Kesehatan

Tanda dan Gejala Infeksi Lambung, Penyakit yang Diidap Mendiang Torro Margens

Indodax


Ironis. Di tengah semarak pergantian tahun, dunia hiburan dan perfilman Tanah Air dikejutkan oleh berita duka pertamanya. Aktor sekaligus sutradara senior, Torro Margens, telah berpulang ke hadapan Sang Pencipta pada Jumat (4/1) dini hari lalu setelah merampungkan syuting di Sukabumi.

Mengutip CNN Indonesia, menurut penuturan anaknya, Toma Margens, sang ayah yang dikenal luas di jagad perfilman karena peran antagonisnya itu tutup usia pada usia 68 tahun lantaran penyakit infeksi lambung yang dideritanya. Seberapa umum penyakit ini, dan apa saja gejala awal infeksi lambung yang dapat diwaspadai?

Infeksi lambung disebabkan oleh bakteri H. pylori

Dalam dunia medis, infeksi lambung dikenal juga dengan nama tukak lambung atau peptic ulcer. Tukak lambung adalah luka terbuka yang muncul pada lapisan lambung dan membran usus dua belas jari (bagian pertama dari usus).

Dunia kedokteran selama ini menduga bahwa tukak lambung umumnya disebabkan oleh efek stres berat terhadap pencernaan yang menyebabkan cairan asam menumpuk berlebihan di lambung dan kemudian mengiritasi dinding lambung.

Namun, sekarang berbagai penelitian modern telah menemukan penyebab utamanya adalah infeksi bakteri H. pylori. Bakteri Helicobacter pylori, disingkat H. pylori, merupakan bakteri yang hidup dalam lapisan lendir pada saluran pencernaan manusia.

Dalam keadaan normal, bakteri H. pylori tidak selalu otomatis menyakiti manusia. Masalah baru akan muncul ketika populasi bakteri ini berkembang biak berlebihan di dalam tubuh sehingga menyebabkan peradangan dan luka di lambung.

Cara bakteri H. pylori menyerang lambung

H. pylori adalah jenis bakteri yang “cerdas”. Mereka bisa bertahan hidup di lingkungan lambung yang bersifat sangat asam dengan memproduksi enzim urease yang mengubah urea menjadi amonia. Hal ini kemudian menurunkan kadar keasaman lambung sehingga ideal buat mereka terus berkembang biak.

Bakteri penyebab tukak lambung ini mencari makan dengan menggali permukaan selaput lendir pada dinding dalam lambung, yang lama kelamaan menyebabkan peradangan dan luka menganga.

Selain itu, H. pylori juga memiliki kemampuan untuk bersembunyi dari radar sistem iun tubuh (imun) sehingga bisa sama sekali tidak terdeteksi. Mereka menyamar dengan mengganggu kerja proses respon imun di dalam saluran pencernaan.

“Kebandelan” bakteri ini membuat luka dan peradangan lambung yang diakibatkannya cenderung susah sembuh.

Siapa saja yang rentan kena penyakit ini?

Infeksi lambung adalah salah satu masalah pencernaan yang umum terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang lanjut usia.

Anda mungkin memiliki risiko mengalami infeksi lambung akibat infeksi H. pylori yang lebih tinggi dari tukak lambung jika Anda:

  • Merokok
  • Sering menggunakan steroid (obat umum untuk mengobati asma)
  • Hiperkalsemia (kelebihan kalsium)
  • Riwayat tukak lambung dalam keluarga.
  • Berusia lebih dari 50 tahun.
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.

Faktor risiko lainnya antara lain pola makan yang tidak sehat seperti makan makanan berlemak dan jarang makan sayur buah, punya penyakit anemia pernisiosa, dan ada anggota keluarga yang pernah atau sedang terkena kanker lambung.

Gejala penyakit infeksi lambung sering dikira maag

Gejala umum dari infeksi lambung akibat bakteri H. pylori selintas mirip dengan sakit maag biasa, yaitu nyeri dan sensasi panas di ulu hati. Rasa sakitnya cenderung lebih intens saat perut kosong dan dapat membaik setelah makan. Itu kenapa penyakit ini sering disalahpahami sebagai maag karena belum makan.

Namun, tukak lambung tidak boleh disepelekan. Dalam beberapa kasus, infeksi H. pylori dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker Limfoma non-Hodgkin, kanker lambung, dan risiko kanker usus. Pasalnya, luka terbuka di lambung dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel di saluran pencernaan yang lama kelamaan bisa memicu mutasi genetik. Mutasi genetik ini kemudian mengubah sel yang sehat normal menjadi sel kanker.

Lantas, apa saja gejala infeksi H. pylori yang perlu diwaspadai? Gejala umum lainnya termasuk:

  • Nyeri perut yang bertambah parah ketika Anda makan, minum, atau minum antasid
  • Tidak ingin makan karena sakit
  • Mual atau muntah
  • Perut begah atau kembung
  • Bersendawa
  • Mual
  • Refluks asam lambung (sensasi panas di dada)
  • Sering bersendawa
  • Berat badan turun drastis padahal tidak sedang diet
  • Sulit menelan

Dalam kasus yang parah, tukak lambung dapat menyebabkan perdarahan. Anda mungkin dapat mengelurkan tinja gelap atau hitam, atau muntah darah yang terlihat seperti kopi. Hal inilah yang sempat dialami oleh Torro Margens sebelum tutup usia..

Pewatak kelahiran Pemalang Jawa Tengah yang pernah bermain peran di film lawas Malam Pengantin (1975) ini dikatakan beberapa kali mengalami muntah darah di tengah syuting film terbarunya pada November 2018 silam, sebelum akhirnya tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit di Sukabumi Jumat (4/1) dini hari.

Bagaimana cara mengobatinya?

Tukak lambung yang disebabkan oleh infeksi H. pylori harus diobati dengan penggunaan obat antibiotik untuk membunuh bakteri dan pompa proton inhibitor (PPI) selama 8 minggu untuk mengurangi cairan lambung.

Beberapa obat-obatan lainnya mungkin juga ditambahkan ke dalam terapi seperti ranitidine, famotidine, atau sucralfate untuk mengatasi gejala dari infeksi lambung.

Cuci tangan dan masak makanan sampai matang cegah infeksi

Bakteri Helicobacter pylori biasa ditemukan pada tempat-tempat padat penduduk yang kotor dan minim sanitasi.

Bakteri ini masuk melalui mulut dan saluran pencernaan melalui kontak dengan tangan atau makanan yang telah terkontaminasi. Maka cara paling efektif untuk mencegah infeksi lambung akibat H. pylori adalah dengan memerhatikan kebersihan makanan dan cara memasaknya, serta memerhatikan kebersihan diri.

Cuci setiap bahan makanan sebelum diolah dan pastikan memasak makanan hingga matang sempurna. Cuci tangan dengan air bersih sebelum dan sesudah makan, juga sebelum dan setelah mengolah bahan-bahan makanan.

Yang juga sama pentingnya, hindari saling pinjam dan berbagi alat makan dengan orang yang sedang terinfeksi bakteri Helicobacter pylori. Sebab H. pylori juga dapat ditularkan melalui kontak antara mulut dengan mulut.


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *