Program Surabaya Satu Peta Berjalan, Minggu Depan Mulai Pengukuran
Wikimedan – Setelah melalui serangkaian proses sosialisasi, program Surabaya Satu Peta dijalankan. Rencananya, mulai Senin (24/6) Badan Pertanahan Nasional (BPN) I Surabaya mengukur bidang tanah.Surabaya Satu Peta merupakan pelaksanaan program nasional Kebijakan Satu Peta atau KSP. Program itu bertujuan mewujudkan terintegrasinya penyusunan perencanaan terkait pemanfaatan ruang. Surabaya Satu Peta akan menyasar bidang tanah yang belum masuk data spasial di BPN.Dengan kata lain, persil yang belum bersertifikat hak milik akan masuk pendataan BPN.
Yang didata salah satunya terkait status kepemilikan tanah. Dari data BPN I Surabaya, ada sekitar 57.395 peta bidang yang belum terdaftar dalam data spasial.Kepala BPN I Surabaya Muslim Faizi menyatakan, hingga kemarin proses sosialisasi program tersebut masih berjalan. Jika tidak ada kendala, Senin pekan depan BPN turun melakukan pengukuran. Pengukuran dilangsungkan di wilayah yang sudah dilakukan sosialisasi.
Suksesnya program itu, lanjut Muslim, bergantung keterlibatan warga. BPN berharap warga aktif dan mempermudah petugas BPN ataupun pemkot selama melakukan pengukuran. Selain itu, warga harus menyiapkan identitas diri seperti fotokopi KTP. Bukan hanya itu, warga juga harus bisa menjelaskan status kepemilikan tanahnya. ’’Bersertifikat atau belum,’’ kata Muslim.
Kebijakan Satu Peta secara umum merupakan sensus pertanahan. Tidak ada kaitannya dengan sertifikasi tanah. Namun, program tersebut bisa mempermudah penyelesaian pendaftaran tanah sistematik lengkap (PTSL) tahun depan. Sebab, semua bidang tanah di Surabaya sudah diukur. ’’Jadi, program ini sifatnya mendata, memetakan, dan mencatat data kepemilikan,’’ katanya.
Surabaya Satu Peta juga diharapkan bermanfaat untuk program pembangunan kawasan. Sebab, sensus tanah itu akan menghasilkan data peta yang komplet. Data itu berguna sebagai rujukan mitigasi bencana maupun pemberian perizinan. ’’Misalnya, untuk melihat peruntukan pemanfaatan atas tanah,’’ tutur Muslim.Muslim menegaskan, BPN hanya melakukan pendataan. Jika dalam perjalanannya terdapat persengketaan terkait penguasaan lahan, ada instansi atau lembaga lain yang menanganinya.
Sementara itu, Kepala Seksi Infrastruktur Pertanahan BPN I Surabaya Taufik Suroso Wibowo menambahkan bahwa program Surabaya Satu Peta akan menyasar 16 kecamatan dan 75 kelurahan. Lantaran jumlah kecamatan dan kelurahan yang disensus banyak, program itu dijadwalkan berjalan dalam tiga periode.’’Sekali periode menyelesaikan sensus di 23 kelurahan,’’ kata Taufik. Periode pertama akan berjalan di lima kecamatan. Sensus periode pertama ditargetkan tuntas dalam waktu dua bulan. Jika sesuai jadwal, Surabaya Satu Peta bisa rampung Desember 2019.