jeep KIA buatan asal Singapura yang di produksi sejak 1958,” kata Opang dikutip dari Radar Tarakan (Jawa Pos Group), Minggu (7/10).





Di satu sisi, meski cuaca Tarakan yang begitu terik nan menyengat, ternyata tak menyurutkan niat para anggota TNI yang bertugas menjaga stan pameran tersebut. Bahkan, di saat melayani pertanyaan dari anak-anak sekolah yang berkunjung ke pameran tersebut.






Tak hanya itu, untuk memperdalam wawasan tentang alat-alat tempur TNI, salah seorang petugas memperlihatkan sebuah kostum yang agak aneh dan terlihat lucu bagi anak-anak. Yah, konstum itu tak lain adalah pakaian ghillie suit atau busana kamuflase yang kerap digunakan sniper jitu guna mengelabui lawan agar tidak terlihat musuh.






“Jadi banyak macam yang kami pamerkan. Dan untuk jumlah senjata itu kurang lebih 30 jenis yang kami pamerkan. Baik sedang, ringan dan berat. Dan di antaranya juga ada yang kami datangkan langsung dari Surabaya,” katanya.





Perihal tujuan pameran yakni pengenalan kepada masyarakat untuk lebih dekat lagi dengan TNI. Kemudian pihaknya pun akan mengundang pelajar untuk mengenal lebih dalam tentang alutsista TNI. Selain itu juga untuk memberikan pelajaran atau pemahaman tentang bela negara.





Untuk diketahui, dalam rangka HUT ke-73 TNI tidak hanya pameran alutsista tapi juga ada penampilan seni, berupa musik dan lain-lainnya.





“Alutsista yang ditampilkan ini bukan hanya Yonmarhanlan saja, Ada juga dari angkatan laut dan udara,” tuturnya.





Opang melihat antusias masyarakat Tarakan begitu besar dengan diselenggarakannya pameran ini. Terutama anak-anak sekolah yang datang langsung bersama gurunya.





“Alhamdulilah antusias masyarakat hingga sampai saat ini luar biasa. Meski cauca panas masih ada yang datang,” katanya.





Di samping stan Yonmarhanlan XII juga ada stan milik Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIII.





Alat-alat yang dipamerkan tak jauh lebih hebat dan canggih. Di antararanya parasut dan alat selam jenis ampora yang kerap digunakan sebagai alat selam tempur. Dinamakan alat selam tempur karena saat tenggelam tidak muncul gelembung sehingga sulit untuk dideteksi lawan.





“Untuk senjata kami hanya membawa 11 jenis senjata. Dan untuk senjata yang paling berat itu senjata sniper buatan Inggris yang beratnya mencapai 8 kilogram. Jadi bagi yang mau lihat silakan datang saja,” kata Jefri Andis Prastio, anggota Detasemen I Antiteror asal Surabaya ini.





Dengan adanya pameran alutsista milik TNI, Jefri sapaan akrabnya mengatakan dukungan masyarakat merupakan harapan bagi TNI. Hal tersebut sesuai dengan tema HUT TNI ke 73 yaitu profesionalisme untuk rakyat.





“Untuk menghadapi semua tantangan tugas itu semuanya diapresiasikan, dan ditujukan untuk masyarakat,” jelasnya.





(jpg/est/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *