Terbanyak di Medsos, Resensi Puisi Esai Denny JA Pecah Rekor
Wikimedan – Sebanyak 858 resensi puisi esai dari 34 provinsi sudah dipublikasi di ratusan akun Facebook. Itu dilakukan dalam rangka Lomba resensi buku puisi esai karya Denny JA.
Menurut Denny JA, ada dua tujuan yang ingin dicapai dari lomba resensi itu. Pertama, mempopulerkan kisah lokal (local wisdom) di 34 provinsi yang direkam oleh lebih dari 170 penyair, dari Aceh hingga Papua. Lomba resensi buku puisi esai ini merupakan salah satu rekor resensi terbanyak yang pernah ada dan terpublikasikan.
“Melalui 34 buku puisi esai itu, kita dapat belajar soal suasana batin, kekayaan budaya, jeritan hati, ketimpangan sosial, kehangatan komunitas yang terekam dalam memori kolektif dari seluruh pelosok Indonesia,” kata Denny JA dalam keterangan tertulisnya pada Wikimedan, (11/12).
Lebih lanjut, Denny JA juga menuturkan, lomba resensi dari 34 buku ini akan lebih mempopulerkan serial buku itu. Kedua, medsos kini telah menjadi sarana publik luas untuk mengakses karya budaya secara massif.
“Siapapun, kapanpun, dimanapun, sejauh tersambung dengan internet dapat mengakses karya budaya,” tuturnya.
Dipaparkan Denny JA, dalam lomba resensi ini, salah satu syaratnya tulisan harus dipublikasi di akun Facebook. Selain itu, setiap provinsi juga ada panitia lomba untuk memfasilitasi para peserta mengakses medsos. Melalui cara ini, diharapkan komunitas puisi esai akan dikenang turut meletakkan tradisi penggunaan medsos bagi perpustakaan dan lomba puisi.
Total hadiah yang diperebutkan mencapai 200 juta untuk 3 pemenang utama, 10 pemenang hiburan, dan 102 pemenang provinsi. Angka 102 itu berasal dari 3 pemenang dikali 34 provinsi.
Diketahui, panitia lomba tediri dari Nia Samsihono, Gunoto Saparie dan Dhenok Kristianti telah mengumumkan hasilnya. Pemenang pertama adalah Mourissa Celestine Belinda dari DKI Jakarta. Ia mengulas buku puisi esai soal local wisdom di Provinsi Bali tentang seorang wanita Bali yang mendapatkan penghasilan dan kedudukan sosial lebih tinggi dari suaminya. Hal ini dinilai mengganggu Ajeg Bali, kultur lokal Bali yang eksotis.
Selanjutnya, pemenang kedua adalah Marlen Wariunsora dari Maluku yang mengulas kisah drama dan sosial buku puisi esai dari Provinsi Maluku. Dan pemenang ketiga adalah M Nurhasanudin dari Yogyakarta yang meresensi buku puisi esai dari provinsi setempat.
Di mana tradisi raja Yogyakarta turun-temurun datang dari para lelaki. Bagaimana jika pengganti sang raja yang paling kompeten saat ini adalah wanita?
Sebanyak 115 naskah pemenang dari 34 provinsi ini akan dibukukan. Publik luas dapat membacanya secara gratis melalui perpustakaan puisi esai yang ada di Facebook. Selanjutnya, 34 puisi esai terpilih dari 34 provinsi akan dibuatkan filmnya bekerja sama dengan stasiun TV.
(jpg/JPC)
Kategori : Berita Nasional