Ratusan Rumah di Kabupaten Kampar Terendam Banjir
Wikimedan – Ratusan rumah warga di Kecamatan Kampar Kiri, Kecamatan Gunung Sahilan dan Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, terendam banjir. Tinggi banjir bervariasi dari 10 centimeter hingga terparah mencapai 100 meter.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kampar Adi Chandra mengatakan, dari 3 kecamatan yang terdampak, 2 diantaranya yaitu Kecamatan Kampar Kiri dan Gunung Sahilan yang terparah.
“Banjir terparah ada di 2 kecamatan ini. Penyebabnya, karena air kiriman dari Sumbar (Sumatera Barat) kemudian menumpuk di hulu Sungai Subayang,” ujar Adi kepada wartawan, Minggu (9/12) sore.

Selain karena meluapnya air di Sungai Subayang, dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang juga merupakan salah satu faktor mengapa banjir merendam ratusan rumah di sana bertahan lama. “Pintu waduk dibuka dari 120 menjadi 150 centimeter. Makanya air meluap ke pemukiman warga,” sebutnya.
Selain rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah, perkebunan, peternakan dan perkantoran. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terhambat bahkan beberapa sekolah terpaksa diliburkan.
“Salah satunya di SDN 022 Sei Paku hingga kini masih diliburkan karena air masih menggenangi dan belum ada penyusutan,” kata dia.
Atas musibah ini, BPBD Kampar bersama dengan pihak terkait seperti Dinas Kesehatan, Pemda dan Dinas Sosial sudah meninjau ke lokasi dan mendistribusikan bantuan yang dibutuhkan.
“Kita sudah dirikan tenda hanya saja belum ada warga yang menempatinya. Mereka banyak mengungsi ke rumah keluarganya. Kita juga sudah dirikan tenda dapur umum serta menyediakan perahu karet,” tutur dia.
Dari hasil peninjauan, terlihat di Desa Teluk Paman, Kecamatan Kampar Kiri, sebanyak 63 rumah warga yang berada di bantaran Sungai Subayang terendam banjir setinggi 100 centimeter. Di sini, BPBD sudah mendirikan tenda pengungsian.
Di Desa Gunung Sahilan, Kecamatan Sahilan, banjir merendam 75 rumah yang berada di Dusun Koto Barung RT 01 dan RT 02 di RW 01. “Akses jalan di desa ini tidak bisa dilalui menggunakan kendaraan. Masyarakat terpaksa menggunakan sampan karena ketinggian air mencapai 100 meter,” ucapnya.
Hal yang sama juga terjadi di Desa Tanjung Rambutan, Kecamatan Kampar juga akses jalan tidak dapat dilalui. Karena air yang menggenangi badan jalan cukup tinggi. Di Desa Tanjung Balam, Kecamatan Siak Hulu, akses jalan ke desa terputus total. Satu-satunya hanya melalui jalur sungai.
Selanjutnya, berdasarkan monitoring di Dusun Kopu, Desa Sendang, Kecamatan Kampar Utara, air yang menggenang 25 rumah sudah mulai surut. Ada juga di Desa Lubuk Siam, Kecamatan Siak Hulu, sudah menggenangi sebanyak 34 rumah.
Untuk halaman rumah sudah hampir 83 rumah, perkebunan sawit masyarakat yang terendam hampir 230 hektare, kebun pisang yang terendam 400 hektare. “Kolam ikan sudah terendam dan tidak bisa diselamatkan sebanyak 21 kolam (ikan hilang), akses jalan sudah mulai tidak efektif,” tuturnya.
“Mobil dapur umum BPBD Kampar juga sudah disiapkan di Kampar Kiri dan tidak tertutup kemungkinan mobil dapur umum ini akan bergerak ke wilayah lainnya yang terdampak banjir,” pungkasnya.
(ica/JPC)
Kategori : Berita Nasional