Kesehatan

Terlihat Seperti Penyakit Kulit Biasa, Psoriasis Ternyata Bisa Sangat Berbahaya

Indodax


Banyak orang yang masih menganggap penyakit psoriasis adalah penyakit yang menular, menjijikkan, dan patut untuk dihindari. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Stigma negatif seperti inilah yang membuat pengobatan psoriasis jadi terhambat. Semakin cepat Anda membantu mendeteksi dan mengobatinya, maka sebetulnya gejala psoriasis bisa semakin dikendalikan dan mencegah terjadinya komplikasi psoriasis. Memang, seberapa bahaya, sih, psoriasis itu? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Jumlah pengidap psoriasis di Indonesia

Psoriasis adalah penyakit kulit autoimun yang tidak menular dan bersifat kronik alias terbentuk dalam jangka panjang. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan di segala usia. Namun biasanya, gejala psoriasis muncul pertama kali sebelum usia 20 tahun dan paling banyak terjadi saat usia 40 tahun.

Menurut data Departemen Kulit dan Kelamin FKUI dan RSCM, terdapat sekitar 56 kasus psoriasis baru di Indonesia pada tahun 2015. Angka ini sempat menurun menjadi 38 kasus di tahun 2016, tapi sayangnya kembali meningkat menjadi 65 kasus pada tahun 2017.

Para pakar kesehatan meyakini bahwa jumlah ini bisa lebih banyak dari yang dilaporkan. “Jumlah pasien psoriasis di Indonesia kemungkinan mencapai lima juta orang. Jumlahnya mungkin bisa terus bertambah karena selama ini sering terjadi salah diagnosis atau pasien psoriasis tidak memeriksakan kesehatannya,” ungkap dr. Endi Novianto, SpKK, FINSDV, FAADV, selaku Ketua Kelompok Studi Psoriasis Indonesia (KSPI) yang ditemui oleh tim Hello Sehat di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Kamis (1/11) pada temu media yang digawangi oleh Johnson & Johnson.

Seberapa cepat psoriasis menyebar ke bagian tubuh lain?

penyakit psoriasis

Ciri utama psoriasis yang membedakan dengan infeksi kulit lainnya adalah kulit merah, bersisik, tebal. Bentuk psoriasis juga sering disalahartikan dengan ketombe. Bedanya, ‘ketombe’ akibat psoriasis cenderung tidak normal dan lebih lebar daripada ketombe biasa.

Selain di kulit kepala, penyakit psoriasis juga paling banyak mengenai siku, lutut, bokong, kuku, dan sendi. Pasalnya, bagian-bagian tubuh inilah yang gampang trauma alias terbentur.

“Misalnya begini, kita duduk dengan posisi siku yang menumpu di meja dan kemudian terbentur. Lama-lama hal ini dapat menyebabkan psoriasis lebih mudah muncul. Psoriasis juga bisa terjadi di bokong bagian atas karena tumpuan tubuh saat bersandar,” lanjut dr. Endi.

Jika sudah mulai muncul, penyakit psoriasis dapat berkembang dengan cepat pada kulit hanya dalam hitungan beberapa jam. Misalnya saja, bila bagian tangan kanan Anda sudah mulai timbul ruam, maka psoriasis bisa menyebar dengan cepat ke tangan kiri dalam beberapa jam. Bahkan hanya dalam waktu satu hari saja, penyakit kulit ini bisa meluas hingga ke seluruh badan.

Akan tetapi, psoriasis yang muncul di siku atau lutut biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk menyebar, yaitu kira-kira satu tahun. Hal ini tergantung dari tempat munculnya psoriasis.

Apa saja komplikasi psoriasis?

cara mengatasi jantung berdebar

Selain kulit, komplikasi psoriasis juga dapat mengenai sendi atau disebut dengan psoriasis arthritis. Anda biasanya akan mengalami pembengkakan, kekakuan, dan rasa nyeri terutama pada sendi tangan.

Gejala psoriasis arthritis sekilas memang mirip dengan penyakit asam urat karena menyerang persendian. Namun, lama-kelamaan hal ini dapat memicu suatu kondisi yang disebut dengan telescopic finger jika tidak segera ditangani.

Telescopic finger adalah kerusakan pada distal (ujung sendi) pada jari-jari tangan dan kaki sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.

“Kalau diperhatikan, jari tangan penderita psoriasis akan memendek tapi bisa ditarik maju-mundur karena sendinya sudah rusak. Itulah kenapa namanya telescopic finger karena mirip seperti bentuk teleskop,” jelas dr. Sumariyono, SpPD-KR, MPH, yang merupakan Ketua Indonesia Rheumatism Association (IRA) saat ditemui oleh tim Hello Sehat pada acara yang sama.

Selain menyerang persendian, komplikasi psoriasis bisa masuk lebih dalam dan mengenai organ-organ dalam tubuh yang letaknya jauh dari kulit. Salah satunya mengakibatkan penyakit jantung. Kok bisa?

Saat terkena psoriasis, peradangan yang ada di kulit menyebabkan zat-zat proinflamasi masuk ke dalam darah. Zat-zat ini kemudian memicu peradangan dan luka di sepanjang kapiler dalam tubuh, salah satunya jantung.

Jika ada peradangan di pembuluh darah, maka sel-sel darah atau trombosit akan bertumpuk dan menyumbat aliran darah. Trombosit ini seharusnya bertugas untuk menghentikan perdarahan, tapi jika terus-menerus menumpuk justru dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain memicu penyakit jantung, komplikasi psoriasis lainnya meliputi:

Apakah psoriasis termasuk penyakit keturunan?

obesitas risiko penyakit psoriasis

Meski umumnya terjadi pada orang dewasa usia 40 tahun ke atas, bayi dan anak-anak ternyata juga bisa terkena psoriasis, lho. Bahkan, hampir 20.000 anak usia di bawah 10 tahun di dunia didiagnosis terkena psoriasis setiap tahunnya, seperti dikutip dari Healthline.

Perlu dicatat bahwa tidak semua faktor genetik orangtua dengan psoriasis akan diturunkan 100 persen pada anaknya. Jika orangtuanya terkena psoriasis, maka anaknya belum tentu pasti akan terkena penyakit kulit yang sama.

Begitu juga sebaliknya. Anda mungkin saja terkena psoriasis meskipun orangtua Anda tidak mengalaminya. Lebih jelasnya begini.

  •  Jika salah satu orangtua Anda, entah ibu atau ayah, terkena psoriasis, maka kemungkinan Anda mendapatkan gen bawaan dari mereka sebesar 10 persen.
  • Jika kedua orangtua Anda terkena psoriasis, maka Anda berisiko terkena penyakit yang sama sebesar 50 persen.
  • Jika saudara kandung Anda mengidap psoriasis, maka Anda berisiko 4-6 kali lebih mungkin terkena psoriasis.

Pada dasarnya, genetik dalam tubuh Anda tidak bekerja sendiri dalam memicu psoriasis. Biasanya, genetik ini dapat menimbulkan psoriasis jika Anda stres atau melakukan pola hidup yang tidak sehat secara terus-menerus. Contohnya merokok, makan makanan berlemak atau mengandung alkohol, dan obat-obatan tertentu. Kombinasi faktor-faktor inilah yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien dan memperparah komplikasi psoriasis.

Saking parahnya komplikasi psoriasis, Kementerian Kesehatan RI telah memasukkan psoriasis sebagai salah satu program utamanya sejak tahun 2016. Oleh karena itu, yuk hapus stigma negatif tentang psoriasis dan cegah risikonya sedini mungkin dengan pola hidup yang sehat.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *