Minyak Mentah Naik Setelah Banyak Optimisme Menguasai Pasar Di Awal Pekan Perdagangan
Posisi minyak mentah naik di berjangka WTI menuju ke 43,30 atau mewakili kenaikan sebesar 0,32% di hari Senin (31/8). Dengan catatan positif yang diraih saat ini, energi mampu mengabaikan penurunan yang terjadi selama tiga hari terakhir. Sayangnya banyak investor yang masih khawatir mengenai kelebihan pasokan dan penurunan permintaan global.
Risiko global menyambut dengan baik adanya peluang stimulus ekonomi AS. Hal ini datang setelah Partai Demokrat siap menerima penawaran dana $1,3 Triliun sebagai stimulus. Peluang ini otomatis meredakan kekhawatiran yang terjadi tiga pekan terakhir. Pasalnya banyak yang takut ekonomi AS kehilangan momentum pemulihan jika dana itu tidak segera hadir.
Minyak mentah naik juga dipengaruhi oleh berita yang datang dari masalah virus Corona. Ada sinyal dari pejabat kesehatan AS yaitu dr. Fauci mengenai penyembuhan dini dari virus. Selain itu adanya komentar dari diplomat Jepang yaitu Suga mengenai vaksin juga mendorong optimisme. Antara AS dan Jepang sepakat untuk bekerjasama pada masalah vaksin untuk bisa segera mengakhiri pandemi ini.
Data ekonomi China yang merupakan konsumen minyak terbesar juga mengalami kebangkitan signifikan. Data ekonomi mengenai IMP resmi mampu lebih tinggi dari yang diprediksi sebelumnya. Kemudian produksi industri awal dari Jepang juga menggambarkan bahwa ekonomi negara utama sudah perlahan pulih dari perlambatan.
Meski banyak faktor yang mendukung minyak mentah naik, ada beberapa masalah yang akan membebani. Masalah itu seperti penemuan rig minyak mentah terbaru dan ketakutan penurunan permintaan energi dari China. Untuk pergerakan harga minyak selanjutnya mungkin akan sangat dipengaruhi dinamika Dolar AS. Karena hampir tidak ada rilis data mengenai energi yang mampu menggerakkan pasar. Sehingga berita dari AS akan ditunggu para investor energi.