Premium Langka di Banjarmasin, Pengeluaran Pengendara Membengkak
[ad_1]
Wikimedan – Wajah Deni terlihat murung. Sudah sepekan ini dia terpaksa membeli BBM jenis pertalite dari SPBU di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Selisih harga yang lumayan membuat dia berhitung lagi. Sebab, dia biasa memakai BBM jenis premium. Dengan membeli pertalite, uang bulanan yang dikeluarkannya pun membengkak.
“Sudah hampir seminggu saya isi dengan pertalite. Kadang-kadang saya membeli pertamax ketika pertalite juga kosong,” ungkapnya kepada Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).
Deni tidak mengetahui penyebab premium sulit ditemukan. Bahkan, kondisi itu terjadi sejak dua bulan terakhir. Pemerintah memang tak menaikkan harga premium. Namun, Deni menyebut jika langka, tentu tak ada gunanya. “Masyarakat seakan disuruh menerima pertalite maupun pertamax,” katanya.

Ilustrasi: Premium langka di Banjarmasin sejak dua bulan terakhir. (Doni Kurniawan/Banten Raya/Jawa Pos Group)
Langkanya BBM jenis premium tidak hanya terjadi di 1-2 SPBU, tapi hampir di semua SPBU di Banjarmasin. Juga, di beberapa SPBU di wilayah lain. “Saya keliling mencari premium. Di depan SPBU selalu ada tulisan ‘Stok premium dalam pengiriman,” ucapnya, lantas tersenyum.
Hal yang sama dikeluhkan Ali, salah seorang sopir angkutan kota di Banjarmasin. Untuk tetap bisa menjalankan angkotnya, mau tak mau dia membeli pertalite. “Tak ada pilihan, terpaksa isi dengan pertalite. Mau makan apa keluarga saya kalau tak narik,” keluh Ali.
Keharusan membeli BBM nonsubsidi membuat pendapatan Ali tak keruan. Dia tak bisa menaikkan tarif angkot. Padahal, jika mengisi angkotnya dengan pertalite, pendapatannya tergerus.
Harga premium per liter memang ramah di kantong sopir. Hanya Rp 6.450. Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan BBM nonsubsidi, seperti pertalite Rp 8.000 per liter dan pertamax Rp 10.600 per liter.
Adi, petugas SPBU di bilangan Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin, mengatakan, suplai BBM jenis premium memang sedikit tersendat. “Saya dengar kabar dari atasan, pasokan memang terlambat. Banyak yang harus balik kanan atau terpaksa beli nonsubsidi,” terangnya.
Sulitnya mencari premium saat ini diakui pihak PT Pertamina Persero. Humas PT Pertamina Persero Area Kalimantan Yudi Nugraha mengungkapkan, beberapa hari terakhir memang ada keterlambatan suplai. Hal itu mengakibatkan terjadinya kekosongan stok di SPBU.
“Dalam 1-2 hari ini sudah masuk suplai semua produk, termasuk premium. Kemarin memang terjadi keterlambatan,” jelasnya.
Pihaknya membantah adanya pengurangan suplai BBM bersubsidi ketika tak terjadi kenaikan harga belum lama ini. “Tidak ada pengurangan. Ini hanya disebabkan kapal terlambat,” paparnya.
(mof/by/ran/JPG/c7/fim)
[ad_2]