Ternyata Kebiasaan Charge Smartphone Kita Selama Ini Salah

Jakarta, Wikimedan – Jika baterai smartphone Anda tidak bertahan selama satu hari, bisa jadi itu karena kesalahan kita sendiri saat men-charge (mengisi ulang daya).
Banyak pengguna beranggapan mengisi baterai sebentar-sebentar akan menyebabkan kerusakan baterai, makanya pengguna lebih memilih untuk men-charge-nya semalaman ketika low-bat.
Ternyata kebiasaan men-charge seperti itu salah.
Sebuah situs dari perusahaan baterai Cadex yang bernama Battery University merinci bagaimana baterai lithium-ion di smartphone kita sebenarnya sensitif terhadap ‘tegangan’ mereka sendiri. Seperti manusia, tegangan yang berlebih bisa merusak usia pakai baterai untuk jangka panjang.
Jika Anda ingin menjaga baterai smartphone dalam kondisi prima, Anda perlu mengubah beberapa kebiasaan.
Jangan Colok Ketika Baterai Penuh
Menurut Battery University, membiarkan colokan smartphone tertancap ke saklar ketika baterai terisi penuh sangat buruk untuk jangka panjang.
Setelah mencapai 100 persen, kabel akan tetap menghantarkan ‘percikan arus’ yang membuat smartphone terus berada di angka 100 persen. Saat seperti itu, baterai akan berada dalam keadaan ‘tegangan tinggi’.
Battery University menjelaskan: saat baterai penuh, copot colokan listrik.
Seperti halnya olahraga, manusia akan kewalahan jika harus berolahraga tanpa henti selama berjam-jam.
Bahkan, mereka menyarankan jangan sampai terisi 100 persen dalam men-charge.
Menurut Battery University: Li-ion tidak perlu diisi penuh. Bahkan, lebih baik untuk tidak mengisi penuh, karena tegangan tinggi membuat ‘stres’ baterai dan merusak.
Jadi, sambungkan smartphone ke saklar kapan pun Anda punya waktu. Dengan begitu baterai Anda akan lebih ‘bahagia’.
Charge 5 Menit, Menelepon 2 Jam
Tidak perlu men-charge lama-lama, 5 menit juga sudah cukup jika Anda menggunakan OPPO F9. Berkat teknologi bernama VOOC Flash Charge, Anda bisa mendapatkan waktu bicara 2 jam hanya dengan charge 5 menit.
Teknologi ini menyediakan kecepatan pengisian hingga empat kali lebih cepat daripada pengisian biasa. Dengan VOOC Flash Charge, smartphone bisa terisi 90 persen dalam waktu 60 menit pengisian.
Dalam pengisian 5 menit, baterai OPPO F9 yang berkapasitas 3.500mAh terisi 10 persen (dari 0).
Dengan pengisian 15 menit, baterai OPPO F9 terisi 30 persen. Lalu 30 menit untuk 60 persen, serta 60 menit mencapai 90 persen.
Untuk bisa sampai pengisian baterai 100 persen dibutuhkan waktu total 85 menit (dari 0). Durasi ini tentu impresif bagi smartphone yang menyematkan kapasitas baterai 3.500mAh.
Teknologi VOOC Flash Charge bisa ditemukan masyarakat Indonesia di smartphone OPPO F9, baik yang RAM 4GB maupun 6GB.
Patut dicatat, VOOC Flash Charge hanya bisa berfungsi jika Anda menggunakan adapter dan kabel charge yang tersemat di paket penjualan OPPO F9.
Saat mengisi daya, sistem VOOC akan secara otomatis mengenali apakah smartphone dan komponen charger mendukung VOOC Flash Charge atau tidak. Jika iya, maka logo VOOC akan muncul di layar smartphone yang mati saat di-charge.
Jika komponen charger dan kabel tidak mendukung, maka tidak akan muncul logo VOOC di layar OPPO F9, dan pengisian baterai smartphone akan berjalan secara normal.
Kategori : Berita Teknologi