Kesehatan

Selain Leukimia, Ada Pula Kanker Darah Jenis Myeloma. Apa Itu?

Indodax


[ad_1]

Multipel myeloma atau sering disebut sebagai myeloma, adalah salah satu jenis kanker darah. Myeloma adalah kanker sel plasma yang ditemukan di sumsung tulang, yang merupakan bagian penting sistem imun. Sel plasma menghasilkan antibodi atau imunoglobulin, yang membantu tubuh menyerang dan melawan infeksi. Baca terus artikel ini, untuk mengenal kanker darah myeloma lebih jauh.

Beragam fakta tentang kanker darah myeloma

1. Penyebab kanker darah myeloma belum diketahui

kanker serviks stadium 1

Sama seperti jenis kanker lainnya, penyebab kanker darah myeloma belum diketahui. Namun, para peneliti menduga bahwa adanya perubahan dalam DNA bisa membuat sel plasma berubah menjadi sel kanker.

Selain itu, ada hubungan erat antara kanker darah myeloma dan suatu kondisi yang disebut monoclonal gammopathy (MGUS) yang belum diketahui dengan jelas juga.

MGUS adalah kondisi di mana ada kelebihan molekul protein, yang disebut imunoglobulin, dalam darah Anda. Ini tidak menyebabkan gejala apa pun dan tidak memerlukan perawatan.

Setiap tahun, sekitar 1 dari setiap 100 orang dengan MGUS terus mengembangkan myeloma. Tidak ada cara yang diketahui untuk menunda atau mencegah hal ini, sehingga orang-orang dengan MGUS akan melakukan tes rutin untuk memeriksa kanker.

Kanker darah myeloma terjadi ketika sel plasma di dalam sumsum tulang menjadi kanker dan tumbuh tidak terkendali. Pertumbuhan ini menghasilkan tumor di dalam sumsum tulang dan mungkin mengganggu bagian tubuh lainnya.

2. Kanker darah myeloma lebih sering terjadi pada pria

medical check up yang harus dilakukan pria

Kanker darah myeloma bisa terjadi pada siapa pun, dari segala usia, baik pria maupun wanita. Namun, sebuah penelitian di tahun 2011 melaporkan bahwa hampir 52 persen pasien myeloma adalah pria.

Selain itu, kanker darah ini juga lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 60 tahun. Namun, kebanyakan kondisinya baru dapat didiagnosis pada sekitar 70 tahun. Sementara kanker darah ini jarang terjadi pada orang di bawah usia 30 tahun.

3. Kanker darah myeloma stadium awal biasanya tidak menunjukkan gejala

sindrom kelelahan kronis

Gejala kanker darah myeloma tidak mudah dideteksi. Pada tahap awal, Anda mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Biasanya gejalanya mulai muncul jika kanker sudah semakin berkembang atau di tahap lanjut.

Saat kanker mulai berkembang, gejala kanker darah myeloma berbeda-beda pada setiap orang. Berikut gejala dari multipel myeloma.

  • Kelelahan. Sel-sel sehat memungkinkan tubuh Anda melawan kuman dengan mudah. Ketika sel-sel myeloma menggantikan sumsum tulang, tubuh Anda harus bekerja lebih keras dengan lebih sedikit sel-sel yang melawan penyakit, dan Anda lebih mudah lelah.
  • Masalah tulang. Myeloma dapat mencegah tubuh Anda membuat sel-sel tulang baru, menyebabkan masalah seperti nyeri tulang, tulang menjadi lemah, dan patah tulang.
  • Masalah ginjal. Sel-sel myeloma menghasilkan protein berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan hingga kegagalan ginjal.
  • Jumlah darah rendah. Sel-sel myeloma mengusir sel-sel darah yang sehat, yang menyebabkan jumlah darah merah yang rendah (anemia) dan sel-sel darah putih rendah (leukopenia). Tingkat sel darah yang tidak sehat membuat lebih sulit untuk melawan infeksi.
  • Sering kena infeksi. Semakin sedikit antibodi di dalam darah Anda, maka akan semakin sulit untuk melawan infeksi.

Selain itu, gejala kanker darah myeloma lainnya antara lain:

  • mual
  • berat badan turun drastis
  • sembelit
  • hilang nafsu makan
  • kaki mati rasa dan lemah
  • kaku membengkak
  • lebih sering haus
  • sering buang air kecil
  • pusing
  • kebingungan
  • rasa sakit, terutama di punggung atau perut

4. Kanker darah bisa diobati, tapi tidak bisa disembuhkan sepenuhnya

kemoterapi adalah

Kanker darah myeloma tidak bisa disembuhkan tapi mungkin untuk mengobati gejala dan keluhan pasien. Dengan diagnosis dini oleh dokter, kanker darah akan lebih mungkin untuk ditangani.

Penangangan kanker darah myeloma dimulai dengan obat-obatan untuk menyeimbangkan dan memperkuat sistem imun. Kemudian, kombinasi pengobatan, kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sel cangkok, dan operasi akan disarankan tergantung seberapa parah kondisi masing-masing pasien.

Baca Juga:



[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *