Yuk, Ketahui 10 Kelebihan dan Kekurangan HP Asus Zenfone
Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha – Diperbaharui 25 Februari 2019
Asus adalah vendor yang sudah terkenal karena vendor ini sukses di pasar komputer dan laptop. Asus juga masuk ke pasar ponsel lewat seri Zenfone yang sudah hadir sampai lima generasi (saat artikel ini dibuat). Jika di pasar laptop, nama Asus cukup kuat, di pasar ponsel Asus terbilang bersaing, tidak lemah dan kalah tetapi bersaing.
Hal ini karena lini produk ponsel yang dibesut Asus masih tergolong biasa saja meski beberapa seri memang laris di pasaran. Saya sendiri adalah pengguna HP Asus dan cukup puas. Sayangnya, tentu tidak semua orang memiliki pengalaman yang sama. Ada mereka yang puas dengan HP Asus ada juga yang tidak puas.
Kenapa hal tersebut terjadi? Karena memang lini produk ponsel Asus (terutama Zenfone seri) memiliki berbagai kelebihan dan kekurangannya. Apa saja kelebihan dan kekurangan tersebut? Berikut penjelasannya.
Kelebihan HP Asus
1. ZenUI
Daya tarik utama dari HP Asus adalah ASUS ZenUI. ZenUI ini adalah tampilan antarmuka HP yang dikembangkan Asus yang bertujuan untuk kemudahan navigasi yang lebih efisien. ZenUI ini juga adalah antarmuka yang memiliki tampilan menarik karena ikon aplikasi yang bersifat flat modern dengan sentuhan warna yang cerah.
ZenUI juga memiliki beberapa kelebihan menarik seperti pengelolaan tugas yang akan dilakukan, pengelolaan cloud (Google Drive, Dropbox, dan lainnya) yang lebih mudah, dan juga fitur menarik lainnya. ZenUI ini selalu hadir di setiap ponsel keluaran Asus dari seri Zenfone generasi pertama.
Namun, ada beberapa HP Asus yang tidak mengusung ZenUI, seperti Zenfone Max M seri (Zenfone Max Pro M1, Zenfone Max M1, Zenfone Max Pro M2, Zenfone Max M2) dan Asus ROG Phone. Zenfone Max Pro M seri hadir dengan OS Android murni sementara ROG Phone hadir dengan tampilan antarmuka khusus gaming, ROG Gaming X UI.
2. Update OS Android
Daya tarik HP Asus lainnya adalah dukungan pembaruan sistem operasi Android. Bisa dibilang, Asus adalah salah satu vendor yang rajin memberikan update sistem operasi, bahkan untuk ponsel yang hadir dua tahun sebelumnya. Misalnya, Asus Zenfone 3 ZE552KL yang muncul tahun 2016 dan mengusung Android 6.0.1 (Marshmallow) ternyata mendapat dukungan pembaruan sampai Android 8 Oreo.
Tidak hanya Asus Zenfone 3 ZE552KL, Asus Zenfone 3 seri lainnya juga mendapat dukungan pembaruan sampai Android 8 Oreo. Asus Zenfone 4 tentu juga mendapat dukungan pembaruan sistem operasi, baik dukungan sistem operasi Android terbaru, maupun ZenUI.
Faktor inilah yang membuat HP Asus ini tergolong memiliki future proof yang baik. Saya sering bertemu dengan kawan-kawan yang masih menggunakan Asus Zenfone 3 dan mereka masih betah menggunakan HP tersebut. Karena itu, dukungan pembaruan sistem Android ini yang membuat HP Asus memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan vendor lain yang pelit pembaruan sistem.
3. Kamera dan Pixel Master
Daya tarik HP Asus di sektor kameranya. Kamera pada HP Asus untuk HP kelas menengah cenderung memiliki kualitas jepretan yang baik. Tidak semua memang, tetapi pada umumnya, kamera pada HP Asus tergolong baik. Beberapa tipe ponsel HP Asus kelas menengah yang memiliki kamera baik contohnya Asus Zenfone 3 ZE552KL, Asus Zenfone Zoom S, Asus Zenfone 5 ZE620KL, dan beberapa Asus Zenfone lainnya yang fokus pada kamera depan (selfie series).
Keunggulan di sektor kamera ini tidak lepas dari kehadiran Pixel Master, yang merupakan bagian dari ZenUI. Pixel Master inilah yang memiliki peranan penting dalam beberapa HP Asus yang memiliki kamera baik. Saya juga tergolong memuji fitur ini karena memang tergolong baik, seperti yang pernah saya ulas di artikel “Review Asus Zenfone 5z“.
Lantas, apakah hal ini berarti HP Asus yang tidak mengusung ZenUI tidak memiliki kualitas kamera yang bagus? Tidak juga. Asus Zenfone Max Pro M seri hadir dengan OS Android dan umumnya hadir dengan kamera yang cukup baik meski tidak adanya Pixel Master. Malah kualitas kameranya kadang lebih bagus jika menggunakan aplikasi Google Camera.
4. Harga HP Asus Bersaing
Saat Asus terjun ke pasar ponsel pintar lewat Asus Zenfone seri generasi pertama, saat itulah saya cukup tertarik dan berminat membeli Asus Zenfone generasi pertama. Sayangnya, saya baru bisa mencicipi seri Asus pada Zenfone 2 series (generasi kedua).
Hal yang membuat saya tertarik dengan Asus Zenfone generasi pertama adalah karena harganya waktu itu termasuk murah jika dibandingkan HP dari vendor lain dengan spesifikasi yang sama. Kebiasaan menghadirkan HP terjangkau dengan spesifikasi menarik ini kemudian Asus lanjutkan di Asus Zenfone 2 seri dan Asus Zenfone 3 seri.
Sayangnya, Asus “gagal” saat mereka mengeluarkan Asus Zenfone 4 seri di Indonesia. Betapa tidak, Asus mengeluarkan beberapa tipe Asus Zenfone 4 seri dengan harga yang tidak bersaing dan cenderung mahal jika dibandingkan HP lain.
Untungnya, Asus belajar dari kesalahan tersebut lewat Asus Zenfone Max Pro M1 yang tergolong sukses di pasaran. Ponsel yang satu ini hadir dengan spesifikasi mumpuni dengan harga yang terjangkau.
Tidak aneh, pasar merespon dengan baik dan membuat Asus Zenfone Max Pro M1 jadi incaran banyak orang, malah dicap sebagai ponsel ghoib karena sulitnya mendapatkan ponsel ini di gelaran penjualan lewat flash sale. Selain Asus Zenfone Max Pro M1, Asus juga menghadirkan Asus Zenfone 5
5. Dukungan Komunitas Cukup Kuat
Tidak hanya vendor sebelah yang memiliki komunitas kuat (MI Fans), Asus juga memiliki komunitas yang mendukung dan mencintai produk Zenfone seri. Komunitas tersebut adalah ZenFans. Komunitas ini tergolong kuat di Indonesia dengan nama ZenFans Indonesia. Komunitas ini juga mendapat dukungan yang baik dari Asus Indonesia.
Komunitas ZenFans Indonesia ini tidak hanya jadi tempat kumpul para pencinta Zenfone seri. Komunitas ini juga turut mendukung ide, saran, dan kritik untuk perkembangan ponsel Asus Zenfone di Indonesia. Komunitas ZenFans ini juga sering diundang di berbagai kegiatan Asus yang berkaitan dengan Zenfone seri. Komunitas ini juga memiliki forum yang dinamakan ZenTalk.
Kekurangan HP Asus
1. Build Quality Agak Kurang
Beberapa tipe HP Asus Zenfone memiliki build quality yang tergolong kurang baik, terutama untuk ponsel kelas harga terjangkau seperti Zenfone Go, Zenfone Live L1, dan lainnya. Hal ini bukan berarti HP Asus memiliki build quality yang jelek. Beberapa tipe ponsel Asus malah memiliki build quality yang baik seperti Asus Zenfone 5 ZE620KL, maupun Asus Zenfone Max Pro M1.
2. Keterlambatan Distribusi atau Produksi
* sumber: nextren.grid.id
Kalau poin ini bukanlah kesalahan dari lini produknya, tetapi lebih kepada distribusi dari ponsel itu sendiri. Seringkali Asus terlambat memasarkan atau mendistribusikan HP mereka ke pasaran. Hal ini terjadi pertama kali saat Asus Zenfone generasi pertama meluncur, yakni Asus Zenfone 4 (2014), Asus Zenfone 5 (2014), dan Asus Zenfone 6 (2014).
Ketiga ponsel tersebut sudah diperkenalkan tetapi terlambat diproduksi ke pasaran karena menunggu produksi selesai agar bisa didistribusikan dengan mudah ke seluruh Indonesia.
Kejadian ini terulang lagi lewat Asus Zenfone Max Pro M1. Hanya kasusnya sedikit berbeda. Ketika Asus Zenfone Max Pro M1 diperkenalkan, banyak orang ingin membeli ponsel ini, antusiasmenya besar. Sayangnya, Asus menjual Asus Zenfone Max Pro M1 lewat flash sale yang jumlahnya dibatasi dan hanya dilakukan seminggu sekali.
Asus Zenfone Max Pro M1 terjual terus dalam hanya hitungan menit saja. Pembeli yang ingin membeli Asus Zenfone Max Pro M1 harus gigit jari lantaran sering tidak kebagian. Hal ini karena banyaknya pedagang yang ikut flash sale dan menjual lagi di toko online dengan harga yang lebih mahal.
Ketika Asus Zenfone Max Pro M1 diproduksi cukup banyak dan mudah ditemukan dengan harga yang murah, orang sudah keburu kesal lantaran ponsel tersebut sudah tidak memiliki hype yang tinggi lagi. Kejadian serupa juga terjadi pada produksi Asus Zenfone 5z yang dijual cukup murah tetapi lambat hadir di pasaran.
3. Kurang Inovatif
Kekurangan lain dari HP Asus adalah kurangnya inovasi pada ponselnya. Asus sempat menggebrak pasaran saat menghadirkan Asus Zenfone 2 dengan RAM 4 GB yang ketika jadi pionir kehadiran HP dengan RAM 4 GB. Setelah itu, tidak ada gebrakan lain dari Asus terkait ponselnya.
Bisa dibilang, HP Asus cenderung kurang inovatif. Desainnya cenderung biasa dari tiap generasi, bahkan cenderung sama. Asus juga terkadang telat mengikuti tren pasar, ketika sedang tren HP dengan fullview display, Asus malah menghadirkan HP dengan rasio layar yang lama. Baru beberapa bulan kemudian, Asus menghadirkan fullview display.
Sebenarnya, Asus juga beberapa kali menghadirkan ponsel yang cukup baik dan menggebrak pasaran. Contohnya lewat Asus Zenfone 5 ZE620KL dan Asus Zenfone 5z. Yang paling bagus inovasi dari Asus adalah kehadiran ROG Phone, yang hadir dengan desain baik.
4. “Image” HP Panas yang Belum Hilang
Saya sering diminta pendapat ketika ada teman ingin membeli ponsel. Ketika saya sarankan merek Asus, sebagian dari mereka seringkali bilang tidak mau karena katanya HP Asus itu panas. Hal ini juga jadi candaan di internet yang masih menganggap HP Asus sebagai “setrika” karena panasnya.
Sebenarnya, HP Asus memang pernah mengalami isu bodi panas pada ponsel Asus Zenfone yang memiliki chipset Intel (Asus Zenfone generasi pertama dan sebagian di generasi kedua). Karena isu ini juga, Intel tidak lagi memproduksi chipset ARM untuk perangkat ponsel. Asus juga tidak memakai chipset Intel lagi dan lebih memilih chipset Snapdragon (beberapa memakai Mediatek).
Sayangnya, karena kejadian tersebut, Asus masih “terjebak” pada image kalau HP mereka mudah panas. Candaan di internet yang sering mengatakan HP Asus panas juga jadi salah satu penyebab lain. Padahal, HP Asus sudah tidak panas lagi. Itu isu lama yang kadang diangkat oleh kalangan tertentu yang memang tidak suka HP Asus.
5. Penamaan Seri Ponsel yang Ribet
Salah satu kritik saya terhadap HP Asus adalah penamaan lini produk Zenfone seri yang ribet. Hal ini yang kadang membingungkan satu lini produk Asus Zenfone dengan lini produk Asus Zenfone lain. Contohnya, pada Asus Zenfone Max seri yang memiliki beberapa varian yang kadang cukup membingungkan seperti gambar di atas.
Padahal sebenarnya seri tersebut bisa lebih disederhanakan namanya. Kalaupun ada penamaan produk yang sama tetapi beda tahun, bisa diganti dengan tahun di belakang seri seperti yang terjadi pada tipe ponsel Samsung seri.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari HP Asus dari amatan pribadi saya. Bagaimana menurutmu, setujukah dengan hal yang saya kemukan di atas? Jika kurang setuju atau ada poin tambahan dan ada hal yang kurang tepat dari tulisan saya, bisa ditulis di komentar, ya.